/* Start http://www.cursors-4u.com */ body, a:hover {cursor: url(http://cur.cursors-4u.net/anime/ani-3/ani340.ani), url(http://cur.cursors-4u.net/anime/ani-3/ani340.png), progress !important;} /* End http://www.cursors-4u.com */ One Piece - Tony Tony Chopper

Kamis, 16 Juli 2015

Jalan Kehidupan




          Ku memandang langit di hari ini terlihat gumpalan awan putih seperti permen kapas lembut dan juga manis. Apakah awan juga memiliki rasa yang sama ? tentu saja tidak karena awan itu ialah uap air yang berkumpul menjadi satu sehingga terbentuklah awan. Seperti indonesia yang terbentuk karena semua rakyatnya memiliki tujuan yang sama yaitu kemerdekaan. Eh kok jadi bahas tentang indonesia yah? Mari kembali ke saat melihat langit sinar mentari senja menyinarkan ketentraman dan kenyamanan yang dapat melepaskan lelah. Hembusan angin menciptakan melodi indah dari hembusannya yang menggerakkan dedaunan semakin membuatku nyaman dengan suasana ini.

          Teringat kembali kejadian yang pernah ku rasakan dengan seseorang yang pernah menghiasi hidup ini. Saat itu aku bersama kekasihku tengah berjalan di taman sambil bergandengan tangan dengan senyuman yang tergores manis di wajah kami saat itu, namun tiba-tiba sesuatu terjadi padanya ia memegang kepalanya dan meringis kesakitan. Aku yang panik mulai meminta pertolongan, hingga kami sekarang berada di rumah sakit dan tadi dokter mengatakan kepada orang tua kekasihku itu yang sebelumnya telah ku telfon karena terjadi sesuatu kepada anaknya. Tiba-tiba setelah dokter pergi mereka mulai menangis tersedu-sedu aku yang bingung bertanya kepada mereka dan aku pun mulai meneteskan air mata yang dengan sendirinya keluar dari kelopak mata ini. Ternyata dia selama ini menyimpan sebuah rahasia besar yang bahkan keluarganya pun tidak mengetahuinya, ia mengidap tumor otak dan nyawanya tak akan bertahan lama.

          Kami sejak mendengar kejadian tadi menagis tak henti-hentinya hingga kekasihku mulai membuka matanya dan berkata kepada kami yang sontak membuat kami kaget “ gak apa-apa yah,ma. Aku senang menjadi anak kalian dan memiliki orang tua seperti kalian yang begitu baik kepadaku selama ini “ ujarnya yang membuat kami mulai menahan tangis. Lalu ia memanggil ayahnya dan membisikkan sesuatu kepadanya namun ketika ia selesai mengakhiri kata-katanya senyuman yang sejak tadi ada di wajahnya tiba-tiba menghilang dan ia tak bergerak sama sekali. Aku berlari memanggil dokter dan saat di periksa ia telah kehilangan nyawanya, sontak kami yang tadi telah berhenti menangis mulai menangis kembali setelah mendengar kabar itu.

          Di saat pemakaman telah usai dan para peziarah telah pergi hanya tersisa aku dan juga kedua orang tuanya, kini ku hanya dapat melihat kayu yang terukir nama freya mila, kekasihku telah pergi meninggalkanku dan ku tak dapat lagi kecantikannya dan senyuman manisnya yang namanya seperti seorang dewi. Dewi freya adalah dewi kecantikan, sangat cocok dengannya yang juga sangat cantik itu. Ayah freya yang sama sedihnya namun ia tampak tabah dan menerima takdir ini, lalu ia mengeluarkan sepucuk surat berwarna biru. Warna kesukaan freya aku pun mulai membaca surat itu.

Dear dimas

Aku sangat mencintaimu sejak pertama kali kita bertemu di cafe waktu itu, kau terlihat manis dan juga tampan ketika masuk lalu duduk di depanku waktu itu. Walau kita belum saling mengenal dengan beraninya kau mengajakku berkenalan, hal yang terlintas pertama kali dalam benakku waktu itu adalah kau seorang playboy dari sikapku yang seperti itu namun setelah sekian lama pandapatku itu seakan runtuh dengan sikap kepedulianmu kepadaku dan ternyata kau adalah pria yang amat baik dan dapat menjaga hati pasangannnya.
Mengenai penyakitku, maaf yah aku tak pernah memberitahukanmu sebelumnya karena aku telah mencoba berbagai macam cara namun semua itu tidak ada hasilnya. Sehingga aku hanya dapat menjalani hidupku dengan behagia bersamamu yang tak lama ini, ku berharap semoga kau dapat menemukan pasangan hidupmu yang baru yang amat mencintaimu. Carilah dia dan jangan kau menghawatirkan tentangku aku akan bahagia bila kau juga bahagia.

Salam manis
Freya


          Aku yang membacanya mulai mengerti apa yang ia inginkan, ia ingin agar aku jangan terlalu dalam tenggelam dalam kesedihan. Aku harus bangkit dari keterpurukkan ini. Kembali di saat sebelumnya aku yang sedang menatap langit sekarang menunduk menatap batu nisan yang tertulis freya mila dan di sampingku saat ini berdiri seorang wanita cantik yang sangat ku cintai dan juga mencintaiku. Aku telah memenuhi permintaanmu freya, aku telah hidup bahagia bersama dengannya dan ku harap kau juga bahagia di sana. Kami berdua pun beranjak pergi meninggalkan pemakaman sambil bergandengan tangan seperti meninggalkan masa lalu yang hanya untuk di ingat dan bukannya di kenang. Jalanilah masa depanmu dengan optimis bahwa kau pasti akan bahagia di masa mendatang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar