/* Start http://www.cursors-4u.com */ body, a:hover {cursor: url(http://cur.cursors-4u.net/anime/ani-3/ani340.ani), url(http://cur.cursors-4u.net/anime/ani-3/ani340.png), progress !important;} /* End http://www.cursors-4u.com */ One Piece - Tony Tony Chopper

Rabu, 17 Februari 2016

Mr. Flower chapter 1

Mr. Flower

Chapter 1 : Tulip Orange ( Semangat )




Alexi  POV

         Tidak ada sesuatu yang indah selain bunga, bunga adalah bagian terpenting dalam hidupku. Keindahaannya yang sempurna ialah saat ia mekar dengan sempurna, menunjukkan kepada dunia kecantikan sesungguhnya yang ia miliki. Beragam warna,bentuk,dan aroma yang mereka ciptakan selalu membuatku terpanah akan kecantikan mereka.
         Alexi Hanabi ,itulah namaku. Nama yang kumiliki tak hanya sekedar nama saja namun memiliki sebuah arti yang diberikan oleh kedua orang tuaku, Alexi yang berarti penjaga dan pelindung. Sedangkan Hana yang berarti bunga, diambil dari bahasa jepang. Jadi arti dari namaku adalah seseorang yang menjaga dan melindungi bunga dan aku memiliki sebuah toko bunga yang bernama Hana Beauty.

***

          Hari ini langit begitu cerahnya menyinari kota kecilku ini, sang mentari dengan sinarnya yang menghangatkan begitu nyaman kurasakan dan tidak menyengat kulitku. Bunga-bunga yang mekar merekah menyambut datangnya sinar dari sang mentari dengan sedikit kilauan-kilauan dari air yang baru saja ku berikan kepada mereka.

          Suara seseorang yang mengagetkanku yang tengah terbuai pagi hari yang cerah dan indah ini “ permisi, saya ingin membeli pupuk “ seorang gadis menggunakan seragam sekolah yang dikenakannya mengagetkanku. Dijam yang masih sepagi ini, sudah ada yang datang ke tokoku apalagi dia seorang siswa SMA, pasti ini salah satu hukuman yang diberika gurunya aku menduganya dalam hati

“ O-oh iya ada, mau pupuk apa ? “ tanyaku kepadanya yang tepat berdiri didepanku

“ E-eehmmm ... pupuk supaya tanaman cepat tumbuh ada ? “ gadis yang berparas cantik itu tampak gugup sambil memainkan roknya yang mulai tampak kusut.

“ ada kok, tunggu sebentar yah “ aku sedikit berlari menuju tempat dimana aku meletakkan pupuk yang sedang dicari oleh gadis itu.

“ ini pupuknya, satu saja kan ? “ tanyaku kepadanya

“ I-iya, berapa harganya bang ? “ ujarnya siap-siap membuka dompetnya yang berwarna biru dengan corak doraemon.

“ 15 ribu, tunggu yah saya ambil kantong plastiknya biar mudah bawanya “ gadis itu menyerahkan uangnya dan aku lalu pergi untuk mengambil kantong untuknya. Sebelum aku sampai ke tempat gadis itu, aku mengambil setangkai bunga yang saat ini tepat berada disamping kananku.

“ ini kantongnya dan ini bunga untuk kamu “ aku memberikan kantung itu kepadanya dan juga setangkai bunga yang ku ambil tadi

“ makasih bang tapi nanti nggak dimarah bosnya bila memberikanku percuma bunga ini “ ujarnya ragu menerima bunga itu, bunga tulip yang memiliki warna orange.

“ tidak apa-apa ambil saja, tak perlu takut saya pemilik toko ini kok “ ujarku jujur karena memang iya, toko ini adalah milikku.

“ M-mmm ...maaf, saya sudah salah menduga. Saya kira abang yang bekerja disini, sekali lagi saya minta maaf dan terima kasih atas bunganya “ dia tertunduk malu dan berbalik arah menjauh dariku.

“ tunggu dulu “ ujarku yang membuatnya berhenti berjalan dan berbalik ke arahku namun dia masih saja menunduk, mungkin dia masih merasa malu dan takut karena aku menghentikan langkahnya.

“ saya memberikan bunga itu karena memiliki sebuah arti dari bunga yang sedang kamu pegang itu “

“ A – A-arti ... ? “ ujarnya bingung dan tampak ragu dilihat dari raut wajahnya itu dan kini dia tak menunduk lagi dan menatapku bingung.



“ itu adalah bunga tulip berwarna orange dan arti dari bunga itu adalah hasrat, gairah dan energi. Saya memberikan bunga itu agar kamu memiliki hasrat yang besar untuk belajar dan juga harus memiliki energi untuk itu. jadi semangatlah ketika belajar “ aku sambil tersenyum melihat gadis cantik itu dan dia terlihat blushing dengan pipinya yang merona begitu merah.

“ T-terima kasih bang atas bunga dan juga semangatnya “ dia masih terlilhat malu dan dia langsung berbalik. Dia berjalan dengan cepatnya dengan mukanya yang blushing itu.

‘ haha lucu sekali gadis itu, padahal aku hanya memberinya setangkai bunga dan menjelaskan sebuah makanya sudah blushing seperti itu. apalagi ketika aku memberinya sebuah buket bunga dan makna dari setiap bunganya, mungkin dia akan langsung jatuh pingsan seketika hahaha “ ujarku dalam hati sambil tertawa sendiri mengingat kejadian yang belum lama itu dan pikiran anehku itu.

***

          Sang mentari tepat berada diatas kepalaku menunjukkan waktunya bagiku untuk makan siang, tetapi hari ini aku tak perlu untuk menutup tokoku dan mencari makan karena mama akan menghantarkan makan siang untukku.

“ hai sayang, ini mama bawain makan siang buat kamu sesuai janji mama “ ujarnya lalu menyerahkannya kepadaku.

“ wahhh ikan asem pedes kesukaan aku, makasih yah ma “ ujarku setelah membuka kotak yang berisi makan siangku itu.

“ iya sama-sama, ya sudah ayo dimakan makanannya. Mama mau minum, diluar panas. Mama haus jadinya “ mama pergi ke arah belakang ingin mengambil minuman didalam kulkas yang memang ku sediakan dibelakang.

“ mama, Alex juga mau. Ambilin yah “

“ iya “ jawab mama singkat.

“ yang lain sudah pada keluar yah, lex ? “ tanya mama kepadaku mengenai kedua pegawaiku yaitu Arya dan Rina

“ iya ma, tak lama mereka pergi. Mama datang “ ujarku setelah menelan makanan yang sebelumnya ada didalam mulutku.

“ oh “ balasnya singkat

***

Melodi  POV

          Ku genggam dan ku tatap setangkai bunga yang indah pemberian pria itu atau lebih enak aku memanggilnya abang saja karena wajahnya yang terlihat muda dan pasti usianya tak jauh dariku sekitar tiga atau empat tahun diatasku. Sedangkan usiaku saat ini sudah 18 tahun dan duduk dibangku SMA kelas 3.

          Namaku Melodi Triani dan teman-teman memanggilku melodi, aku hanyalah gadis SMA biasa. Tak pernah memiliki sebuah ketertarikan tertentu terhadap sesuatu hal kecuali mengenai musik, aku sangat suka mendengarkan melodi sebuah musik namun sayangnya aku sama sekali tak bisa memainkan alat musik ataupun menyanyikannya karena suaraku yang tak bagus sama sekali. Begitu aneh bukan tetapi itulah diriku.

“ Mel, bunga dari siapa tuh ? dari pacarnya yah ? “ Sekar mengagetkanku yang sedang termenung memandangi setangkai bunga yang ada dalam genggamanku ini, yang kalau tak salah dan kemungkinan benar abang itu bilang tadi nama bunga ini adalah tulip orange. Mungkin karena warnanya yang orange dan ku pikir masih banyak warna lainnya.

“ eh kamu membuat aku kaget, Sekar. Ehmm ini tadi aku dikasih seseorang “ aku menunduk malu karena teringat kejadian tadi pagi.

“ wahhh siapa tuh, pasti dari pacarnyakan ? . cie yang sudah punya pacar dan gak single lagi hahaha 
“  aku semakin blushing mendengar perkataan Sekar barusan.

“ E-eeeehhh ... siapa yang punya pacar, aku dikasih sama pemilik toko bunga tempat aku membeli pupuk tadi pagi “

“ eh masa sih, aku juga mau ah beli disana. Siapa tau dapat bunga gratis hahaha “ Sekar tertawa cukup keras sehingga membuat semua pasang mata yang ada di kelas menatap ke arah kami, untung saja sekarang jam istirahat jadi kelas tak begitu banyak diisi oleh para siswa/i .

“ yahh kamu ada maunya, tapi tadi kata abang itu bunga ini memiliki sebuah makna sehingga dia memberikan aku bunga ini. artinya yaitu hasrat, gairah dan energi “ ujarku sambil tersenyum menatap bunga itu dan mengingat kejadian saat abang itu mengatakannya.

“ hasrat ? gairah ? energi ? maksudnya apa sih Mel, aku gak ngerti deh ? “ raut wajahnya menunjukkan kebingungan yang sedang dialaminya saat ini dan itu membuatku tertawa pelan.

“ haha cari tau aja sendiri “ aku lalu meninggalkannya dan berjalan ke kantin untuk mengisi perut karena aku mulai merasa lapar dan Sekar memanggilku sepertinya dia penasaran dengan makna dari bunga ini. haha tapi aku tak akan memberitahunya

Haiii
Yuki kembali hadir
Dengan cerita terbaru
Yang berjudul Mr. Flower
Semoga kalian menyukainya

Jangan lupa commentnya yah
See you


YUKI NEKO 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar