/* Start http://www.cursors-4u.com */ body, a:hover {cursor: url(http://cur.cursors-4u.net/anime/ani-3/ani340.ani), url(http://cur.cursors-4u.net/anime/ani-3/ani340.png), progress !important;} /* End http://www.cursors-4u.com */ One Piece - Tony Tony Chopper

Minggu, 06 Desember 2015

ku harus memilih siapa ? chapter 7 ( END )



Azri POV

          Gak mungkin, gak mungkin ini terjadi. Bukannya aku telah menggunakan benda itu, tapi bagaimana maria bisa hamil gerutuku dalam hati. Aku kembali berpikir mengingat-ingat kejadian yang telah lalu, aku memang memakai benda itu. namun aku juga pernah beberapa kali tidak menggunakannya. DASAR BODOOOHH, aku memukul dinding kamarku mengingat perbuatan bodoh yang telah ku perbuat. Aku tak ingin hidupku hancur, apalagi harus bersama dengannya. Apa yang harus ku lakukan ? gerutuku lagi .

          Apa aku harus menyuruhnya aborsi, ku rasa itu ide yang bagus. Aku harus menemuinya besok dan mengusulkan ideku ini. Aku sedikit senang karena menemukan solusi yang tepat untuk masalahku ini.

Author POV

          Azri menghampiri aini dan angga yang sedang duduk di bangku taman sekolah yang dinaungi oleh sebuah pohon yang cukup rindang, namun ketika “ hai sayang “ azri yang mendekati mereka berdua. Aini yang baru menyadari kedatangan azri secara refleks langsung menarik tangan angga dan langsung pergi meninggalkan azri, belum sempat aini menjauh dari azri. Azri langsung melepaskan pegangan tangan aini dan angga lalu membalikkan tubuh  aini lalu memegang kedua tangan aini  “ sayang, ada apa dengan kamu ? “ azri terlihat mencoba selembut mungkin dengan wanita itu.

          “ lepasin tangan aku,azri “ aini berusaha melepaskan tangannya namun begitu sulit karena azri memegangnya dengan cukup kuat, “ jawab dulu pertanyaan aku,aini “ azri dengan suara yang cukup rendah dan juga lembut. “ lepasin tangan dia “ angga yang dari tadi diam mulai angkat bicara dan mencoba melepaskan tangan aini dari genggaman azri. “ kau sebaiknya jangan ikut campur “azri menatap angga dengan tatapan yang menyatakan, ini urusan gue jadi lo jangan ikut campur. Di saat itu aini langsung melepaskan tangannya dari genggaman azri “ azri, kita putus dan tidak ada alasan untuk kamu menolak keputusan ini. Sebaiknya, kamu lebih baik menjaga anak kamu dan juga cewek yang bernama maria itu “aini lalu menarik tangan angga dan pergi meninggalkan azri yang hanya mematung. Azri hanya diam menatap punggung mereka yang kian menjauh hingga menghilang.

Azri POV

          Bagaimana aini dapat mengetahui hal itu. apakah aini ada di cafe itu saat aku dan maria mengobrol ?. aku tak ingin kehilangan aini dan aku harus mendapatkannya kembali  ujarku dalam hati. Aaarghhhh aku begitu kesal, kenapa ini terjadi. Jika ayah sampai mengetahui hal ini, aku pasti akan dipaksa menikah dengan maria, apalagi ayah mengenal ayahnya maria. Aku harus segera menemui maria agar segera mengaborsi bayi itu, tiba-tiba pintu kamarku ada yang mengetuk “azri cepat ke ruang keluarga, papa mau ngomong sama kamu” mama mengetuk pintu lalu beranjak pergi yang ku dengar dari hentakan kakinya. Apa sih yang mau papa omongin, padahal aku lagi stress gini. Dengan malasnya aku pergi e ruang keluarga, saat aku tiba di ruangan itu. betapa terkejutnya aku saat melihat siapa saja yang berada disan, tidak hanya papa dan mama tetapi ada juga maria dan kedua orang tuanya. Kakiku seakan terasa begitu berat dan ku tak mampu tuk melangkah, dan perasaanku menjadi gusar seketika.

          “ azri cepat kemari “ papa dengan suara tinggi, langsung membuatku beranjak menuju tempatnya. Pengadilan pun dimulai, aku pun menceritakan semua yang terjadi dengan jujur karena aku begitu takut dengan papa dan juga ada maria yang membuatku tak bisa berbohong. Tak hanya aku yang diceramahi dan disidang, tetapi maria juga karena kami dianggap telah melakukan yang seharusnya tak kami lakukan. Keputusan akhirnya adalah aku harus bertanggung jawab atas apa yang telah aku lakukan. Betapa bodohnya diriku ini AAARRRGHHHHH .

Aini POV

          Sudah sekitar sebulan lamanya, azri keluar dari sekolah ini. Dia bertanggung jawab atas apa yang diperbuatnya, aku beruntung sekali memiliki sahabat seperti angga. Dia lah orang yang memberitahuku tentang hal itu.

Flash back ***

          Angga malam-malam datang ke rumahku dengan nafas yang tidak teratur, “ angga,ada apa malam-malam begini ? “ aku mempersilahkannya duduk di kursi yang berada di depan rumahku. “ aku ada sesuatu yang harus kamu ketahui “ angga mengeluarkan hpnya, aku sedikit memiringkan kepalaku. Lalu terdengar suara itu, suara azri dan apa yang dia katakan. Aku benar-benar syok dibuatnya, air mata tak dapat ku bendung lagi keluar begitu saja dari ujung kelopak mataku, angga seakan mengerti perasaanku dan ia langsung memelukku dengan lembutnya.

***

          Angga adalah orang yang baik, perhatian dan juga lembut terhadapku. Walau terkadang dengan sifatnya yang membuatku kesal, namun itulah yang selalu membuatku senang berteman dengannya dan juga rindu bila lama tak berjumpa. Ku pikir, aku adalah gadis yang bodoh karena telah menolak pria yang begitu perhatiannya kepadaku. Bahkan ketika ku terpuruk seperti sebulan yang lalu, angga lah orang yang terus memberiku dukungan agar aku tetap kuat menjalani hidup ini.

          Tapi apakah aku dapat mencintainya ?. Orang bilang cinta timbul melalui adanya kedekatan, ada juga yang bilang cinta timbul melalui kebaikan yang begitu tulus dan rasa pengertian bagai seorang ibu. Aku rasa aku dapat melakukannya karena kedua hal itu telah angga lakukan kepadaku, awalnya memang sulit dan ingin kau melepaskan ikatan itu. tapi setelah kau merasa nyaman dengan ikatan itu, seakan kau tetap ingin terikat walau harus jatuh ke jurang bersamanya. Setidaknya aku harus mencobanya, walau akhirnya pahit yang ku rasakan.
Angga mari kita menjalani status baru diantara kita J.

YEEEAAAAAA
Akhirnya selesai juga, cerita aku kali ini
Semoga kalian menyukainya yah J
Berikan comment anda
Karena comment anda sangat memotivasi saya
Untuk membuat yang lebih baik lagi

Terima kasih J J J

Tidak ada komentar:

Posting Komentar