Ku memandang langit di hari ini terlihat gumpalan awan putih
seperti permen kapas lembut dan juga manis. Apakah awan juga memiliki rasa yang
sama ? tentu saja tidak karena awan itu ialah uap air yang berkumpul menjadi
satu sehingga terbentuklah awan. Seperti indonesia yang terbentuk karena semua
rakyatnya memiliki tujuan yang sama yaitu kemerdekaan. Eh kok jadi bahas
tentang indonesia yah? Mari kembali ke saat melihat langit sinar mentari senja
menyinarkan ketentraman dan kenyamanan yang dapat melepaskan lelah. Hembusan
angin menciptakan melodi indah dari hembusannya yang menggerakkan dedaunan
semakin membuatku nyaman dengan suasana ini.
Teringat kembali kejadian yang pernah ku rasakan dengan
seseorang yang pernah menghiasi hidup ini. Saat itu aku bersama kekasihku
tengah berjalan di taman sambil bergandengan tangan dengan senyuman yang
tergores manis di wajah kami saat itu, namun tiba-tiba sesuatu terjadi padanya
ia memegang kepalanya dan meringis kesakitan. Aku yang panik mulai meminta
pertolongan, hingga kami sekarang berada di rumah sakit dan tadi dokter
mengatakan kepada orang tua kekasihku itu yang sebelumnya telah ku telfon
karena terjadi sesuatu kepada anaknya. Tiba-tiba setelah dokter pergi mereka
mulai menangis tersedu-sedu aku yang bingung bertanya kepada mereka dan aku pun
mulai meneteskan air mata yang dengan sendirinya keluar dari kelopak mata ini.
Ternyata dia selama ini menyimpan sebuah rahasia besar yang bahkan keluarganya
pun tidak mengetahuinya, ia mengidap tumor otak dan nyawanya tak akan bertahan
lama.
Kami sejak mendengar kejadian tadi menagis tak
henti-hentinya hingga kekasihku mulai membuka matanya dan berkata kepada kami
yang sontak membuat kami kaget “ gak apa-apa yah,ma. Aku senang menjadi anak
kalian dan memiliki orang tua seperti kalian yang begitu baik kepadaku selama
ini “ ujarnya yang membuat kami mulai menahan tangis. Lalu ia memanggil ayahnya
dan membisikkan sesuatu kepadanya namun ketika ia selesai mengakhiri
kata-katanya senyuman yang sejak tadi ada di wajahnya tiba-tiba menghilang dan
ia tak bergerak sama sekali. Aku berlari memanggil dokter dan saat di periksa
ia telah kehilangan nyawanya, sontak kami yang tadi telah berhenti menangis
mulai menangis kembali setelah mendengar kabar itu.
Di saat pemakaman telah usai dan para peziarah telah pergi
hanya tersisa aku dan juga kedua orang tuanya, kini ku hanya dapat melihat kayu
yang terukir nama freya mila, kekasihku telah pergi meninggalkanku dan ku tak
dapat lagi kecantikannya dan senyuman manisnya yang namanya seperti seorang
dewi. Dewi freya adalah dewi kecantikan, sangat cocok dengannya yang juga
sangat cantik itu. Ayah freya yang sama sedihnya namun ia tampak tabah dan
menerima takdir ini, lalu ia mengeluarkan sepucuk surat berwarna biru. Warna
kesukaan freya aku pun mulai membaca surat itu.
Dear dimas
Aku sangat mencintaimu sejak pertama kali kita bertemu di
cafe waktu itu, kau terlihat manis dan juga tampan ketika masuk lalu duduk di
depanku waktu itu. Walau kita belum saling mengenal dengan beraninya kau
mengajakku berkenalan, hal yang terlintas pertama kali dalam benakku waktu itu
adalah kau seorang playboy dari sikapku yang seperti itu namun setelah sekian
lama pandapatku itu seakan runtuh dengan sikap kepedulianmu kepadaku dan
ternyata kau adalah pria yang amat baik dan dapat menjaga hati pasangannnya.
Mengenai penyakitku, maaf yah aku tak pernah
memberitahukanmu sebelumnya karena aku telah mencoba berbagai macam cara namun
semua itu tidak ada hasilnya. Sehingga aku hanya dapat menjalani hidupku dengan
behagia bersamamu yang tak lama ini, ku berharap semoga kau dapat menemukan
pasangan hidupmu yang baru yang amat mencintaimu. Carilah dia dan jangan kau
menghawatirkan tentangku aku akan bahagia bila kau juga bahagia.
Salam manis
Freya
Aku yang membacanya mulai mengerti apa yang ia inginkan, ia
ingin agar aku jangan terlalu dalam tenggelam dalam kesedihan. Aku harus
bangkit dari keterpurukkan ini. Kembali di saat sebelumnya aku yang sedang
menatap langit sekarang menunduk menatap batu nisan yang tertulis freya mila
dan di sampingku saat ini berdiri seorang wanita cantik yang sangat ku cintai
dan juga mencintaiku. Aku telah memenuhi permintaanmu freya, aku telah hidup
bahagia bersama dengannya dan ku harap kau juga bahagia di sana. Kami berdua
pun beranjak pergi meninggalkan pemakaman sambil bergandengan tangan seperti
meninggalkan masa lalu yang hanya untuk di ingat dan bukannya di kenang.
Jalanilah masa depanmu dengan optimis bahwa kau pasti akan bahagia di masa
mendatang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar