Sang Penulis Kisah
Chapter 4 : Akhir Dari Segalanya
Sesuai janjiku kepada ibu, hari ini aku akan membelikannya
kue dari toko milik yumi untuknya. Tetapi sebelum itu aku harus menjalani hari
senin di sekolah dengan malasnya, walau aku tak lagi menjadi seorang siswa yang
paling malas bertemu dengan namanya hari senin namun aku tetap saja tak
menyukai hari senin.
Dengan suasana yang mana harus ada pidato yang menyebalkan
dan aku paling malas mendengarkannya sehingga sering kali aku berada didekat
barisan para siswa yang dinaungi oleh pohon. Suasana pohon yang dingin
membuatku merasa nyaman di tempat itu, setelah itu pula aku harus mengajar
siswa tanpa ada jam kosong kecuali jam istirahat dari pagi hingga pulang
sekolah nantinya.
Tetapi mengingat hari ini aku akan bertemu dengan yumi ada
perasaan senang didalam diriku, seperti ada kumpulan kupu-kupu yang siap
merobek dadaku dan terbang keluar dari tubuh ini. Perasaan itu sering kali ku
rasakan saat bersama dengannya, eh... Bukan sering melainkan selalu seperti itu
dan tidak hanya saat bertemu secara langsung saja namun saat mengobrol melalu
media sosial pun aku merasa seperti itu.
Itu memang perkataan yang lebay yang keluar dari diriku,
tetapi itulah yang sesungguhnya yang ku rasakan kepada yumi. Yumi, hanya wanita
itulah yang hanya bisa melakukan hal ini kepadaku. Walau aku belum mengatahui
pasti bahwa yumi menyukaiku tapi aku yakin dia juga memiliki rasa yang sama
denganku.
***
Akhirnya waktu mengajar pun selesai dan sekarang aku dalam
perjalanan menuju toko kue milik yumi, saat aku memarkirkan kendaraanku. Ku lihat
terjadi sedikit keributan di depan toko, terlihat yumi seperti ditarik paksa
oleh seorang pria yang tak ku kenal dan yumi tampak tak senang diperlakukan
seperti itu. Raut wajahnya pun terlihat marah dan terlihat senyuman yang selalu
menghiasi paras cantiknya.
“ kamu mau ngapain sih, tarik-tarik tangan aku “ yumi
berusaha melepaskan genggaman pria itu pada tangannya, namun dia tak juga
berhasil karena tenaganya tak cukup untuk melakukan hal itu.
“ kamu harus ikut aku yumi dan aku akan jelaskan apa yang
sebenarnya terjadi saat itu “ pria itu terlihat memohon, agar yumi dapat
mengerti .
“ kamu mau jelasin apa lagi tian, aku dah capek sama kamu
dan kita sudah putus. Kita tak ada hubungan lagi mulai saat itu, mengerti “
yumi masih mencoba melepaskan tangannya yang terihat semakin sakit karena
dicengkram lebih kuat lagi oleh pria itu.
Aku yang sejak tadi hanya melihat sudah tak dapat lagi
menahan emosiku, dimana yumi sebagai orang yang ku suka harus diperlakukan
seperti itu dan disakiti olehnya. Aku saat berada dekat mereka langsung
melepaskan tangan pria itu dan melindungi yumi didekatku.
“ kamu siapa ? Berani-beraninya gangguin urusan orang lain “
pria itu yang baru ku ketahui tadi adalah mantannya yumi, dia terlihat semakin
marah saat aku melakukan hal tadi.
“ A-aku ... “ belum selesai aku berbicara, yumi memotong
kalimatku
“ DIA PACAR AKU, jadi jangan lagi kamu gangguin aku tian.
Tak ada lagi yang perlu kita omongin lagi, semua sudah SELESAI !!! “ yumii langsung menarik tanganku untuk masuk ke
dalam toko, aku sangat terkejut saat yumi mengatakan hal itu. Bahwa aku adalah
pacarnya, walau dalam hati aku merasa teramat sangat senang sekali
Tetapi belum sempat kami masuk, tian langsung menarik tangan
yumi. “ yumi aku bisa jelasin yang sebenarnya dan aku lebih baik dari pada ...
“ yumi memotong perkataan tian, tadi perkataanku yang dipotongnya dan sekarang
tian. Sepertinya yumi hobi sekali melakukan hal itu saat dia sedang marah -.-
“ kamu gak lebih baik dari liam, kamu jauh lebih buruk tian.
Kamu juga gak perlu jelasin apapun karena aku sudah tau semua kejadiannya dan
sebaiknya kamu pergi dari sini, kembalilah ke cewek-cewek kami itu dan jangan
pernah lagi mengusik hidup aku. Atau aku akan melaporkanmu ke polisi karena
sudah mengusik hidup aku “ yumi dengan wajah yang sangat marah, kali ini yumi
menarikku dan tak lagi yang ada menghentikan kami masuk ke dalam toko karena
tian kali ini hanya dapat berdiri mematung di depan toko.
Saat kami berada didalam ruangan kerja milik yumi, dia mulai
menangis. Aku yang melihat itu, refleks langsung memeluknya dan membuatnya
menangis dalam pelukanku. “ yumi menangislah, menangislah hingga kamu merasa
lebih baik. Aku akan selalu ada untuk kamu, walau disaat kamu terburuk sekali
pun “ aku mengelus rambutnya agar menenangkan dirinya.
Saat tangisannya telah berhenti aku langsung melepaskan
pelukanku dan menatap wajahnya yang masih terlihat sedih dengan mata merahnya “
bagaimana sudah lebih baik ? “ aku mengelus wajahnya lembut dari kening hingga
turun ke dagunya.
Yumi mengangguk pertanda dia agak lebih baik dari
sebelumnya, “ terima kasih liam “
“ tak masalah yumi, aku akan selalu ada untukmu “ aku sambil
tersenyum mengelus rambutnya pelan dan memperbaiki rambutnya yang agak terlihat
berantakan.
“ ehm ... Soal tadi, tian hanyalah mantanku. Aku tak lagi
menyukainya bahkan aku sekarang membencinya yang hanya mempermainkan wanita “
ujar yumi dan membuatku berpikir, untuk apa yumi mengatakan hal itu. Apalagi sambil
menundukkan wajahnya seperti itu dan terlihat dia agak malu mengatakannya.
‘ mungkinkah ... Mungkinkan yumi juga menyukaiku, sehingga
dia mengatakan hal itu ‘ ujarku dalam hati sambil menduga-duga yang terjadi
sebenarnya
“ L-li ... Liam ... “ ujar yumi menggantungkan perkataannya
“ ehmm ... Ya, kenapa
yumi “ balasku menanggapi panggilannya
“ liam, aku ... S-suka ... S-s-s-sama kamu. Maukah kamu
menjadi kekasihku ? “ yumi sambil menunduk malu tak berani menatapku. Jujur
saat aku mendengarnya, aku senang sekali mendengar hal itu. Ternyata yumi juga
memiliki perasaan yang sama sepertiku tetapi ini salah karena seharusnya ...
“ yumi ... “ yumi langsung menatapku saat aku memanggil
namanya
“ maaf yumi, aku ... Aku tak bisa karena ... “ belum sempat
aku mengakhiri perkataanku, yumi tiba-tiba saja langsung tertawa entah kenapa ?
“ hahaha tak perlu minta maaf liam bila kamu tak mau ... “
yumi memaksa dirinya tertawa dan juga tersenyum yang dia pakasakan, tapi
sebelum dia mengakhiri perkataannya. Aku langsung menutup mulutnya menggunakan
salah satu jariku, menandakan untuknya diam.
“ yumi, bisakah kamu mendengarkanku hingga selesai
berbicara. Aku minta maaf karena, tidak seharusnya kamu yang mengatakan hal itu
karena seharusnya. Aku lah yang mengatakannya kepadamu. Yumi, maukah kamu
menjadi kekasihku ? “ yumi terlihat terkejut dengan perkataankku itu sedangkan
aku hanya tersenyum melihat hal itu.
“ A-aku ... “ aku kembali menggunakan jariku untuk
menyuruhnya diam
“ aku sudah tau jawabannya yumi. Kamu tak perlu
mengatakannya “ aku langsung mendekapnya kedalam pelukanku, kali ini pelukannya
terasa berbeda dari yang tadi saat aku memeluk yumi. Bila tadi aku merasakan
kesedihan yang emndalam yang yumi rasakan tetapi sekarang terasa sebuah
kebahagiaan yang teramat sangat yang aku dapat rasakan.
Setelah kami melepaskan pelukan itu, kami lalu saling
menatap wajah satu sama lain dan kami saling memanggil nama kami satu sama lain
“ yumi ... “ . “ liam ... “
Tanpa sadar, wajah kami saling mendekat secara
perlahan-lahan. Hingga kedua bibir kami saling menyatu dan berpagutan satu sama
lain, bibir kenyal yumi terasa hangat saat bersentuhan dengan bibirku. Tanpa
sadar aku menjulurkan lidahku untuk bertemu dengan lidahnya saat bibir yumi
terbuka secara tiba-tiba. Tetapi sebelum lidah kami saling bertemu, pintu ruangan yumi tiba-tiba saja terbuka .
“ bos ... “ suara pegawai yumi yang memakai pakaian pelayan
langsung menghentikan kegiatan kami itu dan kami langsung tertunduk malu.
Sedangkan aku menggaruk tengkukku yang tak gatal sama sekali.
“ maaf nyonya ... “
pegawai yumi yang ingin menutup pintu itu kembali, langsung dicegah oleh yumi
“ tunggu dulu, ada apa rik kamu memanggil saya ? “ ujar yumi
sebelum riki menutup pintu itu.
“ ehm ... Di dapur sedang banyak pesanan dan membutuhkan
bantuan nyonya. Saya permisi dulu “ riki lalu menutup pintu itu, suasana
sekarang menjadi hening. Hingga yumi mulai angkat suara
“ ehmm ... Aku ke dapur dulu yah. Ada banyak pesanan, kamu
bisa menunggu bila ingin “ ujar yumi ditengah suasana yang awkward ini.
“ iya, aku akan
menunggu dan akan setia menunggu. Lagi pula, ibu juga ingin mencicipi kue
buatanmu itu. Jadi aku ingin beberapa kue untuknya “ balasku
“ ehm ... Baiklah tunggu sebentar yah, aku tak akan lama. “
yumi lalu pergi dari ruangan ini, melalui pintu itu yang seakan menelannya dari
pandangan mataku.
Mengingat kejadian tadi, aku senyum-senyum sendiri.
Mengingat setiap detail kejadian itu, aku bahagia sekali. Ternyata yumi juga
mencintaiku dan aku tak lagi khawatir memikirkan bahwa yumi tak memiliki
perasaan yang sama sepertiku karena aku sudah mengetahui perasaanya kepadaku.
Inilah saat terindah dalam hidupku dan akan selalu ku kenang
dalam hidupku, pertama kalinya ku rasakan sebuah kebahagiaan yang mendalam dan
pertama kalinya aku merasakan cinta yang membuatku merasa orang yang paling
bahagia di dunia ini.
Setelah sekian lama tuhan membiarkanku hidup dalam
kesendirian dan kehampaan. Sekarang ia memberikanku seseorang yang membuatku ke
luar dari kesendirian dan kehampaan itu menuju sebuah jalan kebahagian tak
berujung yang selalu ku dambakan sebelumny. Dulu aku sempat berpikir, bahwa
tuhan tak menganggapku ada di dunia ini sehingga dia memperlakukanku seperti
itu tetapi sekarang aku sadar.
Bahwa tuhan memiliki rencana, rencana yang membawaku ke
jalan kebahagiaan yang tak pernah ku temukan ujungnya dan tak pernah
terpikirkan sebelumnya akan seperti ini rasanya. Tuhan, terima kasih telah
merencanakan kisah hidupku yang indah ini dan memberikanku seseorang yang
membuatku kebahagiaan ini. Tuhan sekali lagi terima kasih .
Yeeeaaaa
... akhirnya cerita ini selesai juga
Bagaimana
ceritanya ?
Apakah
bagus ?
Jangan
lupa vommentnya yah
Nantikan
juga epilog dari cerita yuki ini
Sampai
jumpa dicerita yuki selanjutnya
Bye
bye
I
LOVE YOU ALL
YUKI
NEKO