Sang Penulis Kisah
Chapter 3 : Restu Ibu
Kemarin malam adalah saat yang menyenangkan bagiku ketika
bersama dengan yumi dan mengobrol tentang banyak hal. Aku juga sempat
ditawarkan untuk singgah sebentar di rumahnya yang besar dan indah itu, namun
aku menolaknya walau sebenarnya aku menginginkannya karena mengingat malam
semakin larut dan juga hujan yang terus turun membasahi bumi.
Dihari minggu seperti saat ini, aku selalu menyempatkan
untuk merawat tanaman milikku yang menjadi tambahan pemasukan untukku dan juga
sebagai penyaluran hobi dan minatku terhadap tanaman. Walau biasanya selalu ada
pegawaiku yang setiap harinya merawat tanaman-tanaman ini namun aku ingin
memastikan dan merawat mereka dengan tanganku sendiri walau tidak setiap saat aku
melakukannya.
Aku mengambil daun-daun yang berguguran dan juga
rumput-rumput yang menghalangi pertumbuhan tanaman-tanamanku dan menyirami
mereka dengan air. Saat aku sedang menyiram “ wahhh ... pak guru rajin sekali,
menyiram tanaman-tanaman miliknya “ yumi datang mengagetkanku yang sedang
serius dengan pekerjaanku ini.
“ haha iya, oh ya ada
apa yumi datang kemari ? “ aku menghentikan pekerjaanku dan mengobrol dengan
yumi karena lebih menarik dibandingkan dengan menyirami tanaman.
“ pengen berkunjung aja, karena penasaran jadi aku datang
deh hehehe. Oh ya ini aku bawa rainbow cake “ yumi menyerahkan bungkusan yang
berisi rainbow cake kepadaku.
“ makasih yumi, lama-lama kalau gini aku bisa gemuk nih
hahaha “ candaku kepadanya dan dia ikut tertawa bersamaku.
“ oh ya ngobrolnya di taman belakang aja yah, lebih nyaman
disana kalau ngobrol “ ajakku ke yumi
***
Saat di taman yumi terlihat kagum dengan banyaknya spesies
tanaman disini tak hanya tanaman hias namun juga ada tanaman buah dan yang
lainnya. “ wahh banyak banget tanamannya, buah-buahannya juga banyak. Ini bunga
apa, cantik sekali ? “ yumi menunjuk salah satu bunga yang berada didekatnya.
“ oh itu bunga chrysanthemum atau kalau di Indonesia lebih
dikenal dengan nama bunga seruni “ ujarku menjelaskan bunga yang ditunjuknya
tadi.
“ kamu mau kalau iya aku akan memberikannya nanti “
“ oh tidak usah,
nanti malah mati bila aku yang menanamnya apalagi aku harus selalu bekerja di
toko tidak ada waktu untuk merawatnya “
yumi berusaha menolak penawaranku
“ kamu bisa meletakkannya di toko sehingga bisa selalu merawatnya
“ aku berusah meyakinnya untuk merawat tanaman ini
“ baiklah-baiklah aku akan merawatnya untuk bunga yang indah
ini “ ujarnya sambil tersenyum memandang bunga itu
***
“ ku rasa sudah saatnya aku ke toko, aku pulang dulu yah “
yumi bangkit dari duduknya untuk segera pulang.
“ tunggu dulu, aku ambil tanamannya sebentar “ ujarku cepat
mencegahnya untuk pulang.
Tak lama kemudian aku menyerahkan bunga seruni itu kepadanya
didalam sebuah pot yang indah dan cukup ringan untuk tanaman itu dan sebuah bungkusan
lainnya.
“ terima kasih liam atas tanamannya dan apa ini ? “ yumi
membuka bungkusan yang satu lagi.
“ aku saja tadi sudah kenyang dengan buah-buahan itu, tak
perlu repot-repot untuk membawakannya lagi “ yumi ingin menolak pemberianku itu
“ sudahlah ambil saja untuk keluarga di rumahkan bisa,
lagipula kamu juga sering memberiku kue-kue lezat buatanmu itu “ aku tersenyum
tulus melihatnya
“ terima kasih yah, aku pulang dulu. Bye liam “ yumi mulai
pergi dengan mobil berwarna silver miliknya dan perlahan menjauh
“ bye yumi, hati-hati dijalan “ ujarku sambil melambaikan
tangan menatap mobil itu yang semakin menjauh.
***
Aku merasa senang sekali hari ini, sejak yumi datang kesini
tadi tak henti-hentinya senyuman terus terpancar dari wajahku. Walau aku terkadang
sebisa mungkin menahan senyuman yang berlebihan seperti saat ini, bahkan
pegawaiku saja sampai terlihat bingung karena aku yang terus tersenyum dan
riang gembira.
“ liam, kamu itu senyum-senyum terus gak cape apa ? “ ibu
datang menghampiriku dan memelukku dari belakang.
“ eh ibu sudah pulang ? “ tanyaku kepadanya karena kaget
dengan kedatangannya yang tiba-tiba memelukku
“ iya baru saja, kedatangan pacarnya jadi senyum-senyum
terus yah “ ibu mengusap rambutku dengan sayang
“ ehmm kata siapa ? “ lirihku pelan
“ kata pegawai kamu tadi, kalau tadi ada cewek yang datang
kemari dan sejak kedatangannya. Kamu tidak berhenti senyum-senyum terus “
“ haha dia bukan pacar aku kok,bu. Tapi aku lagi suka sama
dia, dia itu yang pertama menarik perhatianku “ ujarku dengan nada yang
antusias karena menceritakan tentang yumi kepada ibu
“ oh ya, siapa namanya. Lain kali perkenalkan ke ibu yah “ ujar
ibu yang masih saja mengelus-elus rambutku
“ namanya yumi, dia punya toko kue dan kue buatannya lezat
sekali. Tadi yumi ada bawa sih banyak tapi aku sudah menghabiskannya hahaha “
ujarku dan tertawa karena ucapanku itu
“ ok lah lain kali akan aku perkenalkan ke ibu “ ujarku
setelah menyelesaikan tawaku yang sebentar itu
“ kamu tuh ada makanan lezat bukannya bagi-bagi, kebiasaan.
Lain kali beliin buat ibu yah kuenya, ibu jadi pengen cicipin juga kue
buatannya “ ujar ibu lalu mencubit pipiku pelan
“ ya deh ,bu. Aku janji akan membelikan untuk ibu besok
setelah pulang sekolah “ aku bangkit dari tiduran dipangkuan ibu dan duduk
melihatnya sambil tersenyum
“ ok, oh ya kamu kapan ingin menembak cewek itu. siapa tadi
namanya ? “ ibu mencoba mengingat-ingat nama yumi, karena faktor usia aku dapat
memakluminya yang terkadang cepat lupa dengan hal baru.
“ yumi ,bu namanya. Ibu nih pakai tembak-tembak nanti mati
loh anak orang hahaha “ candaku karena ucapan ibu tadi.
“ iya iya deh terserah, kapan kamu menyatakan perasaan kamu
liam “
“ Ehmm ... soal itu, aku belum bisa memastikannya “ lirihku
sambil menunduk
“ kalau kamu suka atau cinta sama dia, kenapa harus
menunggu. Bila dia juga menyukai kamu pasti dia sedang menunggu kamu menyatakan
perasaan kamu ke dia dan kalau dia tidak suka berarti dia bukan jodoh
kamu,liam. Sebaiknya kamu juga cepat mengatakannya sebelum didahului sama yang
lain nanti “ ujar ibu mencoba menasehatiku tentang apa yang harus ku perbuat
“ baiklah bu, aku mengerti. Aku akan berusaha dan terima
kasih bu “ aku memeluknya dengan erat dalam dekapan hangatnya.
“ iya, semoga kamu memilih pilihan yang tepat “ lirih ibu
sambil memelukku.
‘ Ibu terima kasih atas dukungannya, aku menyayangimu bu.
Aku juga akan mengikuti saranmu dan aku akan berusaha untuk itu, walau akhinya
menyakitkan sekalipun aku akan berusaha tetap kokoh dan bertahan. Yumi ku harap
kau juga memiliki rasa yang sama denganku karena hanya denganmu aku merasa
begitu bahagianya yang tak pernah ku rasakan sebelumnya dan dirimulah yang
membuatku sebahagia ini. Semoga apa yang ku harapkan adalah kenyataan untuk
masa depanku kelak “ ujarku dalam hati sambil tersenyum yang masih dalam
dekapan ibu.
Hai
minna-san
Yuki,
kembali lagi memberikan asupan bagi kalian
Semoga
kalian menikmatinya J
Jangan
lupa tinggalkan vomment yah
I
LOVE YOU ALL
YUKI
NEKO