Mr. Flower
Chapter 1 : Tulip Orange ( Semangat )
Alexi POV
Tidak ada sesuatu yang indah selain bunga, bunga adalah
bagian terpenting dalam hidupku. Keindahaannya yang sempurna ialah saat ia
mekar dengan sempurna, menunjukkan kepada dunia kecantikan sesungguhnya yang ia
miliki. Beragam warna,bentuk,dan aroma yang mereka ciptakan selalu membuatku
terpanah akan kecantikan mereka.
Alexi Hanabi ,itulah namaku. Nama yang kumiliki tak hanya
sekedar nama saja namun memiliki sebuah arti yang diberikan oleh kedua orang
tuaku, Alexi yang berarti penjaga dan pelindung. Sedangkan Hana yang berarti
bunga, diambil dari bahasa jepang. Jadi arti dari namaku adalah seseorang yang
menjaga dan melindungi bunga dan aku memiliki sebuah toko bunga yang bernama Hana
Beauty.
***
Hari ini langit begitu cerahnya menyinari kota kecilku ini,
sang mentari dengan sinarnya yang menghangatkan begitu nyaman kurasakan dan
tidak menyengat kulitku. Bunga-bunga yang mekar merekah menyambut datangnya
sinar dari sang mentari dengan sedikit kilauan-kilauan dari air yang baru saja
ku berikan kepada mereka.
Suara seseorang yang mengagetkanku yang tengah terbuai pagi
hari yang cerah dan indah ini “ permisi, saya ingin membeli pupuk “ seorang
gadis menggunakan seragam sekolah yang dikenakannya mengagetkanku. Dijam yang
masih sepagi ini, sudah ada yang datang ke tokoku apalagi dia seorang siswa
SMA, pasti ini salah satu hukuman yang diberika gurunya aku menduganya dalam
hati
“ O-oh iya ada, mau pupuk apa ? “ tanyaku kepadanya yang
tepat berdiri didepanku
“ E-eehmmm ... pupuk supaya tanaman cepat tumbuh ada ? “
gadis yang berparas cantik itu tampak gugup sambil memainkan roknya yang mulai
tampak kusut.
“ ada kok, tunggu sebentar yah “ aku sedikit berlari menuju
tempat dimana aku meletakkan pupuk yang sedang dicari oleh gadis itu.
“ ini pupuknya, satu saja kan ? “ tanyaku kepadanya
“ I-iya, berapa harganya bang ? “ ujarnya siap-siap membuka
dompetnya yang berwarna biru dengan corak doraemon.
“ 15 ribu, tunggu yah saya ambil kantong plastiknya biar mudah
bawanya “ gadis itu menyerahkan uangnya dan aku lalu pergi untuk mengambil
kantong untuknya. Sebelum aku sampai ke tempat gadis itu, aku mengambil
setangkai bunga yang saat ini tepat berada disamping kananku.
“ ini kantongnya dan ini bunga untuk kamu “ aku memberikan
kantung itu kepadanya dan juga setangkai bunga yang ku ambil tadi
“ makasih bang tapi nanti nggak dimarah bosnya bila
memberikanku percuma bunga ini “ ujarnya ragu menerima bunga itu, bunga tulip
yang memiliki warna orange.
“ tidak apa-apa ambil saja, tak perlu takut saya pemilik
toko ini kok “ ujarku jujur karena memang iya, toko ini adalah milikku.
“ M-mmm ...maaf, saya sudah salah menduga. Saya kira abang
yang bekerja disini, sekali lagi saya minta maaf dan terima kasih atas bunganya
“ dia tertunduk malu dan berbalik arah menjauh dariku.
“ tunggu dulu “ ujarku yang membuatnya berhenti berjalan dan
berbalik ke arahku namun dia masih saja menunduk, mungkin dia masih merasa malu
dan takut karena aku menghentikan langkahnya.
“ saya memberikan bunga itu karena memiliki sebuah arti dari
bunga yang sedang kamu pegang itu “
“ A – A-arti ... ? “ ujarnya bingung dan tampak ragu dilihat
dari raut wajahnya itu dan kini dia tak menunduk lagi dan menatapku bingung.
“ itu adalah bunga tulip berwarna orange dan arti dari bunga
itu adalah hasrat, gairah dan energi. Saya memberikan bunga itu agar kamu
memiliki hasrat yang besar untuk belajar dan juga harus memiliki energi untuk
itu. jadi semangatlah ketika belajar “ aku sambil tersenyum melihat gadis
cantik itu dan dia terlihat blushing dengan pipinya yang merona begitu merah.
“ T-terima kasih bang atas bunga dan juga semangatnya “ dia
masih terlilhat malu dan dia langsung berbalik. Dia berjalan dengan cepatnya
dengan mukanya yang blushing itu.
‘ haha lucu sekali gadis itu, padahal aku hanya memberinya
setangkai bunga dan menjelaskan sebuah makanya sudah blushing seperti itu.
apalagi ketika aku memberinya sebuah buket bunga dan makna dari setiap
bunganya, mungkin dia akan langsung jatuh pingsan seketika hahaha “ ujarku
dalam hati sambil tertawa sendiri mengingat kejadian yang belum lama itu dan
pikiran anehku itu.
***
Sang mentari tepat berada diatas kepalaku menunjukkan
waktunya bagiku untuk makan siang, tetapi hari ini aku tak perlu untuk menutup tokoku
dan mencari makan karena mama akan menghantarkan makan siang untukku.
“ hai sayang, ini mama bawain makan siang buat kamu sesuai
janji mama “ ujarnya lalu menyerahkannya kepadaku.
“ wahhh ikan asem pedes kesukaan aku, makasih yah ma “
ujarku setelah membuka kotak yang berisi makan siangku itu.
“ iya sama-sama, ya sudah ayo dimakan makanannya. Mama mau
minum, diluar panas. Mama haus jadinya “ mama pergi ke arah belakang ingin
mengambil minuman didalam kulkas yang memang ku sediakan dibelakang.
“ mama, Alex juga mau. Ambilin yah “
“ iya “ jawab mama singkat.
“ yang lain sudah pada keluar yah, lex ? “ tanya mama
kepadaku mengenai kedua pegawaiku yaitu Arya dan Rina
“ iya ma, tak lama mereka pergi. Mama datang “ ujarku
setelah menelan makanan yang sebelumnya ada didalam mulutku.
“ oh “ balasnya singkat
***
Melodi POV
Ku genggam dan ku tatap setangkai bunga yang indah pemberian
pria itu atau lebih enak aku memanggilnya abang saja karena wajahnya yang
terlihat muda dan pasti usianya tak jauh dariku sekitar tiga atau empat tahun
diatasku. Sedangkan usiaku saat ini sudah 18 tahun dan duduk dibangku SMA kelas
3.
Namaku Melodi Triani dan teman-teman memanggilku melodi, aku
hanyalah gadis SMA biasa. Tak pernah memiliki sebuah ketertarikan tertentu
terhadap sesuatu hal kecuali mengenai musik, aku sangat suka mendengarkan
melodi sebuah musik namun sayangnya aku sama sekali tak bisa memainkan alat
musik ataupun menyanyikannya karena suaraku yang tak bagus sama sekali. Begitu
aneh bukan tetapi itulah diriku.
“ Mel, bunga dari siapa tuh ? dari pacarnya yah ? “ Sekar
mengagetkanku yang sedang termenung memandangi setangkai bunga yang ada dalam
genggamanku ini, yang kalau tak salah dan kemungkinan benar abang itu bilang
tadi nama bunga ini adalah tulip orange. Mungkin karena warnanya yang orange
dan ku pikir masih banyak warna lainnya.
“ eh kamu membuat aku kaget, Sekar. Ehmm ini tadi aku
dikasih seseorang “ aku menunduk malu karena teringat kejadian tadi pagi.
“ wahhh siapa tuh, pasti dari pacarnyakan ? . cie yang sudah
punya pacar dan gak single lagi hahaha
“
aku semakin blushing mendengar perkataan Sekar barusan.
“ E-eeeehhh ... siapa yang punya pacar, aku dikasih sama
pemilik toko bunga tempat aku membeli pupuk tadi pagi “
“ eh masa sih, aku juga mau ah beli disana. Siapa tau dapat
bunga gratis hahaha “ Sekar tertawa cukup keras sehingga membuat semua pasang
mata yang ada di kelas menatap ke arah kami, untung saja sekarang jam istirahat
jadi kelas tak begitu banyak diisi oleh para siswa/i .
“ yahh kamu ada maunya, tapi tadi kata abang itu bunga ini
memiliki sebuah makna sehingga dia memberikan aku bunga ini. artinya yaitu
hasrat, gairah dan energi “ ujarku sambil tersenyum menatap bunga itu dan
mengingat kejadian saat abang itu mengatakannya.
“ hasrat ? gairah ? energi ? maksudnya apa sih Mel, aku gak
ngerti deh ? “ raut wajahnya menunjukkan kebingungan yang sedang dialaminya
saat ini dan itu membuatku tertawa pelan.
“ haha cari tau aja sendiri “ aku lalu meninggalkannya dan
berjalan ke kantin untuk mengisi perut karena aku mulai merasa lapar dan Sekar
memanggilku sepertinya dia penasaran dengan makna dari bunga ini. haha tapi aku
tak akan memberitahunya
Haiii
Yuki
kembali hadir
Dengan
cerita terbaru
Yang
berjudul Mr. Flower
Semoga
kalian menyukainya
Jangan
lupa commentnya yah
See
you
YUKI
NEKO
Tidak ada komentar:
Posting Komentar