Coldest man
Chapter 2
Ku lirik jam pada ponsel milikku ‘masih jam 5 sore, aku
masih memiliki waktu untuk pergi ke perpustakaan untuk mengerjakan tugas
sebelum bekerja nanti ‘. Ponsel milikku tidaklah seperti milik remaja zaman
sekarang yang kebanyakan pada menggunakan android, ponsel milikku hanya sebuah
ponsel jadul yang hanya bisa di gunakan untuk menelfon dan sms saja tetapi
ponselku memiliki kelebihan yang luar biasa. Ponselku tahan banting, walau
jatuh beberapa kali dan terendam air namun ponsel ini tetap dapat berfungsi seperti
sebelumnya.Aku sih sudah sangat bersyukur memiliki ponsel ini, karena dengan
ponsel ini. Setidaknya aku bisa mendapatkan info dari teman-temanku.
Suasana perpustakaan yang begitu tenang merupakan salah satu
tempat favoritku, aku bisa membaca dengan puas semua buku yang ada disini
dengan tenang dan nyaman. Ku mulai mencari beberapa referensi untuk mengerjakan
tugas-tugasku, beberapa rak buku telah telusuri namun tak kunjung ku
menemukannya juga. “ psikologi ... psikologi ... psikologi ... “ ku gumamkan
kata itu terus menerus sambil mencari buku yang ku cari itu di setiap bagian
rak buku.
“ hai Virgo, buku apa yang sedang kau cari kali ini ? “
suara yang familiar itu menghampiri telingaku, “ ahh Julian, aku sedang mencari
sebuah buku tentang psikologi bisnis. Bisakah kau membantuku menemukannya ? “
tanyaku kepadanya dengan wajah yang terlihat lelah karena sejak tadi aku tidak
menemukan buku yang ku cari itu.
“ tentu saja, aku akan membantumu karena itu sudah menjadi
tugasku “ Julian mulai menelusuri tiap rak buku mencari buku yang ku inginkan
itu. julian adalah penjaga perpustakaan disini, aku telah mengenalnya sejak
lama. Julian adalah orang yang baik hati, dia sering membantuku tak hanya untuk
menemukan buku yang ku cari di perpustakaan ini. Namun juga untuk
masalah-masalah yang lainnya.
Saat aku masih mencari buku itu, sebuah suara di belakangku
mengagetkanku. “ buku ini yang kau cari ? “ ujar orang itu dingin dan suasana
dingin seketika datang menghampiriku saat ini. ‘ ku rasa aku mengenal suara
ini, suara yang baru-baru ini hadir dalam hidupku ‘ ujarku dalam hati.
“ P-pak ...L-lion “ jujur aku kaget dengan kedatangannya
yang tiba-tiba ini, “ buku ini yang kau cari ? “ ujarnya sekali lagi. Aku hanya
dapat menggangguk saat melihat buku yang dipegangnya dan tak dapat berkata-kata
sama sekali karena jujur aku masih kaget ditambah lagi dengan suasana dingin
yang terpancar olehnya.
Pak Lion menyerahkan buku itu lalu pergi meninggalkanku,
menghilang diantara rak-rak buku. “ virgo, apakah buku ini yang kau cari ? “
Julian menepuk pundakku dan menyodorkan sebuah buku yang sama persis seperti
yang diberikan oleh pak Lion tadi. “ oh, kau sudah menemukannya. Maaf aku
terlambat menemukannya sehingga kau menemukannya terlebih dahulu “ ujar Julian
setelah melihat buku yang ada dalam genggamanku.
“ tak apa-apa Julian, aku senang setidaknya kau sudah mau
menolongku. Terima kasih “ aku tersenyum kepadanya dan terlihat, wajah Julian
sedikit memerah seketika. “ sama-sama “ jawabnya singkat dengan raut wajah yang
masih agak memerah.
“ kau tidak apa-apa Julian ? wajahmu agak memerah, apakah
kau sedang sakit ? “ aku sedikit khawatir dengan raut wajahnya yang memerah
itu. “ A-aku... t-tidak apa-apa, virgo. Kalau begitu aku pergi dulu yah “
Julian langsung pergi dengan cepat meninggalkanku sendirian.
‘ ada apa dengannya, tiba-tiba berubah seperti itu ? sudahlah
jangan ku pikirkan, lebih baik segera mengerjakan tugas-tugasku ini ‘ ujarku
dalam hati.
***
Hari ini suasana cafe, begitu ramai sehingga membuatku
sangat lelah. Begitu banyak pasangan muda-mudi tak jarang pula, beberapa orang
yang sudah cukup umur mampir ke cafe tempatku bekerja.
Kebanyakan dari mereka membawa laptop untuk mengerjakan
tugas-tugas mereka dengan memanfaatkan wifi cafe ini yang cukup kencang dan
juga stabil. “ hei virgo, kau tampak lelah sekali “ Yogi langsung duduk
disampingku yang memang kosong. “ kau juga terlihat lelah, tak jauh berbeda
denganku “ aku sambil tertawa pelan karenanya.
“ haha kau benar, hari ini begitu banyak pelanggan sehingga
membuat kita kerepotan dan juga kelelahan “ Yogi mengibas-ngibaskan tangannya
tepat didepan wajahnya yang menurutku sih lumayan.
“ oh ya, maukah kau pulang bersamaku Virgo ? “ tawarnya
kepadaku, sebenarnya aku tak ingin menerimanya karena arah rumah kami yang
berbeda dan saling berlawanan. Namun mengingat kejadian semalam, jujur aku
sedikit takut dan syok hal itu akan terjadi lagi kepadaku.
“ uhhhmm ... baiklah
aku mau “
“ yes, ayo kalau gitu. Lagipula sudah waktunya bagi kita
untuk pulang “ Yogi menarikku sambil berjalan cepat menuju ke arah pintu keluar
di bagian belakang cafe. “ pak Rian, aku dan Virgo pulang dulu yah “ teriaknya
sambil berjalan, Yogi berteriak kepada pak Rian manager kami yang sedang duduk
tak jauh dari tempat kami duduk tadi.
“ ya hati-hati “ balas pak Rian sambil berteriak juga.
Ku naiki motor matic milik Yogi, tak lupa juga menggunakan
helm yang diberikan olehnya “ sudah siap ? “ tanyanya setelah ku menaiki motor
maticnya. “ ya, sudah “ jawabku singkat. Yogi pun mulai melajukan motornya
meninggalkan cafe kian menjauh.
***
Akhirnya kami pun sampai di tempat tinggalku dengan aman dan
selamat walau agak dingin terkena udara malam, “ terima kasih yah, yog. Sudah
mau antarin aku pulang “ aku menyerahkan helm miliknya dan berbalik menuju
pintu kosku.
“ T-tunggu, vir “ Yogi mencoba menggapai lengan Virgo, “ ya,
Yog. Kenapa ? “ tanyaku setelah membalikkan badan menatap ke arahnya.
“ e-eng ... malam minggu sibuk gak ? “ Yogi menunduk seperti
merasa entah mengapa dan itu membuat Virgo heran sendiri. “ ehmm ... ku pikir
tidak. Memangnya kenapa ? “
“maukah, kamu jalan denganku ? “ kali ini tatapannya begitu
pasti tak lagi malu-malu seperti tadi. “baiklah jika kamu mengajakku” Virgo
sambil tersenyum menanggapinya.
“kalau begitu aku pulang dulu yah, sampai jumpa besok, bye “
Yogi mulai menghidupkan motornya dan menjalankannya. “ bye “ sahutku
membalasnya yang telah pergi.
‘ada apa dengan orang-orang itu, Julian dan Yogi. Hari ini
mereka terlihat aneh sekali, tidak seperti biasanya. Sudahlah biarkan saja, aku
sudah cukup lelah hari ini dan tak ingin menambah lelah dengan memikirkan hal
itu “ ujar virgo dalam hatinya dan beranjak pergi untuk tidur.
Semoga kalian menikmatinya
Terima kasih sudah membaca
Yuki Neko
Tidak ada komentar:
Posting Komentar