/* Start http://www.cursors-4u.com */ body, a:hover {cursor: url(http://cur.cursors-4u.net/anime/ani-3/ani340.ani), url(http://cur.cursors-4u.net/anime/ani-3/ani340.png), progress !important;} /* End http://www.cursors-4u.com */ One Piece - Tony Tony Chopper

Minggu, 01 November 2015

ku harus memilih siapa ? chapter 2



Aini POV

          Seperti biasa aku berjalan menuju sekolah sambil mendengarkan musik melalui ear phone , aku berjalan dengan malasnya sambil menggeret kakiku yang terasa amat menempel dengan jalanan. Ibu tadi membangunkanku dengan teriakannya yang sungguh luar biasa nyaring bagaikan suara petir yang menggelegar di langit sambil mengguncangku di atas tempat tidur seperti raksasa yang menggetarkan bumi. Terpaksa ku terbangun dengan malasnya karena aku lelah dengan semua omelannya. Ini karena kesalahanku yang menonton film hingga larut sehingga membuatku harus begini. 

          Saat ku memasuki kelas, ku langsung membaringkan kepalaku di atas meja. Angga yang duduk disampingku melihat dengan pandangan penuh tanya “ hei, aini. Tumben lemes ? “ mataku yang sayu memandanginya dengan malas lalu menutup kepalaku dengan tas. “ hei, ditanya tuh dijawab “  aku pun bangkit dari tidur dan kembali menatapnya dengan malas “ aku ngantuk,ngga. Tadi malam aku nonton film sampai larut,jadi gini deh “ aku kembali berbaring di atas tasku sambil menatapnya. Angga lalu mengambil tasnya dan membalikkan badannya melakukan sesuatu, saat dia berbalik ia memercikkan air dari tangannya ke wajahku yang membuatku langsung bangkit dari tidurku dan menatapnya dengan mata yang tak lagi sayu “ ih,angga. Muka aku jadi basah ginikan karena kamu “ aku memukul lengannya pelan lalu mengusap wajahku yang basah sambil menggembungkan pipiku yang gak chubby ini.

           Angga tertawa melihatku lalu tersenyum “ tapi kamu jadi freshkan,ni. Seharusnya kamu terima kasih karena aku dah bantuin kamu karena ntar pak roni yang killer itu pasti akan milih kamu jadi mangsanya “ . angga memang menolongku dari killernya pak roni yang begitu ditakuti di sekolah dan termasuk dalam jajaran guru killer versi anak-anak sma kami. “ tapi gak gitu juga kan caranya “ aku melihatnya kesal dengan pipi yang menggembung, “ iya deh, ni. Aku minta maaf “ angga dengan puppy eyesnya dan senyuman yang tergores tipis hampir tak terlihatnya itu, jurus andalannya terhadapku ketika berbuat salah.

Bel istrahat berbunyi ... ting tong ting tong

          “ aini, dah istirahat nih mau ke kantin gak ? “ mendengarnya aku langsung bangkit dari tidurku, aku dapat tertidur setelah pelajaran pak roni karena bu widya yang tidak datang sehingga menjadi waktu tidurku setelah pelajaran dengan diajar oleh guru super killer itu. “ ayo “ aku langsung berdiri dan meninggalkan angga yang menatapku dengan bingung lalu memiringkan kepalanya.

Angga POV

          Aini bangkit dari kursinya lalu berdiri meninggalkanku yang masih termenung menatapnya, lalu tercipta senyuman tipis dariku. Aini memang gadis yang unik dan juga menarik, walau terkadang memang dia menyebalkan lirihku dalam hati.

         “ mau pesan apa, biar aku yang pesankan sekalian ? “ aini tampak berpikir sejenak sambil meletakkan salah satu jari di dagunya “ batagor sama es jeruk satu mas “ dia tertawa kecil yang begitu manis terlihat “ ya mbak, tunggu sebentar yah “ aku pun juga mengikuti skenario yang dia buat sebagai seorang pramusaji.

         Ketika ku kembali sambil membawa dua buah cangkir es jeruk, ku melihat aini sedang duduk dengan seorang pria sambil mengobrol dengan cerianya.  “ angga perkenalkan ini azri, anak baru. Dia juga kelas 2 “ aini menunjuk laki-laki yang ada di depannya. “ azri “ dia mengangkat tanganya untuk berjabat tangan, “ angga “ setelah perkenalan itu aku bagaikan obat nyamuk yang hanya menemani mereka mengobrol dengan asiknya, tanpa berbicara dan hanya menikmati makanan yang menjadi hambar dengan yang seperti suasana ini.


Bersambung ...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar