Aini POV
Ini adalah hari yang paling tidak disukai oleh semua orang
dan begitu banyak alasan yang dapat tercipta, kalian pasti tau hari itu. yup,
hari ini adalah hari senin. Hari yang mana aku harus panas-panasan upacara
dibawah teriknya matahari, bukannya aku gak menghargai jasa para pahlawan yah
dengan bermalas-malasan mengikuti upacara. Hanya saja panasnya itu loh yang gak
tahan, kalau para guru sih enak dilindungi oleh atap podium. Tapi walaupun hari
ini adalah hari yang paling tak aku suka namun pada hari ini ada yang membuatku
menunggu sejak kemarin yaitu hari pengumuman perlombaan yang diikuti oleh
angga.
“ aini, aku yang ikut lomba kok kamu yang nervous gitu ? “
angga melihatku yang dari tadi nervous gak jelas. “ ya iyalah ngga, kalau kamu
menangkan aku bisa dapat traktiran trus aku bisa bangga punya kawan kayak kamu
“ aku mengacungkan jempol dan dengan senyuman terbaikku, angga hanya menatapku
dengan tatapan datar dan malas andalannya.
Protokol mulai membacakan pemenang dari tiap perlombaan yang
diselenggarakan, namun anehnya angga hanya bersikap biasa saja dari tadi begitu
optimis dia akan memenangkan perlombaan. Entah mengapa dia selalu bersikap
seperti itu dan berbeda dengan orang lain.
“ nggga jadi kapan ? “ aku menyenggol lengan pelan saat ia
tengah serius memperhatikan bu juli yang mengajar di depan kelas “ Hmm ...
kapan apanya ? “ aku memutar bola mataku mengikuti apa yang seringku baca
dinovel “ traktirannya angga “ angga dengan watadosnya membuatku jengkel,
seperti dia ingin melupakan janjinya itu. “ tenang aja, ntar aku kasih tau kok
“ angga kembali serius dengan apa yang bu juli jelaskan di depan sana.
Angga POV
Hari ini akan menjadi hari yang spesial dalam hidupku dengan
mencoba mengungkapkan apa yang selama ini aku harapkan dari aini, orang yang
selama ini aku cintai. Aku mengajaknya berjalan-jalan mengelilingi kota dan
beberapa tempat yang cukup ramai untuk menikmati weekend seperti saat ini. Dia
terlihat agak berbeda dengan pakaian yang santai namun terlihat indah dan
tawanya yang begitu lepas disertai senyuman manis yang selama ini selalu ku
dambakan.
Setelah lelah seharian, aku pun mengantarnya kembali ke
rumahnya. Ku pikir inilah saat yang tepat ku mengatakannya, bermandikan sunset
yang menurut orang. Ini lah saat yang begitu indah dan romantis untuk
dinikmati.
“ makasih ya, ngga karena jalan-jalannya yang menyenangkan
banget “ aini tersenyum lalu ia ingin berbalik dan menuju rumahnya namun ku
genggam tangan itu sebelum sempat berbalik
“ ada apa, ngga ? “. “ aini, ada yang mau aku katakan sama kamu “
Aini POV
Aku terkejut, sangat amat terkejut dengan apa yang baru saja
angga katakan padaku. Apa angga baru saja menembakku, aini aku suka sama kamu, apakah kamu mau jadi pacar aku ? kalimat itu terus berputar dalam pikiranku. Hingga
tanpa ku sadari angga sedikit meremas tangan kananku yang dari tadi
digenggamnya.
Apa ? apa yang harus aku lakukan. Jujur aku hanya
menganggapnya hanya sebatas teman ataupun sahabat selama ini, tapi aku tak
berpikir lebih untuk menjadikannya seorang pacar. Karena aku lebih menyukai
tipe cowok seperti azri dan aku menyukainya. Kalau boleh jujur, angga gak kalah
kok sama azri hanya saja aku rasa kami gak akan cocok untuk menjadi sepasang
kekasih.
“ ehmmm ... maaf,ngga. Aku gak bisa, aku sudah menyukai
orang lain “ aku menundukkan wajahku karena tak sanggup untuk menatapnya. “
baiklah jika itu yang kamu inginkan, aku pulang dulu yah “ angga pun langsung
pergi begitu saja meninggalkanku yang masih mematung di depan gerbang yang
hanya dapat menatap punggungnya yang kian menjauh.
Bersambung ...
Yee akhirnya update juga setelah ada beberapa teman yang
meminta cepat untuk diupdate cerita ini, tinggalkan comment yah J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar