/* Start http://www.cursors-4u.com */ body, a:hover {cursor: url(http://cur.cursors-4u.net/anime/ani-3/ani340.ani), url(http://cur.cursors-4u.net/anime/ani-3/ani340.png), progress !important;} /* End http://www.cursors-4u.com */ One Piece - Tony Tony Chopper

Senin, 26 Oktober 2015

Cinta yang sesungguhnya chapter 3 ( end )



          Keramaian malam minggu yang didominasai oleh para remaja menghiasi hampir seluruh tempat di bagian-bagian kota, ku berjalan bersamanya di tengah taman yang cukup ramai dengan kaum muda-mudi. Aku dan alex menghampiri salah satu kedai untuk melepas lelah setelah berjalan cukup lama menikmati malam yang begitu indah ini, tanpa tugas yang selalu menghantui kami setiap harinya.

“ ris kamu mau minum apa ? “ tatapan hangat alex yang begitu menenangkan begitu menentramkan hati ini. “ ehmm ... jus jeruk aja deh, sayang “ ku berpikir sebentar sambil menggembungkan salah satu sisi pipiku. “ ok, kamu gemesin banget deh kalau mikirnya sambil kayak gitu “ alex sedikit mencubit pelan pipiku dan pergi memesan minuman untuk kami.

          Tak lama kemudian, muncul seseorang yang belakangan ini selalu mengganggu pikiranku. Ia datang bersama seorang wanita cantik yang masih muda dan kurasa seusia dengannya.  Mereka menempati salah satu meja yang agak berjauhan denganku, mereka mengobrol dengan asiknya dengan tawa dan senyuman manis di bibir mereka seperti telah lama saling mengenal. Ketika pandanganku sedang asik melihat mereka, alex tiba-tiba menyadarkanku dengan tatapan hangatnya . “ gak papa kok,lex “ ku tersenyum melihatnya lalu meminum minumanku perlahan-lahan.

          Ku berbaring di dalam kamarku sambil menatap langit-langit kamarku mengingat kejadian-kejadian malam ini. Ku merasa iri dengan wanita itu yang bersama pegawai toko buku itu yang sampai sekarang belum ku ketahui namanya, ku ingin menggantikan dirinya dan mengobrol dengan pegawai toko buku itu. namun di lain pihak ku juga ingin berada di sisi alex dengan segala yang dia miliki terutama tatapan hangatnya, kasih sayang dan kelembutannya kepadaku.

          Ku akhirnya mengalami lagi hal ini,rasa bingung akan perasaan yang ku alami saat ini. Ku putuskan untuk meminta saran sahabatku gia meminta solusi dan saran untuk masalahku ini.
“ halo gia, lagi ngapain ? “ . “ lagi tidurlah,ris. Kamu tuh gangguin aja yah, ini tu dah jam 10 dan ini tu waktu tidur berharga aku ris “ nada bicaranya sedikit jengkel tapi juga begitu sendu karena gia yang ku ganggu tidurnya. “ ya deh, maaf-maaf. Tapi aku lagi ada masalh nih “ ku memdengar dia menguap lalu “ hoammm, masalah apa sih,ris. Di malam hari gini “.

“ masalah tentang alex dan pegawai toko itu “ lalu aku pun menjelaskan kejadian yang terjadi malam ini kepada gia, “ bagus deh, kalau dia dah ada cewek lain. Jadi kamu gak akan gangguin dia, lagi pula kamu kan dah punya alex yang begitu perhatian sama kamu ris. Kalian berdua itu, kan sudah aku bilang cocok banget. Jadi kamu jangan mikirin cowok itu lagi, mikirin aja cowok kamu sekarang ini. Dengan segala perhatian yang dia berikan ke kamu, jangan mikirin cowok yang belum lama kamu kenal yang bahkan kamu gak tau namanya “ aku termenung memikirkan jawaban yang gia berikan, belum sempat aku ingin menjawab. “  kamu sebaiknya pikirkan apa yang tadi aku bilang kalau masih kurang paham. Besok kita sambung lagi, aku dah ngantuk banget nih, bye ris “ gia langsung menutup telfonnya sebelum aku menjawabnya.

          Ku berpikir apa yang dikatakan oleh gia memang benar, tapi begitu sulit bagiku untuk melakukannya. Tapi aku harus berusaha dan tak boleh menyerah karena aku adalah risti orang yang biasa saja tapi bisa menyeimbangkan sesuatu hal. Jadi aku pasti bisa mengelahkan perasaan ini, semangat.

          Ku putuskan hari ini ingin berjalan-jalan ke toko buku bersama dengan alex atas usul gia. Ketika aku sampai di toko buku itu, ku melihat orang itu dengan wanita yang kemarin kami temui sedang makan sambil suap-suapan kepada pasangannya. Tiba-tiba perasaan itu mulai muncul kembali dan aku teringat kata-kata dari gia semalam, lalu aku memegang erat tangan alex dan melihatnya dengan tatapan hangatnya.  Seketika itu ku merasakan energi yang mengalir ke dalam tubuhku seperti saat alex memberikanku semangat ketika ujian.  Lalu ku tersenyum melihat mereka, alex hanya bingung melihatku yang tiba-tiba memegangnya dengan erat dan aku yang tersenyum sendiri.
Semoga saja perasaan seperti ini tak akan mengganggu hidupku lagi, karena sungguh membuatku lelah menghadapinya. Tapi selama ada alex yang begitu perhatiannya kepadaku dan tatapan lucunya ketika dia bingung, aku yakin aku pasti bisa menghadapinya.


“ Walau badai dapat menghempaskan gedung pencakar langit, namun tak akan bisa menghempaskan cinta yang sesungguhnya di dalam hati para manusia “ 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar