/* Start http://www.cursors-4u.com */ body, a:hover {cursor: url(http://cur.cursors-4u.net/anime/ani-3/ani340.ani), url(http://cur.cursors-4u.net/anime/ani-3/ani340.png), progress !important;} /* End http://www.cursors-4u.com */ One Piece - Tony Tony Chopper

Jumat, 25 September 2015

Cinta Terlarang

Berharap mimpi menjadi nyata
Rasa di dalam dada
Tak dapat ku tahan tuk selamanya
Cinta terlarang ini
Begitu membingungkan diriku
Ku tahu ini salah
Ku tahu kita tak seharusnya bersama
Namun aku begitu mencintaimu
Sulit ku manahan gelora ini
Walau ku coba
Tuk menghentikannya
Malah rasa sakit yang ku terima
Tuhan ...
Mengapa kau menciptakanku seperti ini
Mengapa kau ciptakan
Rasa yang terlarang ini
Ku tahu kau memiliki maksud
Di balik ini semua
Tapi mengapa harus rasa yang seperti ini
Ku hanya dapat berserah diri kepadamu
Dan membiarkan waktu

Menjawab semua pertanyaan dariku ini 

Kebodohanku


Ku raba jari jemari tanganmu

Ku pandang wajah tegas dirimu

Ku peluk erat tubuh kekar dirimu

Ku tak ingin kau pergi meninggalkanku

Ku tak ingin kau menghilang dalam hidupku

Ku tak mampu menjalani hidup tanpa dirimu

Namun apalah dayaku tuk menghentikanmu

Ku kini hanya dapat menangis

Meratapi kesalahan yang telah ku perbuat

Ku terus terbayang dirimu dalam kalbuku

Ku menatap kenangan kita di masa lalu

Ku tak mampu menanggung semua ini

Kesalahan bodoh yang ku perbuat sendiri 

Rabu, 23 September 2015

Inilah Nasibku



Kebahagiaan hanya sebuah ilusi
Kesedihan adalah kenyataan
Tangisan  dan kesuraman
Terus menghiasi hariku
Sedangkan bercanda dan tawa
Hampir tak pernah hadir
Mengunjungi hidupku
Ku ingin merasakan
Indahnya sebuah kebahagiaan
Namun apakah itu mungkin
Dengan diriku yang tak sempurna ini
Ku rasa itu tak mungkin terjadi
Ku hanya bisa meratapi nasib
Di balik sebuah jendela
Yang mengurungku

Dari dunia di luar sana 

Cinta Terpendam Chapter 4




          Dari kejauhan aku telah dapat melihat laras, dia terlihat cantik dengan jilbab, baju dan celana training yang di pakainya dengan warna yang senada. Wajahnya begitu segar dan menarik walau tanpa polesan make up sedikit pun. Terasa hilang semua keberanian yang telah kumiliki di gantikan oleh perasaan gugup yang tiada tara, jantung terasa berdebar dengan kencangnya hingga tak mampu ku mengaturnya.
“  p ... pagi laras “ aku dengan gugupnya mengeluarkan kata-kata itu. “ pagi juga bang, ayo bang kita mulai jalannya “ laras menunjukkan senyum manisnya lalu mulai berjalan di depanku yang dari tadi hanya mematung memandanginya. Acara marathon pun kami jalani dengan penuh keceriaan dengan candaannya maupun dariku, bukan hanya itu kami terkadang juga membahas beberapa anime yang menurut kami menarik karena kami adalah sesama otaku. Rasa gugup yang sebelumnya sempat ku rasakan pun perlahan mulai menghilang dan berganti dengan senyuman yang terus saja menghiasi wajahku ini.

          “ bang norland, kita berhenti dulu yah sebentar. Laras capek banget nih “ aku memandang laras yang wajahnya di basahi oleh keringatnya dan nafasnya yang aga tidak teratur. “ ya laras, abang juga dah capek. Kamu lap dulu keringatnya pakai ini “ aku memberikannya sehelai kain bersih yang sejak tadi belum ku pakai. “ kamu tunggu di sini yah, abang cari minum dulu “ aku pun lalu berlari menjauh meninggalkannya. Tak lama aku kembali dengan dua buah botol minuman di kedua tanganku dan ini lah saatnya aku harus mengatakan kepadanya mengenai perasaanku.

          “ laras ini minumnya “ aku menyerahkan salah satu botol itu kepadanya dan duduk di sampingnya yang sejak tadi menungguku. “ makasih bang “ senyuman manisnya mulai membuatku gugup kembali. Namun aku harus mengatakannya sebelum terlambat, “ laras abang mau ngomong sesuatu sama kamu “ ia langsung memandangku dengan tatapan innocentnya. “ mau ngomong apa bang ? “ ia terus memandangku dengan tatapan yang sama. “ ehm ... abang suka sama laras, laras mau gak jadi pacar abang “ laras yang sedang minum langsung tersedak dan menyemburkan air yang ada di mulutnya ke depan. “ kamu gak papa laras “ aku mengelus pundaknya karena dia masih agak terbatuk-batuk “ gak papa kok bang “ laras lalu mulai diam dan terlihat seperti sedang berpikir, namun dia terlihat tersenyum untuk beberapa saat lalu mulai serius kembali.

          Aku yang meihat senyuman yang walau hanya sekilas itu pun mulai optimis. Karena aku pasti akan mendapatkan laras, namun “ maaf bang aku, aku gak bisa ... “ laras mulai bangkit dari tempat duduknya dan mulai berlari sambil menunduk, aku yang mendengar itu pun mulai merasa sedih dan seakan air mata mulai ingin mengalir saja. Aku harus di tolak oleh dua orang wanita yang sangat aku suka, semua itu begitu menyakitkan bagiku. Air mata mulai mengalir dari kelopak mata ini dengan perlahan-lahan seakan dunia mulai melambat mendengar apa yang aku dengar barusan.

          Sebuah suara perlahan-lahan mulai menyadarkanku yang sejak tadi terlarut dalam tangisan yang mengalihkan dunia tuk sementara, “ bang ... bang ... “ kata itu perlahan mulai menyadarkanku dari tangisan ini.  Aku mencari asal suara itu dan ku temukan sumbernya yang saat ini berada tepat di depanku, walau agak jauh di depanku dia melambai-lambaikan tangannya. Laras tengah berdiri dan dapat ku lihat dia tersenyum sambil melambaikan tangannya, “ bang aku juga suka sama abang, kalau abang mau jadi pacar aku coba tangkap aku kalau bisa “ laras berteriak semampunya dengan suaranya yang memang gak terlalu besar dan sebelum berlari laras mengejekku terlebih dahulu.

          Aku tersenyum mendengar perkataannya dan mulai bangkit berdiri mengejar laras yang belum begitu jauh berlari, akhirnya aku meraih tangannya dan dia mulai berbalik menghadapku sambil tertawa yang juga ku sambut dengan tawa. “ akhirnya abang dapat kamu dek, jangan harap bisa lari lagi yah “ aku tetap memegang tangannya dengan pelan agar tidak menyakitinya. “ iya ya, tapi tadi abang kenapa nangis. Jelek tau hahaha “ laras tertawa melihatku yang masih menyisahkan air mata di ujung kelopak mataku dan mata yang memerah.  “ ya ini semua gara-gara kamu yang usil banget sama abang “ lalu aku pun mengelus-elus kepala yang kini menjadi pacarku itu.

Bersambung ...
Gimana ceritanya ...
Tolong tinggalkan komennya yah

Terima kasih para pembaca J

Sabtu, 19 September 2015

Cinta terpendam Chapter 3



          Sudah sebulan lamanya aku dan citra tak saling bertegur sapa, kali ini bukanlah aku yang menghindarinya namun citra sendirilah yang menjauhiku. Aku sih kembali dengan sifatku yang dulu sesuai dengan permintaannya dan perasaanku kepadanya pun kian memudar dan hampir tak berbekas. Tiada lagi perasaan terluka ketika citra berjalan sambil bergandengan tangan dengan pacarnya, malah aku mengresponnya dengan sebuah senyuman yang tulus bukanlah sebuah topeng seperti karakter sai di anime naruto.

          Aku sedang berjalan di lorong sekolah yang sepi, tak meninggalkan keributan para siswa dan siswi. Aku tadi di panggil oleh bu gia mengenai sesuatu hal dan di sini lah aku sekarang berjalan menuju parkiran motor seorang diri dengan suasana yang sepi karena para murid yang lain telah pergi meninggalkan sekolah. Di saat aku ingin keluar gerbang sekolah, ku melihat seorang siswi yang aku tahu dia adalah salah satu juniorku. “ kok belum pulang, rumahnya di mana ?  “ dia memalingkan wajahnya dari hp yang sejak tadi di pandanginya. “ lagi nunggu jemputan bang,rumah aku di dekat  jl. Pattimura bang “ wajahnya terlihat cantik dengan jilbab yang menghiasi kepalanya itu, di tambah lagi dengan suaranya yang begitu lembut terucap dari bibirnya. “ rumahku juga di jl. Pattimura kalau begitu mari aku antar pulang sekalian ” ajakku kepadanya “ maaf bang gak bisa, ibu sudah mau jemput kok “  ia menolaknya dengan sopan. Aku memang baru pertama kali bisa sedekat ini dengan seseorang yang baru aku kenal, namanya laras kusumawati.  Aku mengetahuinya ketika kami mengobrol bersama sambil menunggu ibunya menjemput karena dia menolak ajakanku.

           Laras wajahnya terus tergambar jelas dalam benakku sejak berkenalan dengannya tadi, untaian nada yang terus berputar dari hpku memenuhi kamarku yang tak begitu besar ini. Wajahnya yang sejak tadi menari-nari dalam benakku seakan menghilang ketika ibu mengetuk pintu kamarku “ Norland pratama, mau sampai jam berapa kamu makannya. Ayo makan nanti kamu sakit loh “ ibu mulai menarikku keluar kamar ketika aku membuka pintu. “ ya bu, ini juga mau makan “ aku pun berjalan dengan malas-malasan sambil di dorong oleh ibu dari belakang.

           Saat jam istirahat aku secara tidak sengaja bertemu dengannya kembali di perpusatakaan, laras sedang memilih buku di bagian komik dan buku fiksi lainnya. “ lagi cari buku apa nih ? “ laras wajahnya mengarah kepadaku dari aktivitasnya yang sedang mencari buku tadi “ eh bang norland, ini lagi cari komik sama novel yang bagus bang “ laras menelusuri setiap buku mencari buku yang menarik menurutnya “ kamu juga suka anime yah, laras “ dia kembali menatapku dan membiarkan sesaat novel yang baru saja di lihatnya tadi. “ ya bang, abang juga suka ? “ pertanyaan itu ku jawab dengan anggukan.

           Kami sekarang sudah kenal cukup lama sejak kejadian itu. Aku dan laras sekarang tak hanya dapat mengobrol di sekolah saja namun kami juga sering smsan walau tak pernah telfonan karena kami sama-sama tak menyukainya.

To : laras kusumawati
Laras besok pagi ada acara ?

From : laras kusumawati
Gak ada bang, memangnya kenapa ?

To : laras kusumawati
Besok aku mau ajak kamu, marathon kamu mau ?

From : laras kusumawati
Boleh bang, nanti abang jemput aja yah di rumah

To : laras kusumawati
Ok, besok abang jemput yah. Oyasuminasai laras

From : laras kusumawati
Oyasuminasai bang

          Aku mulai mengumpulkan keberanianku, aku tak ingin lagi menunggu lama. Seperti dulu yang sempat terjadi dengan citra, walau laras akan menjauhiku. Aku akan menerimanya apa adanya, karena itulah pilihannya. Tapi aku harus optimis dan berpikir positif karena dengan berpikir positif hal-hal positif akan datang kepada kita. Aku harus yakin dan berpikir positif untuk besok, semangat.


Bersambung ...

Senin, 14 September 2015

Cinta Terpendam chapter 2




          Aku dan citra semakin dekat setelah hari itu dan kini kami sedang mengerjakan tugas yang di berikan oleh pak boy. Kami tidak hanya berdua saja, ada juga mira yang merupakan sahabatnya citra. Mira termasuk orang yang biasa-biasa saja di kelas, nilainya pun hampir selalu standar namun ia sangat lemah dalam pelajaran biologi. Walaupun aku juga kurang dalam pelajaran biologi namun nilaiku selalu standar tak pernah rendah maupun tinggi. Jadi wajar saja ketika kami belajar saat ini, mira hanya bermain-main dengan handphonenya sambil terkadang ketawa-ketawa sendiri. Membuat aku dan citra bingung melihatnya.

          “ hei mir, ngapa sih senyum-senyum sendiri dari tadi bukannya tolongin mikir malah asik sendiri “ citra agak sedikit kesal dengan tingkah sahabatnya itu, aku hanya tersenyum melihat tingkah laku mereka yang terlihat kekanak-kanakan dengan citra yang berusaha merebut handphone mira namun gagal. “ada deh, ini rahasia tau dan tentang soal-soal itu ko kan tau cit. Aku paling anti sama namannya biologi, apalagi gurunya macam pak boy yang nyebelin itu “ mira mencoba membela dirinya sendiri.

          Saat aku sedang membaca buku di taman sekolah, aku melihat citra bersama seseorang. Citra dengan seseorang, dia bukan mira karena itu adalah seorang cowok yang tak aku kenal. Mereka berjalan sambil bergandengan tangan dan tertawa bersama, terasa sakit hati ini rasanya melihat mereka. Aku memang bukan siapa-siapanya citra hanya sekedar teman, namun aku sangat mencintainya sejak melihatnya ketika ospek dulu. aku ingat dulu ketika ospek ia terlihat cantik dengan rambutnya yang tergerai lurus dengan jepit rambut berwarna pink di sisi kanannya yang menyangga poninya agar tak menutupi wajahnya, ia juga sering di goda oleh para senior. Namun mengapa sekarang aku merasa berbeda, aku merasa sakit dan marah melihat citra berjalan sambil bergandengan tangan dengan cowok itu. Apakah rasa itu semakin tumbuh sehingga membuat rasa ini juga semakin kuat untuk memilikinya, kurasa itulah yang terjadi denganku saat ini.

          Aku sejak melihat kejadian itu, aku terus mengabaikan pertanyaan dan sapaan yang di tujukan kepadaku dan apabila menjawab hanya dengan jawaban yang seperlunya saja seperti ya, tidak, jangan ganggu aku lagi sibuk. Padahal kalau di lihat sih aku benar-benar gak sibuk sama sekali hanya aku saja yang mencoba mencari kesibukan sendiri mungkin aku masih merasa terlalu sakit dan marah kepadanya.

          Sudah seminggu ini aku dan citra tidak bertegur sapa karena aku yang selalu menghindarinya, namun aku merasa kangen dengannya tapi aku juga masih merasa marah dengannya. Apa yang sebenarnya terjadi denganku, aku baru pertama kali merasakan hal ini selama hidupku yang sudah berusia 17 tahun.  Mira pun bingung melihat tingkah kami berdua, namun ia hanya dapat diam dalam kehampaan ini. Aku kangen bahkan sangat kangen dengan citra dengan candaannya, saat-saat kita belajar bersama, tawanya bahkan ketika dia cemberut yang menurutku itu sangatlah lucu sekali.
Aku hari ini akan mencoba mengungkapkan perasaanku kepadanya, di sinillah kami sekarang. Di belakang mushola sekolah. “ land, apa yang mau kamu bicarakan dan mengapa kamu belakangan ini selalu menghidari aku ? “ citra terlihat serius sejak tadi. “ aku ... aku ... “ aku gugup sekaligus takut ketika ingin mengatakannya. “ kamu ngapa, land “ citra sekarang tatapannya mulai berubah menjadi seperti rasa khawatir. “ aku suka sama kamu citra, aku gak suka lihat kamu jalan dengan cowok lain apalagi dengan bergandengan tangan seperti kemarin “ citra seperti terlihat terkejut dengan ucapanku tadi. “ aku gak bisa norland, aku sudah punya pacar dan aku sangat sayang dengan dia dan tentang bergandengan tangan itu. dia pacar aku namanya putra, jadi aku mohon land. Kita sebaiknya kembali seperti biasa saja dan menganggap ini semua tak pernah terjadi. “ aku hanya bisa menunduk mendengar jawabannya itu. “ tapi citraaa... “ sebelum aku menyelesaikannya namun sudah di potong oleh citra. “ maaf land dan aku mohon kembalilah seperti biasa lagi “ . akhirnya citra pergi meninggalkan aku yang masih mematung.

Gimana para pengunjung ceritanya, bagus gak
Mohon tinggalkan komennya yah
Sebuah kritikan dapat membuat seseorang mengoreksi kesalahannya
Tunggu chapter selanjutnya yah

Sampai ketemu lagi 

Kamis, 10 September 2015

Derita di musim kemarau


Kabut asap bertebaran
Menghalangi mata tuk memandang
Indahnya dunia  sekitar kita
Musim kemarau panjang
Menambah derita
Makhluk ciptaannya
Hujan datanglah menghampiri kami
Berikan tetesan airmu
Tuk membasahi bumi ini
Menghilangkan asap
Dan panasnya musim kemarau
Tuhan hujankanlah kami
Dengan air dari atas sana
Agar derita tak lagi

Meresahkan kami 

Cinta Terpendam chapter 1



          Aku memandang jalan lurus di depan dengan tatapan kosong, pikiranku pun melayang entah kemana. Kebimbangan itulah yang ku rasakan saat ini, aku mencintai seseorang namun aku begitu takut tuk mengungkapkannya. Sejuta cara telah ku pikirkan tuk mengatakannya namun semua itu hilang tak bersisa ketika memandang wajahnya. Aku begitu takut, takut tuk mengungkapkannya. Walau telah lama ku pendam rasa ini, keberanian tak juga muncul dalam diri ini.

          Aku norland pratama, seorang siswa biasa di sma kencana. Aku memang hanya seorang siswa biasa namun cukup sering masuk ke dalam sepuluh besar di kelas. Aku tak seperti siswa cowok yang lain yang memiliki kulit putih,tinggi dan memiliki daya tarik tersendiri. Aku memiliki tinggi yang standar, kulit yang coklat dan bisa dikatakan aku biasa-biasa saja. Aku sangat menyukai anime dan juga musik-musik jepang, tapi kata temanku itu aneh sekali. Mungkin karena di tempatku ini mereka gak begitu mengetahuinya tak seperti diriku yang begitu mencintainya.

          Kebiasaanku di sekolah adalah berjalan sendiri kemanapun aku pergi ke beberapa tempat di sekolah. karena aku yang terlalu introvert dan di sinilah aku sekarang di sebuah kantin sekolah sedang menikmati semangkuk soto sambil membaca buku biologi yang begitu menyebalkan karena harus membuatku menghafalnya. Saat tengah menghafal enzim-enzim seseorang datang dan duduk di depanku sambil membawa semangkuk soto “ hai land, jangan belajar terus entar malah lupa loh “ aku memandangnya dengan seksama dan tak menyangka kalau dia bakal duduk di depanku. “ ehmmm ... aku kan gak pintar dalam menghafal seperti kamu, cit. “ ia malah membalas tatapanku dengan wajah datar lalu tersenyum “ aku kan Cuma kasih tau land, lagi pula aku juga belum baca semuanya kok. Malas banget tau terlalu banyak yang di hafal “ citra mulai memakan sotonya dengan perlahan-lahan. “ ya memang terlalu banyak yang harus di hafal. Oh ya kamu tumben sendirian, mira mana ? “ buku yang sejak tadi ku baca sekarang telah kututup, mira adalah temannya citra dan mereka selalu bersama hampir setiap saat tak seperti sekarang ini. “ aku lagi berantem sama mira ,land “ citra menundukkan wajahnya dan tak membalas tatapanku “ kok berantem sih, kalian harusnya saling mengerti satu sama lain. Gak usah kelahi gitu, memangnya masalah apa sih kok bisa berantem ? “ citra pun menceritakannya dengan wajah yang terlihat penuh penyesalan. “ aku yang salahkan, land. Aku pengen minta maaf tapi aku gengsi mau mengatakannya “. “ kalau kamu memang salah dan pengen temenan lagi ngapain gengsi segala, mira pasti paham kok kalau kamu gak sengaja melakukannya,  cit “ bel tanda masuk pun berbunyi. “ ya sudah kembali ke kelas yuk, nanti pak boy dah masuk lagi “ ajakku sambil membawa buku biologi.

          Untung saja ulangan tadi soalnya tak begitu sulit seperti biasanya, yang terkadang satu soal saja jawabannya tak cukup hanya selembar kertas. Musik dari yui yang berjudul love and truth kini tengah mengalun indah di dalam kamarku hingga pesan masuk ke hpku menghentikan lagu itu untuk beberapa saat. Setelah ku melihat pesan itu, aku tak mengenali siapa pengirimnya. Namun setelah ku melihat akhir dari pesan itu aku baru mengetahui siapa pengirimnya.

From: 08199123xxxx
Makasih yah, land. Atas sarannya tadi, sekarang aku dah baikkan lagi sama mira berkat kamu J .

Citra meirasti

Aku tersenyum, karena orang yang aku suka mengirim sms kepadaku dan berterima kasih kepadaku, aku pun dengan cepat mulai menekan tombol-tombol untuk membalas pesannya itu.

To:  08199123xxxx
Ya citra sama-sama J

Send, pesan itu pun terkirim. Namun setelah itu tak di balas lagi oleh citra, entah apa alasannya. Aku tak tahu. Aku pun terlelap dalam mimpi tak lama kemudian.

Bersambung ...


Tunggu chapter selanjutnya yah
Permulaan baru di mulai  

Sabtu, 05 September 2015

Quote 3




“ Cinta datang tidak hanya datang dari orang yang sempurna secara fisik namun juga datang dari orang yang bisa dikatakan biasa saja “
-Debby Andrianto

“ orang yang kau cintai mungkin bukan orang yang tepat untukmu tapi orang yang mencintaimu dengan tulus pasti orang yang akan membahagiakanmu kelak di masa depan “
-Debby Andrianto

“ ketika kau berbicara dengan orang yang kau cintai, kau akan di buat selalu tersenyum walau percakapan itu tak lucu sama sekali “
-Debby Andrianto

“ kecantikan dan ketampanan bukanlah faktor utama sebuah hubungan tapi kejujuran dan saling mencintailah yang menjadi faktor awetnya hubungan kalian “
-Debby Andrianto


Yoga Keep My Love Chapter 4 ( END )



          Saat aku menerima cintanya roni, seseorang muncul di antara kami berdua. Aku terkejut melihat orang itu yang ternyata yoga, yoga langsung menghampiriku “ hes lebih baik kita putus aja, dari pada aku di permainkan sama kamu seperti ini “ yoga dengan wajah tenangnya namun terlihat wajah marah dan kekesalannya terhadap aku, sesekali dia juga melihat roni dengan tatapan tajam seperti ingin membunuhnya. “ maafin aku yoga, tolong jangan lakukan ini “ aku memegang tangannya sambil memohon maaf atas perbuatanku. “ sudah terlambat hes dan ron selamat yah “ yoga memegang pundak roni yang dari tadi hanya diam, lalu ia pergi meninggalkan kami berdua.
Saat di kelas yoga hanya diam dengan tatapan yang masih sama sejak tadi yaitu tatapan tenangnya namun terlihat marah bila di perhatikan dengan teliti. Yoga pun menjaga jarak denganku sejak tadi, tak mengatakan sepatah katapun kepadaku. Aku hanya bisa menunduk menerima apa yang telah aku perbuat kepadanya, yah aku telah menyakiti hati yoga. Salah satu orang yang aku cintai saat ini sekaligus orang yang juga mencintaiku dengan tulus. Tanpa melihat keadaanku yang hanya cewek biasa, tidak sepertinya yang begitu populer di sekolah. Betapa bodohnya diriku, mengapa aku bisa melakukan tindakan sebodoh itu kataku dalam hati.

          Sudah 2 hari yoga mengikuti lomba cerdas cermatnya, sejak saat itu aku terus berusaha mengirimnya pesan permohonan maafku pada yoga. Namun sama sekali tak ada yang di balas olehnya, aku merasa gelisah dan juga marah kepada diriku sendiri. Di tambah lagi, roni sejak kejadian itu mulai menjauhiku secara perlahan-lahan dan kembali ke sifat roni sebelumnya. Sekarang aku sedang duduk di tempat yang dulu sempat menjadi tempat favoritku di sekolah namun kini menjadi tempat yang paling aku benci di sekolah. Di sinilah aku sekarang walau aku membencinya tapi tempat inilah satu-satunya tempat yang paling tenang bagiku menenangkan pikiran.
Kejadian itu kembali berputar di dalam kepalaku, aku yang mengingatnya mulai kembali meneteskan air mata. Ketika aku mengingatnya selalu saja aku menangis seperti saat ini, namun apalah dayaku. Semua ini memang adalah salahku dan harus menerima apa yang terjadi.

          Hari ini yoga pulang dari lomba yang di ikutinya, yoga meraih juara pertama dan membawa piala untuk sekolah. Aku tersenyum bangga ketika yoga di panggil ketika oleh kepala sekolah ketika upacara berlangsung tadi, di sambut oleh gemuruh siswa siswi yang bertepuk tangan. Tapi ada satu orang yang hanya diam dan menatap yoga dengan tajam dengan penuh kebencian, ya dia adalah roni. Sudah beberapa hari yang lalu roni memutuskan hubungan kami dengan alasan yang tak jelas, aku sih biasa aja karena memang sifatnya yang mulai berubah sejak saat itu dan aku tak menangisinya sama sekali.

           Yoga sampai sekarang masih duduk di sampingku dan dengan tatapan yang masih sama kepadaku. Yoga tadi harus pergi keluar kelas karena di panggil oleh pak hasan, namun sampai waktu istirahat ia juga tak juga kembali. Setelah dari kantin tadi aku berniat pergi ke wc sebentar, namun aku meihat roni sedang berbicara di hp dengan seseorang langsung aku bersembunyi di dekat dinding. “ ben, gimana sih rencana lo kok ga berhasil “ roni dengan nada yang agak marah, di sekolah kami memang di perbolehkan membawa hp. Namun ketika belajar dilarang menggunakannya. “ ya, rencana lo gagal. Yoga malah bersikap tenang dan gak kacau seperti yang lo bilang. Malah dia juara pertama lagi, gue jadi kesel banget, apalagi harus terpaksa deketin hesti buat jatuh yoga “ amarahku memuncak ketika mendengar apa yang baru saja ku dengar, aku berlari ke arah roni lalu menamparnya dengan keras. “ jadi lo manfaatin gue Cuma buat ngejatuhin yoga doang ron “ bentakku kepadanya dengan amarah yang meluap-luap. “ kalo iya memang ngapa “ roni dengan sombongnya mendekatiku. “ dasar pengecut, Cuma bisa manfaatin orang aja kamu ron “ roni terlihat marah dengan ucapanku tadi dan ingin memukulku, aku langsung menutup mataku tak ingin melihat apa yang terjadi. Ku tunggu namun tangan itu tak juga mendarat di kulitku, ketika aku membuka mata. Aku melihat yoga sedang menahan pukulan  roni dengan tangannya. “ Jangan pernah menyakiti cewek, walau hanya dengan ucapan “ yoga dengan tenangnya mengucapkan hal itu.

          Roni lalu pergi meninggalkan kami berdua, aku hanya dapat menangis dan terus menangis. “ maafin aku yoga, maafin aku ... “ aku terus saja meneteskan air mata. “ ya aku dah tahu kok kejadiannya gimana, ini juga bukan salah kamu. Ini salah roni, sudah hes jangan nangis terus “  yoga memelukku dan membiarkan wajahku tertutup dalam dekapannya. “ maafin aku yoga “ kata itu terus saja ku katakan kepadanya. “ sudah lah hes jangan nangis terus, kamu gak cantik tau kalau nangis terus kayak gini “ yoga menatapku dengan penuh perhatian dan memelukku lagi.

          Aku saat ini sedang berada di rumah untuk menjaga ronan karena mama sama papa ada acara dan harus pulang agak malam jadi tak membawa ronan, namun aku tidak hanya berdua dengan ronan. Aku juga bersama yoga pacarku. Ya, aku dan yoga balikan lagi setelah tahu kejadian yang di perbuat oleh roni. Yoga juga semakin baik dan menjaga aku dengan lebih perhatian lagi, mungkin ia takut kejadian yang sama terjadi lagi kepada kami.


          Ketika yoga sampai rumahku pun ia terlebih dahulu mengobrol denganku sebelum bermain dengan ronan yang saat ini sedang berlangsung di depanku. Mereka tertawa dengan cerianya karena memang sudah lama tidak bertemu, aku hanya dapat tersenyum dengan tingkah yoga yang terkadang terlalu kekanak-kanakan ketika bermain dengan ronan. Kini aku harus lebih bersyukur memiliki yoga karena dia selalu perhatian kepadaku dan tak akan ada pria lain yang seperti dirinya yang begitu baiknya kepadaku. Aku lalu bermain dengan mereka setelah selesai dengan merajutku dan kami tertawa bersama sepanjang hari tanpa memikirkan beban yang akan kami tanggung ke depannya.

akhirnya selesai juga ceritanya
semoga kalian menyukainya yah
terima kasih atas kunjungannya 
nantikan cerita yang lainnya yah :)

Kamis, 03 September 2015

Yoga Keep My Love Chapter 3


          Aku baru saja sampai di kelas bersama yoga di sampingku, namun terasa berbeda pagi ini. Roni tak seperti biasanya, dia menyapaku dengan ramah di pagi ini. Walau sebelumnya sih dapat di katakan gak pernah mengucapkan selamat pagi, seperti hari ini. Tapi anehnya hanya aku yang di sapa oleh roni, yoga yang berada di sampingku tidak di sapanya. Yoga sama bingungnya denganku kami saling menatap sejenak sebelum melanjutkan ke meja kami untuk meletakkan tas dan mengobrol bersama teman yang lain.

          Di saat istirahat pun sama roni langsung menawariku makanan ringan yang di bawanya, kali ini juga dia hanya menawariku dan tidak menawari yoga. “ hes, nih buat kamu “ roni menawariku makanan yang ada di tangannya. “ terima kasih ron “ aku mengambilnya lalu menawari yoga yang dari tadi hanya diam memandangku. “ ya hes sama-sama “ roni lalu pergi meninggalkan kami berdua. “ roni kenapa hari ini, kok aneh gitu “ yoga memandangku dengan penuh tanya. “ ak juga gak tau, jangan di pikirin mending ke kantin aja yuk “ yoga menyutujui tawaranku dan kami pun pergi ke kantin.

          Sudah beberapa hari lamanya roni semakin dekat denganku, aku sih terkadang risih juga. Karena terlalu dekatnya dia denganku tak seperti kawan cowok yang lain, yoga yang sebelumnya biasa saja kini mulai berubah dan ada rasa cemburu darinya. Pernah sesuatu kejadian terjadi yang membuatku bangga memiliki pacar seperti yoga, “ hai hes “ roni menghampiri aku dan yoga yang sedang membaca buku di bawah pohon di dekat kelas. “ hai ron, ada apa  “ tanyaku kepadanya. “ gak ada, ke kantin yuk “ yoga melirik roni dengan sangat tajam. “ kami sudah makan tadi “ yoga membalasnya dengan sedikit ketus, “ kalau gitu ntar aku ke rumah kamu yah “ aku yang mau menjawab pertanyaan dari roni, malah di jawab oleh yoga. “ gak bisa nanti kami mau jalan bareng, ya udah. Kami pergi dulu yah  “ yoga menarik tanganku meninggalkan roni di belakang, wajah yoga masih tetap agak kesal namun ketika memandangku dia selalu berusaha untuk tetap menunjukkan senyuman terbaiknya. Sedangkan roni dia tampak kesal juga dan ku lihat dia memukul pelan pohon tempat kami berada sebelumnya.

          Yoga hari ini main ke rumahku bukan untuk belajar melainkan bermain bersama ronan lalu mengobrol denganku ketika dia sudah lelah, kebiasaannya yang menurutku paling nyebelin. “ yoga, tadi pak hasan, kenapa manggil ? “ aku memandangnya yang sedang minum. “ oh tadi pak hasan suruh ikut acara cerdas cermat tapi agak jauh tempatnya “ aku mendengarkannya dengan serius. “ memang kapan acaranya ? “ aku bertanya sambil memandangnya, “ gak lama lagi kok, tapi kita tak akan bertemu untuk beberapa lama. Hesti gak papa kan ? “ yoga melihatku dengan tatapan perhatiannya yang begitu hangat. “ ya yoga sayang, jangan khawatir “ aku menyandarkan kepalaku di pundaknya, walau tidak kokoh seperti teman-teman cowok yang lain namun begitu nyaman dan hangat bila bersama yoga.

          Besok yoga akan pergi mengikuti cerdas cermat, namun sesuatu terjadi yang membuatnya agak tertekan dan mungkin sulit untuk meninggalkanku sementara waktu. Apalagi harus dekat dengan roni. Saat itu aku sedang menikmati makan siang sambil membaca buku di tempat favoritku di sekolah yaitu pohon di dekat perpustakaan, tempat yang cukup tenang dan nyaman untuk membaca dan menikmati makan siangku. Kali ini aku hanya makan sendiri karena yoga tadi di panggil oleh pak hasan, ketika sedang nikmati menikati makan siangku roni datang tiba-tiba. “ hai hes “ aku terkejut karena kedatangan. “ ternyata kamu ron, bikin aku kaget aja. Ada apa ? “ aku sambil memukul lengannya pelan, “ ehmm aku mau ngomong sesuatu hes “ roni terlihat agak gugup tak seperti biasanya. “ ngomong aja ron “ jawabku dengan tenang “ aku suka sama kamu hes, kamu mau gak jadi pacar aku “ roni memegang tanganku dengan eratnya, seperti tak ingin aku terlepas darinya. Aku yang mendengarnya tentu saja keget dengan ucapannya, walau hatiku berkata roni memang semakin baik dan perhatian kepadaku sekarang. Tapi di lain sisi aku sudah memiliki yoga, walau belakangan ini yoga selalu di sibukkan dengan cerdas cermatnya. Roni lah yang memang terus menemaniku di saat yoga sedang sibuk dengan kegiatannya, di rumah juga dia lebih dulu bersamaku sebelum bermain dengan ronan, berbanding terbalik dengan yoga. Aku yang belum dapat menjawab pertanyaan ini, namun roni langsung berkata lagi “ aku tau kamu masih pacaran sama yoga dan juga suka sama aku, tapi aku suka sama kamu hes. Gimana kalau kita merahasiakan hubungan kita aja, kalau kamu bingung harus pilih siapa ? “ aku pikir mungkin ide roni gak buruk, selama berhubungan dengan roni dan yoga nanti aku bisa milih mana yang pantas jadi pacar aku. “ ok deh, aku ikut ide kamu aja “  jawabku sambil tersenyum.

Sekian dulu yah ceritanya

Berlanjut ke chapter 4


Tetap tunggu cerita selanjutnya, arigatou gozaimasu

Nikmatnya Dunia

Hamparan air yang begitu luas
Terlihat ketika mata memandang

Hembusan angin
Menenangkan pikiran dan jiwa

Seakan obat yang mampu
Menghilangkan letih yang ku alami
Terasa hilang dengan sendirinya

Ketenangan
Itulah yang kurasakan saat ini
Hingga ku terbuai dengan dunia

Ku ingin merasakannya lebih lama
Hingga tak terasa

Inilah akhir hidupku di dunia

Di Mana


Di mana
Di mana dirimu berada
Ku mencari dan terus mencari
Namun hanya lelah yang ku dapat
Tenaga dan harapan
Seakan telah habis
Tak tersisa
Hanya tuk mencari dirimu
Tangisan kekesalan
Ku dengungkan
Dengan tak teratur
Seakan mendengar
Dengungan seekor lebah
Ku tak peduli orang menganggapku apa
Yang penting adalah kamu
Di mana
Di mana kau sekarang
Apa ku harus menyerah
Dan berhenti tuk mencarimu
Ya
Ku akan lakukan

Bila itu ialah jalan terakhir untukku