/* Start http://www.cursors-4u.com */ body, a:hover {cursor: url(http://cur.cursors-4u.net/anime/ani-3/ani340.ani), url(http://cur.cursors-4u.net/anime/ani-3/ani340.png), progress !important;} /* End http://www.cursors-4u.com */ One Piece - Tony Tony Chopper

Sabtu, 19 September 2015

Cinta terpendam Chapter 3



          Sudah sebulan lamanya aku dan citra tak saling bertegur sapa, kali ini bukanlah aku yang menghindarinya namun citra sendirilah yang menjauhiku. Aku sih kembali dengan sifatku yang dulu sesuai dengan permintaannya dan perasaanku kepadanya pun kian memudar dan hampir tak berbekas. Tiada lagi perasaan terluka ketika citra berjalan sambil bergandengan tangan dengan pacarnya, malah aku mengresponnya dengan sebuah senyuman yang tulus bukanlah sebuah topeng seperti karakter sai di anime naruto.

          Aku sedang berjalan di lorong sekolah yang sepi, tak meninggalkan keributan para siswa dan siswi. Aku tadi di panggil oleh bu gia mengenai sesuatu hal dan di sini lah aku sekarang berjalan menuju parkiran motor seorang diri dengan suasana yang sepi karena para murid yang lain telah pergi meninggalkan sekolah. Di saat aku ingin keluar gerbang sekolah, ku melihat seorang siswi yang aku tahu dia adalah salah satu juniorku. “ kok belum pulang, rumahnya di mana ?  “ dia memalingkan wajahnya dari hp yang sejak tadi di pandanginya. “ lagi nunggu jemputan bang,rumah aku di dekat  jl. Pattimura bang “ wajahnya terlihat cantik dengan jilbab yang menghiasi kepalanya itu, di tambah lagi dengan suaranya yang begitu lembut terucap dari bibirnya. “ rumahku juga di jl. Pattimura kalau begitu mari aku antar pulang sekalian ” ajakku kepadanya “ maaf bang gak bisa, ibu sudah mau jemput kok “  ia menolaknya dengan sopan. Aku memang baru pertama kali bisa sedekat ini dengan seseorang yang baru aku kenal, namanya laras kusumawati.  Aku mengetahuinya ketika kami mengobrol bersama sambil menunggu ibunya menjemput karena dia menolak ajakanku.

           Laras wajahnya terus tergambar jelas dalam benakku sejak berkenalan dengannya tadi, untaian nada yang terus berputar dari hpku memenuhi kamarku yang tak begitu besar ini. Wajahnya yang sejak tadi menari-nari dalam benakku seakan menghilang ketika ibu mengetuk pintu kamarku “ Norland pratama, mau sampai jam berapa kamu makannya. Ayo makan nanti kamu sakit loh “ ibu mulai menarikku keluar kamar ketika aku membuka pintu. “ ya bu, ini juga mau makan “ aku pun berjalan dengan malas-malasan sambil di dorong oleh ibu dari belakang.

           Saat jam istirahat aku secara tidak sengaja bertemu dengannya kembali di perpusatakaan, laras sedang memilih buku di bagian komik dan buku fiksi lainnya. “ lagi cari buku apa nih ? “ laras wajahnya mengarah kepadaku dari aktivitasnya yang sedang mencari buku tadi “ eh bang norland, ini lagi cari komik sama novel yang bagus bang “ laras menelusuri setiap buku mencari buku yang menarik menurutnya “ kamu juga suka anime yah, laras “ dia kembali menatapku dan membiarkan sesaat novel yang baru saja di lihatnya tadi. “ ya bang, abang juga suka ? “ pertanyaan itu ku jawab dengan anggukan.

           Kami sekarang sudah kenal cukup lama sejak kejadian itu. Aku dan laras sekarang tak hanya dapat mengobrol di sekolah saja namun kami juga sering smsan walau tak pernah telfonan karena kami sama-sama tak menyukainya.

To : laras kusumawati
Laras besok pagi ada acara ?

From : laras kusumawati
Gak ada bang, memangnya kenapa ?

To : laras kusumawati
Besok aku mau ajak kamu, marathon kamu mau ?

From : laras kusumawati
Boleh bang, nanti abang jemput aja yah di rumah

To : laras kusumawati
Ok, besok abang jemput yah. Oyasuminasai laras

From : laras kusumawati
Oyasuminasai bang

          Aku mulai mengumpulkan keberanianku, aku tak ingin lagi menunggu lama. Seperti dulu yang sempat terjadi dengan citra, walau laras akan menjauhiku. Aku akan menerimanya apa adanya, karena itulah pilihannya. Tapi aku harus optimis dan berpikir positif karena dengan berpikir positif hal-hal positif akan datang kepada kita. Aku harus yakin dan berpikir positif untuk besok, semangat.


Bersambung ...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar