Angga POV
Aku hanya dapat menghela nafas sejak tadi, aku harusnya
tahu. Tahu bahwa aini lebih menyukai orang lain, orang yang telah aku curigai
sejak kedatangannya. Azri. Tapi mengapa aku tadi hanya menerima perkataan aini
begitu saja tanpa ada pembelaan atas perasaanku selama ini, lidahku seakan batu
yang sulit tuk digerakkan dan bibir ini terus menutup tak ingin melakukan
pembelaan sama sekali.
Arghhh ... teriakku kesal sambil mengacak-acak rambutku.
Mengapa rasanya cinta yang ditolak begitu menyakitkan seperti ini ?. aku
terlalu stress dengan keadaan seperti, aku lebih baik mengungkapkannya melalui
puisi agar emosiku dapat tersalurkan disana seperti yang biasanya kulakukan
ketika sedang emosi.
Senyuman yang dulu manis
Semanis gula batu
Kini seakan berubah
Menjadi hambar tak berasa
Dan kian memahit seiring ku mengingatnya
Mengalahkan pahitnya kopi hitam
Hati yang dulu bagai padang bunga
Seakan hancur dan menghilang
Menjadi lahan tandus
Tanpa adanya kehidupan
Sakit ...
Perih ...
Begitu dalam kurasakan
Untuk pertama kalinya
Aini POV
Entah perasaan apa yang membuatku ingin melihat blog milik
angga, saat aku melihatnya. Aku melihat sebuah puisi yang baru saja dia
posting. Air itu mengalir melalui peluk mataku dan membasahi pipiku, wajahku
yang mulai memanas dan memerah setelah membaca puisi itu. aku tak sanggup lagi
menahan tangis yang ingin keluar, memikirkan apa yang telah ku perbuat.
Aku pun berniat mengirimkan sebuah pesan kepadanya,
mengungkap maaf kepadanya.
To: Angga
“maaf,ngga. Aku gak
bisa menjadi seperti apa yang kamu inginkan “
From : Angga
“ ya, gak papa. Asal
kamu gak akan menjauh, aku gak papa kok J “
Aku tersenyum miris, bahkan angga masih sanggup memberikan
emot senyum. Seperti saat tadi aku menolaknya.
To : Angga
“ aku gak akan menjauh
dari kamu, ngga. Sekali lagi aku minta maaf dan aku mohon kamu juga gak akan
menjauh dari aku “
From : Angga
“ ya, aku gak bakalan
menjauh J “
Bersambung ...
Apa yang akan terjadi selanjutnya kepada kedua insan ini,
nantikan chapter selanjutnya yah. Jangan lupa tinggalkan comment J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar