Sudah sebulan lamanya aku dan citra tak saling bertegur
sapa, kali ini bukanlah aku yang menghindarinya namun citra sendirilah yang
menjauhiku. Aku sih kembali dengan sifatku yang dulu sesuai dengan
permintaannya dan perasaanku kepadanya pun kian memudar dan hampir tak
berbekas. Tiada lagi perasaan terluka ketika citra berjalan sambil bergandengan
tangan dengan pacarnya, malah aku mengresponnya dengan sebuah senyuman yang
tulus bukanlah sebuah topeng seperti karakter sai di anime naruto.
Aku sedang berjalan di lorong sekolah yang sepi, tak
meninggalkan keributan para siswa dan siswi. Aku tadi di panggil oleh bu gia
mengenai sesuatu hal dan di sini lah aku sekarang berjalan menuju parkiran
motor seorang diri dengan suasana yang sepi karena para murid yang lain telah
pergi meninggalkan sekolah. Di saat aku ingin keluar gerbang sekolah, ku
melihat seorang siswi yang aku tahu dia adalah salah satu juniorku. “ kok belum
pulang, rumahnya di mana ? “ dia
memalingkan wajahnya dari hp yang sejak tadi di pandanginya. “ lagi nunggu
jemputan bang,rumah aku di dekat jl.
Pattimura bang “ wajahnya terlihat cantik dengan jilbab yang menghiasi
kepalanya itu, di tambah lagi dengan suaranya yang begitu lembut terucap dari
bibirnya. “ rumahku juga di jl. Pattimura kalau begitu mari aku antar pulang
sekalian ” ajakku kepadanya “ maaf bang gak bisa, ibu sudah mau jemput kok
“ ia menolaknya dengan sopan. Aku memang
baru pertama kali bisa sedekat ini dengan seseorang yang baru aku kenal,
namanya laras kusumawati. Aku
mengetahuinya ketika kami mengobrol bersama sambil menunggu ibunya menjemput
karena dia menolak ajakanku.
Laras wajahnya terus tergambar jelas dalam benakku sejak
berkenalan dengannya tadi, untaian nada yang terus berputar dari hpku memenuhi
kamarku yang tak begitu besar ini. Wajahnya yang sejak tadi menari-nari dalam
benakku seakan menghilang ketika ibu mengetuk pintu kamarku “ Norland pratama,
mau sampai jam berapa kamu makannya. Ayo makan nanti kamu sakit loh “ ibu mulai
menarikku keluar kamar ketika aku membuka pintu. “ ya bu, ini juga mau makan “
aku pun berjalan dengan malas-malasan sambil di dorong oleh ibu dari belakang.
Saat jam istirahat aku secara tidak sengaja bertemu
dengannya kembali di perpusatakaan, laras sedang memilih buku di bagian komik
dan buku fiksi lainnya. “ lagi cari buku apa nih ? “ laras wajahnya mengarah
kepadaku dari aktivitasnya yang sedang mencari buku tadi “ eh bang norland, ini
lagi cari komik sama novel yang bagus bang “ laras menelusuri setiap buku
mencari buku yang menarik menurutnya “ kamu juga suka anime yah, laras “ dia
kembali menatapku dan membiarkan sesaat novel yang baru saja di lihatnya tadi.
“ ya bang, abang juga suka ? “ pertanyaan itu ku jawab dengan anggukan.
Kami sekarang sudah kenal cukup lama sejak kejadian itu. Aku
dan laras sekarang tak hanya dapat mengobrol di sekolah saja namun kami juga
sering smsan walau tak pernah telfonan karena kami sama-sama tak menyukainya.
To : laras kusumawati
Laras besok pagi ada acara ?
From : laras kusumawati
Gak ada bang, memangnya kenapa ?
To : laras kusumawati
Besok aku mau ajak kamu, marathon kamu mau ?
From : laras kusumawati
Boleh bang, nanti abang jemput aja yah di rumah
To : laras kusumawati
Ok, besok abang jemput yah. Oyasuminasai laras
From : laras kusumawati
Oyasuminasai bang
Aku mulai mengumpulkan keberanianku, aku tak ingin lagi
menunggu lama. Seperti dulu yang sempat terjadi dengan citra, walau laras akan
menjauhiku. Aku akan menerimanya apa adanya, karena itulah pilihannya. Tapi aku
harus optimis dan berpikir positif karena dengan berpikir positif hal-hal
positif akan datang kepada kita. Aku harus yakin dan berpikir positif untuk
besok, semangat.
Bersambung ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar