Coldest Man
Chapter 3
Aku menunggunya sesuai janjinya, sudah 10 menit berlalu dari
waktu yang kami janjikan. Namun Yogi tak kunjung datang menjemput Virgo ‘Yogi
menyebalkan sekali, mengingkari waktu yang telah disepakatinya sendiri’ gerutu
Virgo yang telah jenuh menunggu setelah sekian lama. Baru saja dibicarakan
orang yang ditunggunya sejak tadi pun akhirnya muncul dihadapannya.
“maaf Vir, aku terlambat” wajahnya Yogi yang terlihat
bersungguh-sungguh dengan ucapannya membuat Virgo tak sanggup memarahinya dan
hanya menghela nafas panjang. “uhmm baiklah, memangnya kamu ingin mengajakku
kemana ?”ujar Virgo setelah menaiki motor milik Yogi.
“H-hanya ... berjalan-jalan menikmati malam minggu saja,
kalau begitu ayo kita pergi”
“uhmm ayo” Virgo sambil tersenyum menanggapinya.
***
Yogi membawa Virgo menuju sebuah taman didekat danau yang
cukup ramai dan dipenuhi pengunjung karena sedang ada sebuah festival disana.
Suara para pedagang yang menjajakan dagangan mereka, suara para pengunjung yang
begitu menikmati festival ini maupun suara musik dari arah panggung begitu
menarik perhatian Virgo sejak menginjakkan kaki ditempat ini.
Matanya yang berbinar-binar melihat cahaya lampu yang
berwarna-warni begitu indah dimatanya. “apakah kamu menyukainya Virgo ?” Virgo yang
masih terpukau dengan keindahan festival ini tak menghiraukan perkataan Yogi. “
wahhh ini indah sekali “ seakan Yogi tak ada disampingnya, Virgo menikmati
keindahan festival ini seorang diri hingga Yogi menepuk pelan bahu Virgo dan
menyadarkan gadis itu seketika.
“apakah kamu menyukainya Virgo ?” ujar Yogi sekali lagi
karena tadi perkataannya tidak ditanggapi oleh Virgo. “ ya, aku sangat
menyukainya Yogi. Ini indah sekali “ Virgo mengangguk dan tersenyum membuat Yogi
yang menjadi lawan bicaranya tersipu malu. Wajahnya pun juga ikut memerah
karena hal itu.
“kalau begitu, ayo kita nikmati malam ini bersama” Yogi menarik
lengan Virgo menuju ke dalam ramainya festival. Hampir setiap tempat di
festival itu mereka kunjungi, tawa dan senyuman begitu melekat pada diri Virgo
malam ini. Yogi pun ikut senang karena hal itu, gadis yang telah lama
disukainya bahagia karenanya sehingga membuat yogi ikut senang bila Virgo juga
senang.
“Virgo tunggu disini sebentar yah, aku akan membelikan
makanan untukmu” Yogi berjalan meninggalkan Virgo disebuah kursi taman. “Yogi
kamu tak perlu melakukannya”ujar Virgo sebelum Yogi pergi meninggalkannya namun
tak dihiraukan oleh pria itu.
Virgo yang merasa bosan menunggu Yogi, menggerakkan kakinya
ke depan dan ke belakang sambil duduk di sebuah kursi taman dan matanya hanya
menatap kebawah melihat kedua kakinya yang terus bergerak.
“ini, makanlah” seseorang berbicara kepadanya dengan aura
yang begitu dingin menyelimutinya sehingga membuat Virgo menatap wajah pria
tersebut. Pria yang belum lama ini hadir dalam hidupnya “ p-pak Lion, sedang
apa bapak disini ?” Virgo mengerjapkan matanya bingung karena kedatangan dosen
barunya yang begitu tiba-tiba dihadapannya.
“ini” Lion menyerahkan sebungkus popcorn dan juga sebuah
minuma kepada Virgo. Virgo yang masih bingung, hanya mengambilnya begitu saja.
Lion, dosen pengganti bagi Virgo itu lalu duduk disamping Virgo menikmati
minuman miliknya. Melihat Virgo yang masih diam saja sejak tadi membuat Lion merasa
aneh terhadapnya.
“apakah kamu tidak menyukainya ?” Lion sambil menunjuk
popcorn dan juga minuman yang sejak tadi hanya digenggam oleh Virgo.
“u-uhmmm tidak, m-maksudnya saya. Saya menyukainya pak dan
terima kasih “Virgo menunduk malu dengan wajah yang merona merah.
Mereka menikmati makanan dan minuman mereka dalam diam, Lion
hanya mencuri-curi pandang melihat sosok gadis yang saat ini duduk
disampingnya. “kamu datang sendiri ke tempat ini ?” Lion menatap mata Virgo
yang biru setenang air.
“tidak, saya bersama seorang teman. Tadi dia pergi ingin
membeli makanan namun tidak kembali sejak tadi “ Virgo agak sedikit gelisah
duduk disamping dosennya itu yang mengeluarkan aura dingin dari tubuhnya maupun
saat dia berbicara.
“apakah dia seorang pria atau wanita ?” lion dari nada suara
terkesan penasaran dengan sosok teman Virgo. “ seorang pria pak, memangnya
kenapa ?”Virgo sangat bingung dengan pertanyaan dosennya itu.
“ t-tidak ada, hanya bertanya saja “ tanpa sadar, aura tubuh
Lion semakin dingin keluar dari tubuhnya saat Virgo mengatakan hal itu. “ oh
itu dia pak “ Virgo menunjuk ke arah seorang pria yang sedang membawa makanan
dan memenuhi kedua tangannya.
“maaf yah Vir, aku agak lama. Tadi begitu ramai sehingga
membuatmu menunggu lama, ouh dan siapa dia ? “ Yogi menunjuk Lion dengan nada
yang tidak senang menggunakan tangannya yang penuh memegang makanan dengan nada
tak suka.
“ ouh, dia dosenku di kampus “
Kedua pria itu saling pandang dengan tatapan tak suka satu
sama lain, hingga virgo mengatakan sesuatu “ ada apa dengan yogi dan pak Lion,
kalian sejak tadi saling berpandangan satu sama lain ?” Yogi dan Lion lalu
mengalihkan pandangannya menatap hal lain. Aura saling tak menyukai satu sama
lain masih terpancar dari kedua pria itu.
“ayo Virgo kita pulang “ Yogi menarik paksa Virgo dari
duduknya, melihat hal itu lion langsung emosi seketika karena hal itu dan dia
juga ikut menarik lengan Virgo yang satu lagi. “ jangan menariknya semaumu “ Lion
dengan aura dinginnya menghentikan Yogi seketika dan membuat pria itu berbalik
menatapnya dengan mata yang membara karena emosi.
“kau yang seharusnya melepaskannya dan biarkan kami pergi
sekarang “ Yogi, pria itu berbalik dan menunjuk Lion dengan jari tengahnya.
Namun pria yang ditunjuknya itu tersenyum meremehkan dan berjalan dengan penuh
wibawa ke arah mereka. Lion menarik virgo ke dalam pelukannya. “dia adalah
milikku, jangan sekali-kali kau mendekatinya” Lion pergi sambil memeluk Virgo
dalam dekapannya.
Yogi hanya dapat melihat kepergian virgo dengan seorang pria
yang menarik virgo dalam dekapannya dengan semaunya, Yogi begitu kesal dengan
pria. Namun Yogi tak dapat melakukan apapun untuk mendapatkan kembali Virgo, wanita
yang telah lama disukainya itu.
***
Di parkiran kendaraan para pengunjung, akhirnnya lion
melepaskan dekapannya pada wanita itu. “apakah kau baik-baik saja ?” Lion
menyentuh pipi kiri Virgo dengan hangat namun auranya tetap dingin seperti tadi
namun kini tak begitu dingin dan seakan menghangat dengan nada khawatir yang
keluar dari bibir merahnya.
“uhmmm ... ya, T...tapi kenapa pak lion melakukan hal itu
tadi ?” Virgo menatap dosennya itu dengan tatapan yang bingung namun tersirat
rasa penasaran akan jawaban dari sang dosennya itu.
“aku melakukannya karena kau adalah milikku dan tidak ada
seorang pun yang dapat mengambilnya dariku” Lion mendekatkan wajahnya mendekati
wajah virgo hingga jarak keduanya semakin kecil. Wajah Virgo langsung memerah
dengan seketika saat wajah sang dosennya itu mendekat dan sungguh, dia begitu
bingung dan terkejut atas jawaban pak Lion.
“M...milik pak Lion ? maksudnya apa, saya sungguh tidak
mengerti ? dan bisakah pak Lion memundurkan wajahnya sedikit ?” dengan gugup
dan pipi yang merona Virgo mengatakannya. Lion tersenyum melihat ekspresi yang
ditunjukkan oleh wanita itu, senyuman yang benar-benar tulus darinya dan inilah
senyuman terindah yang pernah dilihat oleh Virgo selain senyuman ibunya.
“kau akan mengetahuinya tak lama lagi dan sebaiknya ayo kita
segera pulang” Lion menarik tangan wanita itu dengan senyuman yang masih
tergores diwajah tampan namun dingin itu. Virgo yang masih memendam rasa
penasaran itu, hanya dapat mengikuti perintang sang dosen dan membawanya pulang
ke rumahnya.
See
you next time ...
Yuki
neko
Tidak ada komentar:
Posting Komentar