Coldest man
Chapter 4
“ apakah pak lion ingin mampir sebentar ?” tawar virgo
sesaat sebelum ia membuka pintu mobil itu, “ tidak perlu, sekarang sudah
terlalu larut malam. Lain kali pasti saya akan berkunjung dan ohh ya satu hal
lagi “ virgo berkedip beberapa kali ke arah lion.
“Y... ya kenapa pak ?” virgo gugup seketika dan dia sendiri
bingung, mengapa dia tiba-tiba merasa gugup seperti itu. lalu pikiran aneh pun
menghampirinya ‘A...apakah pak lion akan menciumku kali ini ?’virgo lalu
menggeleng cepat, berusaha mengusir pikiran anehnya itu.
“ virgo, kamu kenapa ?” raut wajah lion menyiratkan
kebingungan yang mendalam karena tingkah virgo. “saya tidak apa-apa pak” virgo
menunduk malu, meratapi kebodohannya tadi.
“jangan memanggil saya pak lagi mulai sekarang, panggil saja
lion. Saya tidaklah tua untuk dipanggil pak oleh kamu yang usianya tak jauh
berbeda dengan saya” virgo menatap dosennya itu sambil termenung sesaat,
“T...tapi saya tidak bisa melakukan itu p...”
“cukup virgo, jangan menambahkan kata itu lagi dan panggil
saya lion. Mengerti ?” aura dinginnya mulai keluar lagi dari tubuh lion yang
membuat virgo seakan terintimidasi seketika dan tak mampu menjawab. Virgo hanya
menganggukkan kepala tanda dia mengerti dengan apa yang dikatakan oleh lion.
“baguslah bila kamu sudah mengerti, kamu dapat pulang
sekarang” virgo pun keluar dari mobil lion sambil memainkan kuku-kuku
dijarinya. Saat virgo ingin memasuki rumahnya, suara lion membuatnya berbalik
arah melihat wajah sang dosen. “virgo, apakah kamu sibuk besok ?” virgo
mengedipkan matanya sambil memiringkan sedikit kepalanya, tanda saat dia sedang
bingung akan sesuatu.
“uhmm ... saya besok kerja di cafe dari pagi hingga sekitar
jam 3 sore, memangnya kenapa pak lion” mendengar virgo kembali menambahkan kata
itu saat memanggilnya, aura dinginnya lion kembali keluar dari tubuhnya yang
sebelumnya telah terasa hangat. Seakan sadar kesalahannya, virgo lalu
memperbaiki perkataannya itu.
“saya besok kerja di cafe dari pagi hingga sekitar jam 3
sore. Memangnya kenapa L-lion” virgo yang masih agak canggung dengan panggilan
baru untuk dosennya itu. “saya ingin mengajak kamu ke suatu tempat dan di cafe
mana kamu berkerja ?”
“cafe garden tetapi saya...” belum sempat virgo
menyelesaikan apa yang ingin dikatakannya, lion langsung memotongnya. “tenang
saja, saya tidak akan menyakitimu. Saya hanya ingin memintamu untuk menemani
saya berkunjung ke kebun binatang dan Saya tidak ingin mendengar kata tidak
darimu”
“B...baiklah,Lion” virgo hanya dapat pasrah menuruti
keinginan dosen tampannya itu namun dingin sedingin es di saat-saat tertentu
seperti tadi.
“besok saya akan menunggumu di cafe, sampai jumpa besok”
mobil itu pun pergi menjauh, meninggalkan virgo yang masih terpaku didepan
pintu rumahnya.
***
Suara pintu yang terbuka membuat virgo mengalihkan
pandangannya ke arah pengunjung itu dan bersiap-siap melayaninya. “ selamat
datang” pandangannya terpaku ke arah pria yang memakai kemeja biru muda yang
terlihat begitu pas ditubuhnya dan celana panjang hitam yang menampakkan kaki
jenjangnya.
“apakah kamu masih lama pulangnya ?” lion menyadarkan virgo
dari lamunannya. “ehhh... sebentar lagi selesai,Lion” Virgo gugup menjawab
pertanyaan dosennya yang terlihat tampan dan gagah didepannya ini.
“kalau begitu sambil menunggumu, aku memesan americano
coffee” ujar lion setelah mendudukan dirinya diatas kursi. “baiklah, tolong
tunggu sebentar lion” Virgo beranjak pergi meninggalkan Lion di kursinya. Namun
di salah satu dudut ruangan itu, ada seseorang yang melihat ke arah mereka
dengan tatapan yang tak menyukai kejadian itu.
Tak kunjung lama, Virgo kembali ke tempat itu dengan
secangkir americano coffee di tangannya. “maaf menunggu lama lion dan ini
pesanannya” Virgo tersenyum kikuk menatap lion. “tak masalah, uhm... masih lama
?” Lion sedikit ragu bertanya hal itu, lalu Virgo menatap jam di dinding.
“shift aku telah selesai dan tunggu sebentar yah” virgo beranjak pergi dari
tempat itu.
***
“kita mau kemana sih ? dari tadi gak berhenti-berhenti “ Virgo merasa bosan sejak tadi duduk diam didalam mobil yang sedang dikendarai
oleh lion. “ ya, tolong tunggu sebentar lagi. Tak lama lagi kita akan sampai
kok “ Virgo hanya mengangguk menanggapinya dan mengalihkan pandangannya ke arah
jendela.
Rumah-rumah penduduk yang menjadi objek penglihatannya
semakin lama terus berganti dengan pepohonan hijau yang begitu lebatnya.
Sehingga tak lama setelah itu terlihat hamparan pasir putih dan ombak air laut
yang mencoba mengikis pasir itu.
“kita ke pantai ?” Lion tersenyum dan mengangguk untuk
menjawabnya. “nanti ada sebuah acara di tempat yang akan kita kunjungi” Lion
berbicara sambil memfokuskan tatapannya ke depan.
“memang acara apa ?” virgo memiringkan kepalanya ke arah
pria yang sedan duduk disampingnya itu. lion tersenyum ke arah wanita itu
“lihat saja nanti” virgo mengerucutkan bibirnya kesal atas jawaban yang keluar
dari bibir si pria tampan itu tetapi pria itu terkikik geli melihat reaksi yang
di tunjukkan oleh Virgo.
***
Saat virgo menginjakkan kakinya di hamparan pasir putih itu,
matanya seakan langsung terhipnotis oleh tempat itu seketika. Deburan ombak
yang menghempaskan bebatuan bersenandung indah dalam telinganya. Lalu saat
kaki-kaki itu beranjak ingin pergi ke sumber suara yang bersenandung di
telinganya itu.
Sebuah tangan kokoh memeluk bahu dirinya dan menuntunnya ke
arah yang berbeda dari tujuan kakinya melangkah. “kita ke sini, bukan untuk
menikmati deburan ombak itu dan tempat tujuan kita berada disana” lion menunjuk
sudut pantai disebelah kanannya dan menuntun wanita itu masih dalam pelukannya.
Virgo gugup dan juga kesal dengan pria yang sedang
memeluknya itu. bibirnya mengerucut kesal tetapi dengan wajah yang memerah
karena malu, “kamu dapat menikmati pantai itu nanti setelah tujuan kita datang
ke sini selesai” lion dengan wajah datarnya yang terlihat tampan walaupun
dengan ekspresinya yang seperti itu.
Semoga kalian menikmati
Dalam membaca cerita ini
Terima kasih sudah berkunjung
Yuki
neko