/* Start http://www.cursors-4u.com */ body, a:hover {cursor: url(http://cur.cursors-4u.net/anime/ani-3/ani340.ani), url(http://cur.cursors-4u.net/anime/ani-3/ani340.png), progress !important;} /* End http://www.cursors-4u.com */ One Piece - Tony Tony Chopper

Kamis, 26 Mei 2016

Coldest man chapter 2

Coldest man
Chapter 2



          Ku lirik jam pada ponsel milikku ‘masih jam 5 sore, aku masih memiliki waktu untuk pergi ke perpustakaan untuk mengerjakan tugas sebelum bekerja nanti ‘. Ponsel milikku tidaklah seperti milik remaja zaman sekarang yang kebanyakan pada menggunakan android, ponsel milikku hanya sebuah ponsel jadul yang hanya bisa di gunakan untuk menelfon dan sms saja tetapi ponselku memiliki kelebihan yang luar biasa. Ponselku tahan banting, walau jatuh beberapa kali dan terendam air namun ponsel ini tetap dapat berfungsi seperti sebelumnya.Aku sih sudah sangat bersyukur memiliki ponsel ini, karena dengan ponsel ini. Setidaknya aku bisa mendapatkan info dari teman-temanku.

          Suasana perpustakaan yang begitu tenang merupakan salah satu tempat favoritku, aku bisa membaca dengan puas semua buku yang ada disini dengan tenang dan nyaman. Ku mulai mencari beberapa referensi untuk mengerjakan tugas-tugasku, beberapa rak buku telah telusuri namun tak kunjung ku menemukannya juga. “ psikologi ... psikologi ... psikologi ... “ ku gumamkan kata itu terus menerus sambil mencari buku yang ku cari itu di setiap bagian rak buku.

          “ hai Virgo, buku apa yang sedang kau cari kali ini ? “ suara yang familiar itu menghampiri telingaku, “ ahh Julian, aku sedang mencari sebuah buku tentang psikologi bisnis. Bisakah kau membantuku menemukannya ? “ tanyaku kepadanya dengan wajah yang terlihat lelah karena sejak tadi aku tidak menemukan buku yang ku cari itu.

          “ tentu saja, aku akan membantumu karena itu sudah menjadi tugasku “ Julian mulai menelusuri tiap rak buku mencari buku yang ku inginkan itu. julian adalah penjaga perpustakaan disini, aku telah mengenalnya sejak lama. Julian adalah orang yang baik hati, dia sering membantuku tak hanya untuk menemukan buku yang ku cari di perpustakaan ini. Namun juga untuk masalah-masalah yang lainnya.

          Saat aku masih mencari buku itu, sebuah suara di belakangku mengagetkanku. “ buku ini yang kau cari ? “ ujar orang itu dingin dan suasana dingin seketika datang menghampiriku saat ini. ‘ ku rasa aku mengenal suara ini, suara yang baru-baru ini hadir dalam hidupku ‘ ujarku dalam hati.

          “ P-pak ...L-lion “ jujur aku kaget dengan kedatangannya yang tiba-tiba ini, “ buku ini yang kau cari ? “ ujarnya sekali lagi. Aku hanya dapat menggangguk saat melihat buku yang dipegangnya dan tak dapat berkata-kata sama sekali karena jujur aku masih kaget ditambah lagi dengan suasana dingin yang terpancar olehnya.

          Pak Lion menyerahkan buku itu lalu pergi meninggalkanku, menghilang diantara rak-rak buku. “ virgo, apakah buku ini yang kau cari ? “ Julian menepuk pundakku dan menyodorkan sebuah buku yang sama persis seperti yang diberikan oleh pak Lion tadi. “ oh, kau sudah menemukannya. Maaf aku terlambat menemukannya sehingga kau menemukannya terlebih dahulu “ ujar Julian setelah melihat buku yang ada dalam genggamanku.

          “ tak apa-apa Julian, aku senang setidaknya kau sudah mau menolongku. Terima kasih “ aku tersenyum kepadanya dan terlihat, wajah Julian sedikit memerah seketika. “ sama-sama “ jawabnya singkat dengan raut wajah yang masih agak memerah.

          “ kau tidak apa-apa Julian ? wajahmu agak memerah, apakah kau sedang sakit ? “ aku sedikit khawatir dengan raut wajahnya yang memerah itu. “ A-aku... t-tidak apa-apa, virgo. Kalau begitu aku pergi dulu yah “ Julian langsung pergi dengan cepat meninggalkanku sendirian.

‘ ada apa dengannya, tiba-tiba berubah seperti itu ? sudahlah jangan ku pikirkan, lebih baik segera mengerjakan tugas-tugasku ini ‘ ujarku dalam hati.

***

          Hari ini suasana cafe, begitu ramai sehingga membuatku sangat lelah. Begitu banyak pasangan muda-mudi tak jarang pula, beberapa orang yang sudah cukup umur mampir ke cafe tempatku bekerja.

          Kebanyakan dari mereka membawa laptop untuk mengerjakan tugas-tugas mereka dengan memanfaatkan wifi cafe ini yang cukup kencang dan juga stabil. “ hei virgo, kau tampak lelah sekali “ Yogi langsung duduk disampingku yang memang kosong. “ kau juga terlihat lelah, tak jauh berbeda denganku “ aku sambil tertawa pelan karenanya.

          “ haha kau benar, hari ini begitu banyak pelanggan sehingga membuat kita kerepotan dan juga kelelahan “ Yogi mengibas-ngibaskan tangannya tepat didepan wajahnya yang menurutku sih lumayan.

          “ oh ya, maukah kau pulang bersamaku Virgo ? “ tawarnya kepadaku, sebenarnya aku tak ingin menerimanya karena arah rumah kami yang berbeda dan saling berlawanan. Namun mengingat kejadian semalam, jujur aku sedikit takut dan syok hal itu akan terjadi lagi kepadaku.
“  uhhhmm ... baiklah aku mau “

          “ yes, ayo kalau gitu. Lagipula sudah waktunya bagi kita untuk pulang “ Yogi menarikku sambil berjalan cepat menuju ke arah pintu keluar di bagian belakang cafe. “ pak Rian, aku dan Virgo pulang dulu yah “ teriaknya sambil berjalan, Yogi berteriak kepada pak Rian manager kami yang sedang duduk tak jauh dari tempat kami duduk tadi.

“ ya hati-hati “ balas pak Rian sambil berteriak juga.

          Ku naiki motor matic milik Yogi, tak lupa juga menggunakan helm yang diberikan olehnya “ sudah siap ? “ tanyanya setelah ku menaiki motor maticnya. “ ya, sudah “ jawabku singkat. Yogi pun mulai melajukan motornya meninggalkan cafe kian menjauh.

***

          Akhirnya kami pun sampai di tempat tinggalku dengan aman dan selamat walau agak dingin terkena udara malam, “ terima kasih yah, yog. Sudah mau antarin aku pulang “ aku menyerahkan helm miliknya dan berbalik menuju pintu kosku.

          “ T-tunggu, vir “ Yogi mencoba menggapai lengan Virgo, “ ya, Yog. Kenapa ? “ tanyaku setelah membalikkan badan menatap ke arahnya.

          “ e-eng ... malam minggu sibuk gak ? “ Yogi menunduk seperti merasa entah mengapa dan itu membuat Virgo heran sendiri. “ ehmm ... ku pikir tidak. Memangnya kenapa ? “

          “maukah, kamu jalan denganku ? “ kali ini tatapannya begitu pasti tak lagi malu-malu seperti tadi. “baiklah jika kamu mengajakku” Virgo sambil tersenyum menanggapinya.

          “kalau begitu aku pulang dulu yah, sampai jumpa besok, bye “ Yogi mulai menghidupkan motornya dan menjalankannya. “ bye “ sahutku membalasnya yang telah pergi.

‘ada apa dengan orang-orang itu, Julian dan Yogi. Hari ini mereka terlihat aneh sekali, tidak seperti biasanya. Sudahlah biarkan saja, aku sudah cukup lelah hari ini dan tak ingin menambah lelah dengan memikirkan hal itu “ ujar virgo dalam hatinya dan beranjak pergi untuk tidur.



Semoga kalian menikmatinya
Terima kasih sudah membaca


Yuki Neko 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar