/* Start http://www.cursors-4u.com */ body, a:hover {cursor: url(http://cur.cursors-4u.net/anime/ani-3/ani340.ani), url(http://cur.cursors-4u.net/anime/ani-3/ani340.png), progress !important;} /* End http://www.cursors-4u.com */ One Piece - Tony Tony Chopper

Minggu, 03 April 2016

Coldest man chapter 1

Coldest man
Chapter 1




Ku lukiskan wajahnya dalam benakku
Ku senandungkan namannya dalam hatiku
Senyuman terindah yang pernah terlukiskan dalam hidupku
Bibir merahnya, semerah ruby
Matanya, sejernih langit biru
Suaranya yang tegas, mengalun indah
Kau pria yang sempura
Dambaan semua wanita
Diriku, si buruk rupa ini
Tak pantas tuk bersanding denganmu
Sang pangeran rupawan

***


     Ku gumamkan bait-bait lagu tuk menemani kesendiranku, berjalan dimalam hari seperti saat ini adalah suatu hal yang tak seharusnya seorang wanita seperti lakukan. Namun apalah daya, mau tak mau. Aku harus melakukannya setiap malam untuk menghidupiku di kota besar ini tanpa orang tua yang akan membiayai keperluanku.

     Aku harus bekerja setiap malam sebagai pelayan di sebuah cafe dan kuliah di pagi hari tanpa mengenal lelah, walau terkadang perasaan itu menghampiriku dan membuatku jenuh. Aku harus selalu berusaha tegar hidup sebatang kara seperti ini. kembali ku fokuskan nyanyianku mengalunkan bait demi bait musik yang bersenandung indah melalui ear phoneku.

     Bayangan beberapa orang terlihat dari sinar lampu jalanan, mereka berjalan mendekatiku dengan tawa mengerikan mereka. Ku percepat langkahku dengan sedikit berlari untuk menghindari mereka yang ku rasa memilliki niat buruk terhadapku.

     “ heiii, pelan-pelan saja cewek cantik. Jangan terburu-buru seperti itu “ ujar salah satu dari mereka dan yang lainnya tertawa yang membuatku bergidik ngeri. Lalu salah satu dari mereka menggenggam tanganku yang membuatku terhenti seketika saat itu juga.

     “ lepaskan “ aku berusaha menarik tanganku kuat namun apalah daya kekuatan seorang wanita sepertiku melawan seorang pria dewasa seperti mereka. “ hahaha, ayo lah bersenang-senang bersama kami. Jangan seperti itu “

     “ lepaskan aku, bila kamu tak melepaskannya. Aku akan berteriak sekarang juga “ ujarku mengancam mereka. “ berteriaklah sepuasmu, tak akan ada yang akan menyelamatkanmu “ seorang pria mengusap wajahku yang membuatku merasa jijik akan sentuhannya terhadap tubuhku.

     “ TOLOOOONNNNGGG ..... “ aku berteriak dengan kerasnya dan mencoba memukuli mereka yang memegang-megang tubuhku.melihatku yang mencoba melawan, seketika mereka semua yang ternyata sekitar 5 orang mengerubungiku seketika. Ada yang mencoba membuka bajuku, melepaskan sepatuku dan juga ada yang mencoba menciumku.

     Namun tanpa ku sadari, salah satu dari mereka terjatuh seketika. Aku yang merasa tak melakukannya merasa bingung, sedangkan 4 orang lainnya melihat seseorang yang berdiri dengan gagahnya tak jauh dari kami itu. “ lepaskan dia atau kalian akan merasakan akibatnya “ ujar pria itu dingin dan juga tegas yang seakan mengintimidasiku seketika.

     “ kau lah yang akan merasakan akibatnya bila mengganggu kami “ mereka lalu menyerang pria dingin itu secara bersamaan, tetapi dengan lincahnya pria dingin itu menghindari setiap pukulan yang tertuju padanya dengan sangat lihai. Pukulan demi pukulan pun dia berikan kepada orang-orang yang menggangguku itu.

     Aku hanya dapat terdiam menatap setiap aksinya yang begitu mengagumkan, tak lama pria dingin itu berhasil melumpuhkan orang-orang itu tanpa meninggalkan luka di sekujur tubuhnya. “ hei, apakah kau tak apa-apa ? “ pria dingin itu mengulurkan tangannya kepadaku yang sejak tadi hanya diam terduduk saja.

     “ y-ya, aku tak apa-apa. Terima kasih sudah menyelamatkanku “ aku tersenyum kepadanya, wajahnya yang tampan. Bibir merah dan juga matanya yang indah adalah bagian terindah dari wajahnya itu.

     “ lain kali, berhati-hatilah “ dia lalu melangkah pergi dengan tegasnya dan hilang dari pandanganku di telan kegelapan malam.

***

     Pagi ini, ada jam mata kuliah kesukaanku dan selalu ku tunggu-tunggu hari ini. walaupun jujur dosen yang mengajarku itu sudah sangat tua dan namun itu bukanlah masalah bagiku. Asalkan dia mengajari apa yang seharusnya ku dapatkan dengan benar, itu bukanlah masalah. Lagi pula dosen itu bagitu baik dalam mengajar dan aku menyukai cara mengajarnya yah, bukan orangnya -.- .

     Seorang pria muncul dari balik pintu dan melangkah pasti menuju meja dosen ‘ bukankan dia orang yang semalam menyelamatkanku ? tapi aku tak begitu yakin tentang hal itu ‘ . dia meletakkan tas di punggungnya “ perkenalkan nama saya lion novrian, saya disini menggantikan pak bayu mengajar kalian semua “ suaranya sama persis seperti orang yang semalam menyelamatkanku. ‘ jadi, dugaanku benar. Dia lah orang yang menyelamatkanku ‘ .

     Para wanita di kelas begitu bahagia mendengar apa yang dikatakan oleh pak lion. Mereka seakan bangkit dari kematiannya selama ini, wajah mereka berseri-seri memandangi dosen pengganti itu. sejujurnya dalam hati aku sama seperti mereka, tetapi aku masih dapat menahannya dengan raut wajah yang biasa saja tidak berlebihan seperti mereka.

...

Maaf setelah sekian lama baru bisa update
Mood untuk menulis lagi gak dapat
Jadi yah beginilah
Aku harap kalian menyukainya

Terima kasih sudah membaca

Yuki neko