/* Start http://www.cursors-4u.com */ body, a:hover {cursor: url(http://cur.cursors-4u.net/anime/ani-3/ani340.ani), url(http://cur.cursors-4u.net/anime/ani-3/ani340.png), progress !important;} /* End http://www.cursors-4u.com */ One Piece - Tony Tony Chopper

Jumat, 28 Agustus 2015

Prasasti cinta

Ukiran kisah
Yang tergambar di masa lalu

Kesedihan dan kebahagiaan
Yang melebur menjadi satu
Dalam sebuah kenangan

Begitu manis dan pahit
Ku rasakan dalam karya ini

Kisah sepasang manusia
Yaitu kau dan diriku

Dalam karya berjudul

Prasasti cinta 

Yoga keep my love chapter 2


          Aku sedang menikamati cemilan yang di buat mama bersama dengan yoga di sampingku, kami membicarakan hal-hal yang menyenangkan yang membuat kami sampai tertawa. Saat kami sedang tertawa ronan tiba-tiba datang bersama mama, “ bang yoga main yuk, ronan punya mainan baru loh “ yoga hanya tersenyum melihat ronan yang begitu ingin menunjukkan mainan barunya. “ gak usah ganggu bang yoga, ronan. Bang yoga sama kak hesti mau belajar jangan di ganggu, kita makan es krim aja yuk sambil nonton upin ipin “ ronan sepertinya lebih tertarik dengan tawaran mama, sehingga membuatnya mau ikut bersama mama. Ronan adalah adikku yang masih berusia 5 tahun, dia memang sering bermain dengan yoga ketika yoga datang ke rumahku dan aku Cuma bisa diam melihatnya terkadang aku juga merajut untuk mengisi waktu. Kami sekeluarga memang paling suka sama namanya es krim, kalau aku sih sukanya es krim stroberi.

          Tak terasa langit mulai tampak berubah menjadi gelap, yoga yang niatnya ingin pulang harus menundanya karena mama memaksanya untuk malam bersama keluargaku. Keluargaku sudah kenal dengan yoga karena yoga sering main ke rumahku, apalagi dengan sifatnya yang ramah. Membuatnya dengan mudah di terima di keluargaku ini. “om, tante terima kasih yah atas makan malamnya. Yoga pulang dulu, takut nanti mama malah khawatir” yoga menyalami kedua orang tuaku lalu berjalan ke pintu keluar denganku di belakangnya. Saat yoga sudah di atas motornya dan bersiap pergi “ jangan lupa yah hidupin alarm, besok kita harus berangkat tepat waktu. Karena pelajaran pertama fisika dan fredi selalu tepat waktu kalau ulangan “ yoga mengingatkanku sambil mengelus rambutku. “ ya deh, yoga sayang. Aku bakal melakukannya, tapi besok kamu kasih tau aku yah besok kalau aku lupa rumus “ aku mencoba memohon kepadanya.” Kamu kan tadi sudah bisa. Aku yakin kok kamu pasti bisa, jangan pesimis dong.  Kalau nilai kamu bagus, aku akan traktir es krim stoberi deh “ aku senang mendengar tantangan sekaligus jawabannya kalau aku mampu. Yoga mulai menghidupkan motornya “ selamat tidur dan mimpi indah hesti sayang “ yoga tersenyum kepadaku sebelum pergi. “ kamu juga yah “ teriakku kepadanya sambil melambaikan tangan melihatnya yang semakin menjauh

          Akhirnya ulangan pun telah selesai dan kertas ulangan sudah di bagikan kepada kami semua, “ ye, aku dapat 80 jadi dapat es krim yah “ yoga tersenyum melihatku yang menunjukkan kepada kertas ujianku. “ ya, kan aku dah janji sama kamu “ yoga memberikan kertas ujianku. Roni yang duduk di depan kami berbalik menghadap kami berdua “ enaklah yang dapat nilai bagus terus di traktir “ roni melihat kami. “enak dong, memang kamu dapat berapa ron “ aku mengejeknya dengan menjulurkan lidah, “ 90, kamu yog. Dapat berapa ? “ roni memandang yoga yang senyum-senyum melihat tingkahku. “ 98 ron “ yoga dengan tenang mengatakannya namun di balas roni dengan wajah yang agak kesal lalu berbalik kembali ke arah depan menghadap papan tulis. Yoga adalah saingan roni, namun roni tak pernah dapat untuk menyaingi yoga. Mungkin itulah yang menyebabkannya tak begitu menyukai yoga sejak pembagian rapot semester kemarin.

          Aku sekarang berada di teras rumahku menunggu yoga untuk menagih traktirannya, tak lama yoga datang dengan sepeda motornya. Ia menggunakan kemeja berwarna biru, sesuai kesepakatan kita memakai pakaian yang berwarna biru. Ketika kami mau berangkat ronan keluar dari rumah menuju kami “ kak ikut “ teriak ronan sambil berlari. Mama ternyata membuntuti ronan dari belakang “ ronan ikut mama aja, Bang yoga sama kak hesti mau ke sekolah “ mama mencoba mencegah ronan, “ tak papa tante, ronan ikut aja “ yoga tersenyum melihat ronan.

          Akhirnya kami sampai di taman dengan di tambah ronan tentunya, kami berjalan-jalan di sekitar taman menikmati hari minggu yang cerah ini. “ yoga kapan makan es krimnya, dah haus nih “ aku mengelus leherku seakan di sana begitu panas dan membutuhkan sesuatu untuk menyegarkannya. “ ya ya kamu tuh makan es krim aja sukanya “ yoga mencubit pelan pipiku dengan gemasnya, aku malu sehingga pipiku agak memerah akibat yang ia lakukan. Tentu saja malu karena suasana taman saat ini cukup ramai dengan pengunjung. Saat sedang menikmati es krimnya ronan membuat pipinya terkena noda es krim dengan penuh perhatian yoga membersihkannya melihat adikku itu, aku yang melihat itu begitu bangga memiliki pacar yang begitu perhatian dan juga baik hati sepertinya.
Akhirnya weekend itu kami jalani dengan penuh kesenangan, namun keesokan harinya ada yang berbeda dengan roni terhadapku.

Tunggu cerita selanjutnya di Yoga keep my love chapter 3


Terima kasih sudah membaca, di tunggu komen dan kritiknya yah agar saya dapat lebih baik lagi dalam membuat cerita-cerita untuk di baca anda semua. Arigatou gozaimasu

Kamis, 27 Agustus 2015

lenteraku




Aku hanyalah makhluk tuhan
Yang tersesat di jalan yang salah

Ku tahu aku berada di jalan yang salah
Dan aku tahu tentang itu

Namun apalah daya
Ku tak mampu kembali ke jalan itu
Jalan yang tepat untuk ku lewati

Aku hanya memandangnya
Dan tak dapat tuk kembali

Sekarang ku hanya bisa tuk menangisinya
Penuh penyesalan dan kebencian
Terhadap diriku sendiri

Saat ku menyesali ini
Kau datang dalam hidupku
Menyinari bagai lentera
Dan menuntun ku kembali

Perlahan kau membimbingku
Walau ku sempat terjatuh
Kau sabar dan membangkitkan diriku kembali

Aku berharap dapat memiliki orang sepertimu
Ku juga ingin membahagiakan dirimu
Walau harus ku korbankan diriku sendiri

Kau lah lenteraku
Pemberi cahaya dalam kehidupan gelapku


Rabu, 26 Agustus 2015

Friend zone


Cinta yang terbelenggu
Oleh ikatan pertemanan di antara kita

Kau menolakku
Dengan alasan yang begitu bodoh
Untuk menjadi sebuah alasan

Ku terus mencoba
Namun kau terus menghindar
Bagai dua kutub yang tak dapat bersatu

Namun kita tidaklah seperti itu
Bukalah kunci di hatimu untukku
Kau kan menemukan jawaban atas segalanya

Perlahanlah kau coba seperti siput
Dan kepastian yang kau dapatkan
Jangan terlalu cepat
Untuk kau mencobanya

Ku kan tetap menunggu
Sebuah jawaban terbaik

Dari dirimu kelak 

Yoga Keep My Love Chapter 1



          Aku yang sedang hikmatnya merajut, tiba-tiba mataku di tutup oleh seseorang. “ yoga sudah dong, nanti aku tusuk pake jarum kamu yah “ tak lama yoga pun melepaskan tangannya dan duduk di depanku. “ sudah dong jangan ngerajut terus, masak aku dah datang Cuma di kacangin doang. “ aku tertawa pelan melihatnya yang agak cemberut yang malah membuatnya menjadi lucu. “ lagian kamu datang-datang bukannya nyamperin aku malah main sama ronan “ aku memasang muka cemberut yang tak kalah dari yoga, “ aku jadi marah nih “ aku memanyunkan bibirku. “ marah kok ngomong-ngomong. ya udah yuk kita beli es krimnya, buat hesti cayang “ dia tersenyum melihatku lalu mengajakku membeli es krim yang memang obatku ketika sedang marah.

          Aku dan yoga belum lama berpacaran, baru sekitar tiga bulan. Namun kami sudah saling mengerti sifat masing-masing. Aku itu gak begitu pandai dalam hal akademik dan gak bodoh-bodoh amat juga, aku itu biasa-biasa aja. Namun aku paling jago kalau berhungan dengan suatu kerajinan dan tanam menanam. Kalau yoga dia itu ganteng,tinggi,keren jago dalam akademik, olahraga dan yang lainnya, pokoknya dia itu menurutku sempurna banget deh. Aku beruntung banget bisa dapetin dia, itu semua berkat ban motorku yang bocor.

*Flashback*

          Saat sedang asyik membawa motor tiba-tiba saja ban motor belakangku bocor, begitu sial aku hari ini dah lah panas. Masih jauh lagi rumahku pake, bocor segala lagi nih ban gerutuku dalam hati.terpaksa aku mendorngnya secara perlahan, namun belum lama aku mendorong ada seseorang yang memanggilku “ hes, kenapa motornya? “ yoga yang duduk di atas motornya. “ ini nih bannya bocor “ aku agak kesal. “ ya udah biar aku bantuin dorong motornya yah “ yoga sambil tersenyum dengan manisnya. Sejak saat itu kami mulai dekat dan hubungan pun berlanjut dengan hubungan yang lebih dari sekedar teman yaitu pacaran.

#end flashback

          Setelah kejadian itu aku tak lagi membawa motor ke sekolah, aku selalu di jemput oleh yoga. Bila ia tidak datang ke sekolah barulah aku membawa motor sendiri. Yoga seperti biasa selalu tepat waktu menjemputku, namun aku selalu saja membuatnya menunggu. Tak lama sih paling Cuma lima menit, tau sendirikan cewek kalau berdandan agak lama. “ maaf yah, yoga. Yuk berangkat “ aku langsung berlari kecil ke arah motornya sedangkan yoga mulai beranjak dari duduknya di dekat pintu. “ tumben banget, hes. Kamu agak cepetan “ aku tersenyum bangga lalu kami pun berangkat ke sekolah.

          Aku kini sedang di hadapkan soal-soal fisika yang begitu memeras otakku, ini bukan soal ulangan melainkan sebuah latihan yang di berikan oleh pak fredi kepada kami sekelas. Namun aku beruntung sekali ada yoga yang duduk di sampingku kini sedang menjelaskan cara menjawab soal demi soal dengan cara yang mudah di pahami. “ dah ngerti belum,hes “ aku mengangguk untuk menjawabnya, walau gak mengerti secara keseluruhan, namun aku cukup mengerti inti dari cara menjawabnya. Tak terasa bel istirahat pun berbunyi, “ baiklah kalian selesaikan di rumah yah, besok di kumpulkan “  kami begitu semangat setelah pak fredi mulai menghilang di balik pintu, namun rasa senang kami tak lama. Pak fredi kembali ke kelas “ oh ya, bapak lupa. besok kita ulangan yah tentang bab yang tadi kalian pelajari “ lalu dia pergi dan berita tadi begitu menghancurkan mood kami seketika.

          Untung saja tadi kami sudah menyelesaikan tugas di sekolah, jadi kini aku  yoga hanya perlu membahas soal-soal tadi dan mempelajari soal yang lain. “ sudah yah yoga belajarnya kita refreshing dulu bentar “ aku memasang wajah memelas kepadanya. “ ok deh, tapi nanti lanjut lagi yah. Karena masih ada materi yang belum selesai “ yoga melepas kacamatanya. “ ok deh” jawabku singkat.

Ok segitu dulu yah ceritanya

Berlanjut ke chapter 2

keep read this story, yoga keep my love 

Selasa, 25 Agustus 2015

cinta di dekat mata




          Sudah setahun lamanya ku jalani masa SMA dengan biasa saja tanpa melakukan hal yang aneh-aneh seperti teman-temanku yang selalu sibuk berpacaran dan kalau putus langsung galau ntar senang lagi dapat yang baru. Tapi aku berbeda, hari-hari hanya ku jalani dengan belajar dan terkadang hanya menikmati hidup di rumah saja. Namun seakan semua itu berubah ketika dia datang ke dalam kehidupanku.

          Hari ini ada tetangga baru yang menempati rumah di samping rumahku, rumah itu memang sudah lama di jual namun mungkin baru sekarang ini laku di jual. Kata mama sih dia yang promosiin ke temannya dan ia tertarik. Barang-barang terus saja berpindah dari truk ke dalam rumah itu yang di bawa oleh para kuli. Sedang asyik membaca buku yang kini ada di tanganku seseorang dari rumah itu memanggil namaku, “nathan, bisa panggillin mama kamu ? “ tante luna memanggilku dari pagar yang membatasi rumah kami, aku memang senang baca di samping rumahku yang menghadap langsung ke rumahnya tante luna yang sedang memindahkan barang-barangnya itu. “ tunggu yah tante “ aku pun langsung berlari ke belakang untuk memanggil mama dan kembali duduk ke tempatku semula. “ nathan sini sebentar “ mama memanggilku mendekatinya yang dari tadi mengobrol dengan tante luna. “ kenalin nathan, ini keyla anaknya tante.” Kami pun lalu berjabat tangan walau terpisah oleh pagar kecil yang memisahkan kita. Senyuman yang terlukis di bibirnya begitu manis terlihat dari sisi manapun

          Keesokan harinya sebelum berangkat ke sekolah, mama mengatakan kepadaku untuk pergi bersama keyla ke sekolah karena mereka akan bersekolah di sekolah yang sama dan juga kelas yang sama. Di sinilah keyla sekarang di belakangku yang sedang membawa motor, terasa jantung terus berdetak kencang sejak keyla naik. “nathan, masih jauh yah “ keyla dengan lembutnya “ gak kok key, tuh gerbang sekolahnya dah keliatan “. Sesampainya kami di tempat parkir, ternyata masih cukup sepi karena masih pukul 06.30 . “ hmm nathan, temanin aku sebentar yah “ ia agak malu-malu lalu menunduk. Keyla sangat berbeda dengan ibunya, tante luna sangat terbuka dan pede banget orangnya. Sedangkan keyla sopan, agak tertutup dan yang paling membedakannya dengan tante luna ialah keyla sangat pemalu. “ memang mau ke mana key ? “ nathan sambil sedikit memiringkan kepalanya. “ ke ruang guru kasih surat ini, tadi di suruh mama kasih pak burhan “ key menunjukkan surat yang baru diambil dalam tasnya. “ ok deh “ jawabku singkat.

          Di saat jam istirahat aku menunjukkan fasilitas-fasilitas yang ada di sekolah bersama syira, sahabatku. Walau aku di kenal sebagai murid yang kurang suka bergaul, tertutup dan pendiam, namun ketika aku bersama syira aku merasa bebas dan menjadi berbeda. Pertemanan kami di awali olehnya yang sangat terbuka dan menyenangkan, aku juga sering cerita banyak hal kepada yang bahkan tak aku ceritakan kepada orang lain.

         Pada saat kami sedang mengobrol di kantin keyla bertanya kepada kami. “ di sini ada eskul apa aja dan kalian ambil apa ?“ key menatap kami yang berada di hadapannya. Sebelum aku ingin menjawab tiba-tiba syira langsung memotongnya “ di sini cukup banyak kok pilihannya ada volly,badminton, seni tari, musik dan banyak lagi.  kalau aku ambil basket dan nathan seni musik memangnya kamu suka apa dan di sekolah kamu sebelumnya ambil jurusan apa key ? “ syira tampak sangat antusias tak seperti biasanya, entah mengapa “kalau sebelumnya sih, aku ambil olimpiade biologi. Itu pun Cuma ikut-ikut teman. Aku sih sukanya musik, tapi gak begitu pandai mainnya “ key meminum es jeruknya. “ memangnya alat musik apa yang kamu mainin “ aku yang dari tadi diam bertanya kepada key. “ biola, kalau kamu nathan ? “ key menatapku dengan senyum manisnya yang malah membuatku tersipu malu dan pertanyaan itu malah di jawab oleh syira. “ kalau nathan jangan di tanya, dia cukup hebat dalam berbagai alat musik termasuk biola “ syira mengatakannya sambil merangkul pundakku. “ bisa dong ajarin kapan-kapan “ key terlihat senang, “ boleh aja “jawabku singkat.

          Akhirnya key memilih seni musik sebagai eskulnya, key juga sering ke rumahku untuk belajar biola di sore hari. Tapi tak hanya biola kami juga sering belajar bareng dalam pelajaran yang lain, kami tak hanya berdua terkadang syira juga ikut bersama kami bila dia tidak sedang latihan basket seperti hari ini. “ key ini gimana sih caranya “ syira bertanya kepada key tentang suatu soal, padahal aku duduknya lebih dekat. Mengapa dia tidak bertanya kepadaku seperti biasanya. “ oh yang ini, gini loh caranya “ key menjelaskan kepada syira dengan penuh perhatian seperti guru kepada muridnya, aku yang melihat itu seperti ada rasa cemburu. Tapi aku tak begitu mempedulikannya.

          Setiap hari kini syira semakin sering dekat-dekat dengan key yang membuatku cemburu, seperti ketika suatu pagi tiba-tiba saja syira datang menjemput key untuk berangkat sekolah bersama, padahal key selalu berangkat bersamaku. Hingga suatu hari syira menjauh dariku entah apa alasannya, ketika aku memanggilnya saat berjalan di lorong sekolah dia tak menjawabku dan malah mempercepat jalannya seperti mencoba menjauh dariku.
Akhirnya aku mengetahuinya ketika aku dan key sedang belajar bersama, saat itu kami belajar di rumahku. “ nathan aku pulang dulu yah bentar, mama panggil tuh “ key langsung berlari ke rumahnya. Namun terdengar suara dari ponselnya key yang di tinggalnya, ternyata pesan dari syira. Aku yang penasaran pun akhirnya membuka pesan itu.

Syira: Key tolong jauhin aku kayak gini dong, aku janji akan baikan lagi dengan nathan asal kamu mau terima aku.

Hah terima, terima apa nih dan apa hubungannya denganku, lirihku dalam hati. Aku yang semakin penasaran mulai memaca satu persatu pesan itu mulai dari bawah.

Syira: key, aku mau ngomong sesuatu nih sama kamu.
Key: tentang apa syira, ngomong aja.
Syira: tapi gimana yah aku agak malu mengatakannya .
Key: memangnya tentang apa sih, jadi penasaran nih.
Syira: key ...
Key: ya
Syira: aku sebenarnya suka sama kamu, kamu mau gak jadi pacar aku.
Key cukup lama pesan itu yang ku ketahuinya dari selang waktu syira mengirim dan balasan dari key.
Key: maaf syira aku gak bisa
Syira: memangnya kenapa key ?
Key: aku sudah menyukai orang lain dan aku sangat menyukainya.
Syira: siapa orang itu key ?
Key: dia nathan, syira.
Syira: apakah kamu gak bisa memilihku saja, mengapa harus nathan, key.
Key: gak bisa syira. karena aku sangat mencintainya dan terus saja memikirkannya
Syira: please key, kamu akan lebih bahagia bila bersamaku.

          Setelah itu key pun tak membalasnya lagi, jadi karena ini nathan menjauhiku. Dia cemburu terhadapku, ada perasaan sedih dan senang dalam hatiku secara bersamaan. Sedih karena syira menjauhiku dan senang karena key juga memiliki perasaan yang sama kepadaku. Tak lama key akhirnya kembali dan ku tak mengatakan kalau ada sms dari syira.

          Hari terus berjalan dan syira terus saja menghindariku ketika kita saling bertemu. Hingga suatu ketika aku mendengar pertengkaran syira dan key di belakang perpus ketika semua murid telah pulang, aku bersembunyi di balik dinding melihat dan mendengar pertengaran mereka. “ syira, kamu bisa gak sih. gak bersifat kekanakan gitu, dengan tak menjauhi nathan “ key dengan raut wajah marah yang belum pernah ku lihat sebelumnya. “ gak bisa sebelum kamu mau terima aku, key “ syira memegang tangan key dengan wajah memelas. “ lepasin syira “ bentak key kepada syira yang akhirnya terlepas. “ kalau kamu terus ngejauhin nathan, aku juga akan terus ngejauhin kamu. Kita bisa aja kan saling berteman tanpa hubungan yang lebih, lagi pula masih banyak cewek yang lebih cantik dari aku seperti dina. “ key mencoba menasehati syira dengan cara yang tepat, membuat syira menunduk dan suasana pun hening seketika. “ baiklah jika itu jalan yang terbaik bagi kita, aku akan kembali berteman dengan nathan seperti dulu lagi” jawabnya berusaha tabah. Akhirnya mereka pergi dari tempat itu, untung saja mereka tak melewati tempatku berada kalau ketahuankan bisa gawat.

          Keesokan harinya syira kembali dekat denganku seperti dulu dan kami kembali sering belajar bersama lagi. Suatu hari ku mendengar dari syira bahwa dia akan menembak resni, anak kelas sebelah. Aku begitu senang mendengarnya, akhirnya dia bisa move on juga. Syira juga mengatakan kepadaku bahwa key juga menyukaiku dan sebaiknya cepat menembaknya sebelum keduluan yang lain, aku yang mendengarnya hanya tersenyum.

          Di rumah aku terus memikirkan apa yang di katakan syira kepadaku, perkataannya seperti sebuah semangat bagiku untuk mengatakan perasaan yang selama ini ada. Aku pun berniat nanti malam untuk mengatakan kepada key. Aku telah membuat janji dengan key akan mengajaknya jalan dekat komplek.

          Di saat kami sedang berjalan sambil memakan es krim aku mulai mengatakannya. “ key ... “ aku memandangnya yang sedang menjilati es krim. “ hmm ... , ada apa nathan “ ia membalas memandangku. “ key, aku suka sama kamu dan kamu mau gak jadi pacar aku “ aku mulai mengatakannya dengan mengingat perkataan syira yang menjadi semangat bagiku untuk mengatakannya. “ aku juga suka sama kamu dan aku mau, nathan “ key mengangguk lalu tersenyum.

Semua akhirnya berakhir dengan sebuah kebahagian bagi kami,walaupun sempat ada luka di salah satu pihak.


Senin, 24 Agustus 2015

Harapan Seorang rakyat



Jiwa yang terbelenggu
Oleh kejamnya dunia
Mata yang tak mampu
Melihat kerasnya dunia
Ku tak mampu hidup
Di dunia yang begitu kerasnya
Kerusakan dan kehancuran
Semuanya terjadi di manapun ku memandang
Seperti tiada tempat yang nyaman lagi
Untukku mengisi hidup ini
Apa yang di perbuat
Para pemimpin itu
Ku masih menunggu janji manis mereka
Yang entah kapan terlaksana
Ku hanya mampu tuk berharap
Tuhan berikanlah cahaya baru
Tuk menerangi kembali

Ibu pertiwi

my quote

" the best time for you is the future and the best experience is past " - Andri

" flowers will bloom in time, so that you too will be successful someday " - Andri

" something warmest in the world is the arms of the mother who loved her son " - Andri

" a mother is like a tree that protects children, despite his own body " - Andri

kisah Lili




          Hubungan kak rey dan kak yuki masih berjalan hingga sekarang, aku iri dengan mereka yang dapat berhubungan hingga cukup lama. Aku adalah tipe cewek yang gak pernah berhubungan lama dengan pacar-pacarku, tapi mulai sekarang aku ingin seperti kak rey. Walau terpisah jauh mereka tetap dapat berhubungan dengan baik, yah mungkin terkadang sedikit ada cekcok di antara mereka. Itu wajar sih menurutku, karena setiap hubungan pasti ada masalah di dalamnya walau sekecil apapun.

           Sekarang aku sudah kelas 11 dan di kelas 11 ini aku belum pacaran sama sekali, walau ada seorang cowok yang aku suka. Dia namanya rangga, teman sekelasku. Namun sial bagiku karena menyukai orang yang juga di sukai oleh gita, orang yang paling ngeselin di dunia ini. Wajar aja sih karena rangga itu kan ganteng, tinggi, cool, pemain basket di sekolah dan yang paling penting rangga itu manis banget. Senyumnya itu loh yang membuatnya terkesan manis dengan lesung pipi di pipi kanannya. Aku memang baru menyukai rangga karena dulu kami tidak sekelas dan aku belum tertarik melihatnya, namun kini perasaan itu telah muncul. Kalau gita sih memang dari kelas 10 sudah menyukai rangga tapi sama sekali tak di respon oleh rangga.

           Hari ini seperti biasa gita selalu mampir ke kelasku untuk bertemu dengan rangga, aku yang sedang belajar dengan weni dan norland merasa terganggu kedatangannya. “ eh, kalian lihat rangga “ gita datang-datang memukul pelan meja kami belajar, “ kamu liat aja sendiri ada gak rangganya “ jawabku agak kesal dengan kedatangannya. Gita langsung melihat sekeliling lalu perg meninggalkan kelasku dengan agak cemberut. “ cewek itu ngapa sih suka deketin rangga, padahal kan rangganya dah nolak dia beberapa kali. Tetap aja di deketin terus “ weni agak jengkel dengan tingkah gita yang selalu berlebihan itu. “ sudahlah jangan di pikirin, sambung belajarnya aja yuk “ norland sambil tersenyum mulai menulis tugasnya kembali.

           Setelah cukup lama kak rey tidak pulang ke rumah akhirnya nanti sore, kak rey akan pulang selama seminggu. Kata mama kak rey membawa temannya untuk berlibur di sini, mama pun sudah menyiapkan kue kesukaan kak rey untuk nanti sore. Di saat aku sedang menonton tv, ada suara mobil yang berhenti di depan rumahku. Mama yang sedang berada di dapur langsung keluar menuju pintu depan, aku pun mengikuti mama dari belakangnya. Setelah pintu terbuka mama langsung berlari memeluk kak rey, aku yang berada di belakang mama hanya terpaku dengan sosok pria di samping kak rey. Dia begitu keren banget, lebih ganteng di bandingkan dengan rangga. Aku yang tadinya juga ingin memeluk kak rey karena kangen. Hanya dapat terdiam memandang temannya kak rey yang seperti seorang malaikat.

           Sudah beberapa hari ini kak rey dan kak virgo berada di rumah, kak yuki pun ternyata juga pulang dari kuliahnya di UI karena kak yuki juga liburan. Sejak ada kak rey di rumah, aku mulai sering senyum-senyum sendiri dan wajahku bila bertemu dengan kak virgo selalu merasa memerah. Weni yang melihatku belakangan ini sering senyum-senyum mulai bertanya-tanya. “ lili, kamu kenapa sih. Sering senyum-senyum sekarang “ weni penasaran dengan tingkahku. Aku yang mendengarnya hanya menjawab dengan tersenyum dengan bahagia, tapi ada yang berbeda juga dengan norland dia terlihat agak berbeda sejak perubahanku akhir-akhir ini. Norland lebih sering memperhatikanu dan juga lebih perhatian terhadapku.

           Aku akhir-akhir ini memang lebih dekat dengan kak virgo dan perasaan suka kepadanya tak dapat ku tahan lagi. Di saat kak virgo sedang sendiri di taman belakang, aku menghampirinya dengan niat mengutarakan perasaanku kepadanya. “ sore kak, lagi ngapain “ sambill memperbaiki poniku yang sedikit berantakan. “ lagi santai aja nih, memangnya ada apa ? “ kak virgo memperbaiki duduknya mungkin agar lebih nyaman. “ gak ada apa-apa kok “ jawabku, tak lama kami mulai terdiam. Entah tiba-tiba datang dari mana ku mulai mengatakan persaanku kepadanya. Ini adalah pertama kalinya dalam hidupku menembak seorang cowok, apalagi kayak kak virgo yang ganteng ini. “ kak ... “ lirihku lalu menunduk mencoba mengumpulkan keberanianku kembali. “ ada apa ? “ ia lalu menatapku. “ aku suka sama kak virgo dan mau gak kak virgo jadi pacar aku “ aku kembali menunduk setelah mengatakannya dengan muka yang sudah kupastikan pasti amat merah seperti tomat. Kak virgo lalu tersenyum dengan sangat manis “ kakak udah punya pacar yang bahkan kak rey pun gak tahu. Lagi pula kamu seharusnya mencari pacar yang seusia denganmu sehingga bisa menjadi penyemangat untuk kamu “ ia lalu mengelus rambutku dengan lembut tak seperti kak rey, aku hanya bisa mengangguk dan berusaha tabah mendengarnya.

           Di saat pesta ulang tahunku ini, entah bagaimana caranya gita dapat pergi dengan rangga. Gita terlihat selalu memegangi rangga dan dapat ku lihat di wajahnya rangga tampak risih dengan adanya gita di sisinya. Walaupun begita aku tetap saja sedih melihatnya, raut wajahku pun berubah. Kak rey tiba-tiba saja menghampiriku dan mengajakku ke tempat yang cukup sepi dan bertanya apa yang terjadi denganku. Awalnya memang aku berusaha membohonginya, namun dia terus mendesakku sehingga aku harus menceritakan kepadanya. Setelah mendengarnya kak rey langsung pergi dan tak lama ia membawa kak virgo bersamanya, awalnya memang agak risih namun aku akhirnya menyetujuinya setelah mendengar rencana kak rey.

           Gita benar-benar iri terhadapku karena kak virgo yang lebih ganteng dari rangga, membuatnya agak cemberut. Tapi aku merasa ada tatapan yang aneh kepadaku, bukan dari gita. Setelah ku melihat sekeliling norland sedang menatapku dengan tatapan anehnya, ternyata bukan hanya aku yang merasakannya kak virgo juga di saat aku melihat norland. Ia lalu menghampirinya dan entah ngomongin apa. Tak lama ia lalu kembali, “ lili itu teman kamu kan “ kak virgo menunjuk norland yang sedang duduk menyendiri. Aku hanya dapat mengangguk untuk menjawabnya, “ kamu coba samperin dia, katanya mau ada yang dia omongin tuh “ kak virgo lalu meninggalkanku. Aku lalu duduk di samping norland dan bertanya kepadanya “ kata kak virgo ada yang mau kamu omongin yah, tentang apa ? “ tanyaku “ dia pacar kamu yah “ norland terlihat kesal. “ enggak kok, dia itu temannya kak rey. Bukan siapa-siapa, memangnya kenapa “ aku lalu memandangnya dengan penuh tanda tanya dalam kepalaku. “ enggak ada, oh ya ada yang mau aku omongin tapi gak di sini. Ikut aku yuk “ jawabnya langsung menarikku ke tempat yang sepi dan benar-benar tak dapat di lihat oleh yang lain.

           Ketika sampai dia langsung melepaskan tanganku dan tangannya mengambil sesuatu dari dalam celananya. “ happy birthday lili “ norland mengeluarkan sebuah kertas berwarna pink yang terlipat tapi begitu indah. Aku lalu membukanya secara perlahan-lahan, tapi tulisannya tak begitu jelas. Samar-samar aku membacanya.

Happy birthday lili
           Aku memang gak dapat memberikan hadiah seperti yang lain dan hanya dapat memberikan ini. Namun apalah artinya benda-benda itu bila tak ada maknanya sama sekali, aku berharap kamu dapat menjadi lebih baik lagi dan juga lebih dewasa dengan bertambahnya usia kamu. Kamu dapat sehat selalu dan menjadi gadis yang kuat yang gak mudah sakit. Karena ketika melihat kamu sakit, aku juga seperti dapat merasakan sakit yang kamu rasakan.
           Aku juga ada sesuatu yang ingin aku katakan di balik kertas ini, tapi sebelum kamu melakukannya. Tolong kamu pikirkan baik-baik jawabannya yah

Lalu setelah menatap norland dan dia mengangguk, aku langsung membalik kertas itu

           Lili sebenarnya aku sudah lama suka sama kamu, tapi aku selalu takut untuk mengatakannya, takut kamu menolak aku dan menjauh dariku. Tapi aku telah mengumpulkan keberanian itu dan di hari spesial kamu ini, aku juga ingin membuat hari ini spesial bukan hanya buat kamu tapi juga aku. Lili ku mohon terimalah perasaanku ini, aku tak ingin kamu bersedih lagi. Melihatmu menangis selalu membuat hatiku juga terasa tersakiti.

           Selesai membaca surat itu aku langung menatapnya yang hanya dengan sedikit penerangan, tangannya di arahkan kebelakang dan perlahan mulai bergerak ke depan. Norland mengeluarkan setangkai bunga lili yang entah di dapatnya dari mana “ lili maukah kamu menjadi pacarku, walaupun aku gak tampan seperti rangga tapi aku akan selalu menjadi yang terbaik bagi kamu. Jika kamu menerimaku, kamu dapat memegang bunga itu dan jika tidak kamu dapat melakukan apapun dengan bunga itu “ norland lalu terdiam menunggu jawaban dariku. Cukup lama aku berpikir, norland memang baik dan berbeda dengan yang lain. Dia juga perhatian terhadapku, walau kadang sifatnya membuatku sedikit kesal. Tapi itulah yang menarik darinya yang membedakan dia dengan cowok yang lain dan aku sangat merindukan sifatnya itu di saat kami lama tak bertemu.

           Aku menatapnya perlahan dan mulai mengatakan sesuatu kepadanya “ norland, maafkan aku .... “ jawabku. Ia langsung menunduk mungkin merasa sedih. “ aku ... “ perlahan ku mulai mengatakan sesuatu, ia langsung mengangkat wajahnya dan terlihat setetes air mata di pelupuk matanya. “ mau kok jadi pacar kamu “ aku langsung memeluknya dengan erat. Tak lama pelukan kami pun terlepas, “ kamu itu membuat jantung aku serasa berhenti tau, tapi terima kasih sudah mau terima aku. “ norland terlihat tersenyum dengan manisnya. Tiba-tiba ada suara tepuk tangan dari belakangku, ternyata itu kak rey, kak yuki dan juga kak virgo. Ternyata mereka sejak tadi berada di sana tanpa sepengatahuan kami, aku hanya dapat tertunduk malu dan menyembunyikan wajahku di balik lengannya norland.


“ Hidup itu memang menarik yah, belum tentu orang yang kamu suka itu yang pantas buat kamu. Namun yang terbaik buatmu adalah yang selama ini berada di dekatmu dan tanpa kamu sadari dia selama ini selalu mengamatimu, memperhatikanmu dan menyimpan perasaannya kepadamu. Seperti norland kepadaku “ – Lili 

Sabtu, 22 Agustus 2015

Reynal dan Yuki 3



          Setelah lulus SMA aku meneruskan belajarku di ITB mengambil jurusan agroteknologi, mengapa aku memilih jurusan itu ?. itu semua karena yuki, dia yang menyarankanku mengambil jurusan ini karena menurutnya aku memiliki bakat dalam jurusan ini. Orang tuaku pun setuju dengan pilihan ini karena menurut mereka jurusan ini memiliki prospek yang bagus, apalagi dengan bakat yang kumiliki. Aku memang cukup senang dengan tanam menanam dan juga sering mempraktekkan teknik menanam modern yang sering ku lihat di internet. Tapi berbeda dengan yang lain lili malah sering mengejekku dengan jurusan ini “ ehh ada calon petani “ ejeknya sambil senyum-senyum. “ enak aja, kamu tuh pikirannya dangkal banget sih. Cuma soal cowok kamu aja yang kamu paham. Agro tu bukannya jadi petani tapi jadi pengusaha tau, tapi dengan cara-cara yang modern “ ejekku dan juga menjabarkan kepadanya mengenai jurusanku.

          Oh ya sedangkan yuki mengambil jurusan kedokteran di UI yang merupakan cita-citanya sejak kecil, walau kami terpisah jauh. Namun hubungan kami tetap lancar hingga saat ini, berbeda dengan aku dan yuki. Leon dan anggar harus mengakhiri hubungan mereka karena leon harus berkuliah di luar negeri.

          Pada saat berkuliah aku harus mengekos, karena permintaanku yang ingin mencoba hidup mandiri. Walau kedua orang tuaku sempat melarangku dan menyuruhku untuk tinggal di rumah saudara kami yang juga dekat dengan kampus, namun aku menolaknya.

          Hari ini adalah hari ospek pertamaku, tak banyak teman-temanku yang masuk di ITB dan mereka yang lolos pun tak ada jurusan yang sama denganku. Aku dapat lolos di ITB pun berkat bantuan yuki yang mengajariku . aku melihat sekeliling sangat ramai anak-anak baru sepertiku, aku yang sendiri menuju tempat duduk yang kosong. Sedang asik mendengarkan musik tiba-tiba ada seseorang yang mengagetkanku “ hei, nama lo siapa, gue virgo “ dia menyodorkan tangannya, aku langsung melepaskan headset yang ada di telingaku dan berjabat tangan dengannya “ gue reynal, panggil aja rey “. “ lo ngambil jurusan apa ?” tanya virgo. “gue ambil agroteknologi, kalau lo” balasku. “sama dong kita “ virgo sepertinya teman yang cukup asik dari pembiraan kami yang nyambung sejak tadi. Namun harus kami akhiri karena ospek akan segera di mulai.

          Aku dan virgo sekarang sedang berada di pasar mencari barang-barang yang di minta oleh panitia ospek, untung saja kami tidak kena yang aneh-aneh seperti yang lain. Sebagai anak baru, aku sih nurutin aja asal gak berlebihan. Selesai mencari barang yang di cari, aku di ajak virgo ke rumahnya yang terkesan sangat indah dengan berbagai macam tanaman yang menghiasi rumahnya. “ vir, rumah lo keren banget. Desainnya juga keren. “ aku memandang rumahnya yang sangat keren dan juga nyaman ini. “ kalau yang desain mama gue dan soal tanamannya gue yang urus ‘’ virgo mengatakannya dengan amat bangga. Kami pun lalu mengobrol bersama mamanya virgo yang masih cantik, setelah langit mulai berubah warna. Aku harus pulang dan virgo mengantarku pulang. Sebelum tidur, aku menyempatkan sms yuki sebelum tidur dan mengobrol banyak hal tentang hari ini.

          Setelah beberapa bulan berjalan, besok adalah waktunya liburan. Walau hanya seminggu aku harus memanfaatkannya dengan baik, aku berencana pulang ke rumahku dan ternyata virgo juga ingin ikut bersamaku. Aku pun menceritakan kepada yuki “ yuki, besok aku bawa teman aku yah. “ tanyaku sambil telfonan. “ wah bagus dong, siapa nih orangnya ?. virgo yang sering kamu bilang itu yah “ yuki terdengar seperti penasaran “ ya, bagus lah kalau kamu gak marah. Sudah malam nih, tidur sana yuki. Oyasuminasai yuki-chan” aku sambil senyum-senyum. “ oyasuminasai rey-kun “.

           Akhirnya kami pun sampai di rumahku,” rumah lo ok juga rey “ puji virgo sambil memandang sekeliling rumah seperti aku sebelumnya yang melihat rumah virgo. “ thanks “. Mama lalu keluar rumah bersama lili, aku yang rindu dengannya langsung memeluk mama dengan erat. “ eh ini yah yang namanya virgo, rey. “ mama setelah melepas pelukan kami. “ ya tante, saya virgo temannya rey. “ rey langsung berjabat tangan dengan mama.” Ya sudah kalian ke taman belakang aja sana. Apel sama anggur yang kamu tanam lagi buah tu, nanti mama juga buatin kue buat kalian “ mama pun masuk ke dalam sambil memegang lili yang sejak tadi senyum-senyum terus dan wajahnya tampak memerah seperti tomat. Ku akui memang virgo adalah pria yang sangat tampan, tinggi dan juga pintar. Banyak teman-teman kami maupun senior yang menyukainya, tapi kata virgo. Mereka gak ada yang menarik sama sekali buatnya.

          Setelah meletakkan barang-barang kami di kamarku, kami langsung menuju ke taman belakang. “  rey, anggurnya manis banget. Kamu pake teknik stek eh tanamnya “ virgo menggigit anggur sedikit demi sedikit. “ yup “ jawabku singkat. Tak lama mama datang bersama seseorang, itu bukan lili karena tingginya berbeda. Ketika dia berpindah ke samping mama, aku baru menyadari bahwa dia adalah “ yuki, kamu kapan sampai “ aku langsung memeluknya dan menatap wajahnya. “ belum lama kok, tadi habis dari rumah. Aku langsung ke sini “ yuki menunduk dengan wajahnya yang memerah. “ kamu kan baru pulang pasti capek, ngapa gak beso aja datangnya ? “ tanyaku agak khawatir. “ karena ... aku kangen sama kamu “ wajahnya semakin memerah. “ sudah-sudah kalian mau sampai kapan dramanya, sudah yuk makan dulu sini “ mama menghentikan kegiatan aku dan yuki. Kami pun mengobrol banyak hal. Mengenai kegiatan aku dan rei, juga yuki di jakarta. Termasuk mengenai acara ulang tahun lili yang akan di adakan 3 hari lagi.

           Lili dan virgo pun semakin saja, walau mukanya lili selalu merah kalau dah dekat dengan virgo. Lili sekarang juga mulai jarang mengejekku, mungkin karena adanya virgo yang selalu dekat denganku. Tapi tetap saja aku masih suka mengacak-acak rambutnya dan dia tak marah hanya cemberut saja, mungkin karena ada virgo. Kami bertiga hari ini berencana membeli hadiah buat lili untuk acara besok, karena aku dan virgo bingung hadiah apa yang cocok untuk lili. Untung saja ada yuki yang menolong kami. “ eh ini gimana “  aku menunjuk boneka kelinci kecil yang cukup lucu. “ bagus juga rey, kamu pilih itu aja “ yuki sambil memegang boneka itu. Akhirnya kami memilih hadiah untuk lili, yuki membeli kotak musik. Sedangkan virgo membeli boneka beruang.

          Sebelum pulang kami menyempatkan untuk ke cafe sebentar, tuk melepas lelah. Tapi tak lama karena yuki harus cepat pulang karena ada urusan yang harus di selesaikannya. Aku dan virgo kini sedang berada di taman belakang sambil mempersiapkan tanaman untuk acara besok, aku memiliki ide untuk mendesain acara lili besok dengan menggunakan hiasan-hiasan yang menggunakan tanaman tapi dengan cara yang unik. Lili pun menyetujuinya setelah mendengar penjelasan dariku. Menurutnya menarik juga karena terkesan beda sama acara temannya tapi tetap terkesan keren.

           Di saat acara telah di mulai, para tamu yang merupakan teman-temannya lili tampak bergembira. Bercanda dan tertawa tapi berbeda dengan lili kini ia tampak sedih, entah apa yang terjadi dengannya. Padahal tadi dia tampak gembira dengan teman-temannya “ lili kamu kenapa, kok sedih sih ? “ aku sambil membawanya menuju ke tempat yang sepi. “ gak kenapa-kenapa kok kak “ lili tampak mencoba membuat raut wajah bahagia namun tetap saja wajah sedih itu tak akan mudah tuk di hilangkan. “ jangan bohong deh, ayo bilang sama kak rey. Kamu kenapa sedih ? “ aku kembali mencari tahu apa yang membuatnya seperti ini. “hmm ... gita, cewek ngeselin itu. Tadi dia datang sama july, cowok yang aku suka kak. “ lili mulai terlihat cemberut dan agak kesal . “ ya sudah biar kak rey tolongin, jangan sedih lagi yah. Kamu makin jelek tau kalo kayak gini, oh ya kamu tunggu di sini sebentar yang jangan kemana-mana “ aku tadinya berniat ingin mengacak rambutnya namun ku batalkan dan hanya tersenyum lalu aku pergi meninggalkan lili. Aku mencari virgo yang sedang di kerumuni oleh teman-temannya lili dan menariknya dari kerumunan itu lalu menceritakan apa yang terjadi dengan lili. Lalu dia setuju dengan ideku untuk menolong lili, ini ku lakukan untuk membuat gita iri dengan lili. Lili pun tampak senang mendengarnya, apalagi lili juga cukup tertarik dengan virgo.

          Aku kini sedang menikmati pemandangan yang indah di depanku dan di temani orang yang sangat spesial dalam hidupku, lili terlihat kembali dengan senyumannya sambil memegang lengannya virgo dan mengobrol dengan temannya. Gita terlihat kesal di dekat meja makan tak jauh dari lili berada. Sedang asik menikmati pemandangan yang indah ada suara yang mengagetkanku “ rey, kamu paling bisa yah buat orang lain bahagia “ yuki sambil tersenyum melihatku. “ kalau orang yang aku sayang bahagia, pasti aku juga akan bahagia. “ aku lalu memakan kue yang ada di tangan yuki. Kami pun berbahagia sepanjang malam dengan canda dan tawa, malam juga terasa semakin indah dengan bintang yang menghiasi langit dengan indahnya.

“ Kebahagiaan itu sederhana dan mudah untuk kau raih, karena kebahagiaan itu berasal dari orang terdekatmu. Jadi buatlah mereka bahagia dengan dirimu yang apa adanya “  Reynal


“ janganlah seperti angin yang hanya dapat ku rasakan dan tak dapat kulihat, ku ingin tak hanya kau saja yang membahagiakan orang lain. Tapi ku juga ingin membuatmu bahagia dengan segala hal yang ku miliki “ Yuki

Jumat, 21 Agustus 2015

Luka Di Hati



Menatap langit terasa kosong
Memandang dunia terasa hampa
Kesunyian yang tiada akhir
Penderitaan yang tiada henti
Menyerang dan menerjang
Menciptakan luka dalam yang sulit di obati
Tiada tabib yang mampu
Tuk mengobatinya
Siapa ?
Siapakah gerangan yang mampu
Mengobati luka ini
Apakah dirimu ?
Dirimu yang juga
Menciptakan luka di hati ini
Entahlah ku tak tahu jawabnya
Biarkan waktu yang menjawab

Semua pertanyaan dan luka diriku

Selasa, 18 Agustus 2015

Perahu kehidupan

Aku seperti perahu
Mengikuti gelombang
Membawaku entah menuju kemana
Terkadang ku merasa
Hanya kau lah
Gerangan yang mengerti aku
Di antara milayaran manusia
Kau seperti angin
Membawaku ke jalan yang benar
Di antara gelombang laut
Keberadaanmu membuatku
Punya tujuan dalam hidup
Kau ciptakan dunia yang indah
Tanpa menghapus kenyataan ini
Tetaplah bersamaku
Walau ku harus ku ungkapkan

Rasa di dalam hati

Jumat, 14 Agustus 2015

Makna dalam hidup



Dulu penuh dengan pertengkaran dan perselisihan
Hari-hari hanya di hiasi dengan amarah
Cacian pun tak luput keluar dari bibir ini
Tapi itu dulu
Di mana kita sulit tak saling mengerti
Hidup yang terasa hampa
Tanpa berarti sedikit pun
Hari itu kejadian luar biasa terjadi
Kita mulai berubah
Saling mengerti, memahami dan saling percaya
Tiada lagi jarak di antara kita
Seakan kita selalu dekat
Walau sulit ku memandang dirimu
Hidup ini memang indah
Penuh kesan dalam dunia
Namun janganlah terbuai karenanya
Kehidupan tidak hanya sampai di sini
Masih ada kehidupan yang akan menanti
Jadi persiapkanlah dirimu
Jangan hiasi hidupmu saat ini

Dengan perbuatan yang berdosa

Rabu, 12 Agustus 2015

Harapan sang ayah



Bulir-bulir keringat para pekerja
Terus mengalir dengan derasnya
Teriknya sang mentari
Memanaskan kulit-kulit mereka
Namun mereka terus saja bekerja
Seakan tak peduli
Akan panasnya sang mentari
Ibarat sebuah api  
Yang terus membara di dalam dada
Sebagai penyemangat dalam bekerja
Karena keluarga telah menanti di rumah
Ia lah cahaya harapan dalam keluarga
Ia berharap suatu hari nanti
Anaknya tak menjadi sepertinya kelak


Selasa, 11 Agustus 2015

kisah kita

kau meihatku tanpa memaknainya
hanya melihat dengan sebelah mata
tak berkesan di dalam matamu
namun ku tahu
pasti berkesan di hatimu
walau kau sembunyikan dengan rapat
aku masih dapat melihatnya
karena kisah ini tentang kita
kita yang menjalani
kita juga yang mengalami
ku selalu bertanya
apakah kau menungguku
sama seperti aku menunggumu
tapi terkadang ku takut
terlalu takut tuk menyatakannya
sebentar lagi
tunggu aku
sebentar lagi
walau harus berakhir dengan kepahitan
namun akan ku ubah menjadi
akhir yang manis bagi kita berdua 

Jumat, 07 Agustus 2015

Reynal dan yuki 2



          Sudah setahun lamanya aku dan yuki menajalani hubungan ini, begitu banyak masalah yang kami lewati namun kami tetap bersama. Aku dan yuki kini sudah kelas 12, sudah semakin mendekati yang namanya ujian nasional. Itulah yang membuat yuki terus menyemangati aku untuk terus belajar, namun karena aku yang memang agak pemalas jadi lihat buku aja bawaannya pengen tidur. Yuki lah moodbooster aku, dia membuat aku semangat untuk belajar. Hingga suatu kejadian terjadi.

          Belakanngan ini memang yuki sering mengajak aku belajar bareng bersamanya, namun karena terlalu seringnya belajar aku jadi bosan dan kini jarang kerumahnya. Kalau aku kerumahnya pasti yang di hidangkan pertama kali adalah buku, bukannya minuman atau cemilan. Yuki memang rajin dan juga pintar, ia sangat suka membaca tapi bukan untuk aku. Aku sih kalau di sekolah biasa-biasa aja walau memang cukup sering membaca buku tapi bukan buku pelajaran melainkan komik. Itulah kini yang membuatnya ngambek dengan aku, sudah seminggu lamanya kita diam-diaman, hingga ketika aku melihat ada poster di mading tentang lomba puisi yang tak lama lagi akan dia adakan di sekolah. Terbersit sebuah ide di kepalaku agar kami dapat baikan lagi dan aku membutuhkan pahlawan untuk hal ini. Dia adalah orang yang menyatukan aku dan yuki, siapa lagi kalau bukan leon.

          Di jam istirahat ini aku luangkan waktuku untuk menemui leon di dekat perpustakaan yang cukup sepi karena di sini memang jarang di menjadi tempat berkumpulnya para siswa. Ku lihat leon sudah berada di sana “ rey lama banget sih,  dah lo yang nyuruh malah lo yang lambat.  Memang mau ngomongin apa sih, di tempat sepi gini lagi “  leon agak kesal, bukan agak tapi banget. “ ehh, sorry leon. Tadi bu sarah ngedongeng melulu jadi telat gini, kan lo tau sendiri kalau bu sarah suka kayak gitu. Gini lo kan panitia osis jadi aku pengen minta bantuan lo agar yuki di jadikan mc di acara lomba puisi ntar “ aku agak mencoba memelas agar dia mau menolongku. “ memangnya ngapa sih kok lo minta yuki buat jadi mc “ leon kembali bertanya. Aku pun mulai menceritakan masalah yang aku alami dan juga renacanaku. “ ok gue bakal tolongin lo, tapi ingat ini ada bayarannya yah “ leon tersenyum karena dia bakal dapat traktiran. “ ya ya, lo tuh makan aja “ aku agak kesal namun hanya di balasnya dengan tawa.

          Menurt leon cukup sulit membuat yuki untuk mau menerima tawarannya untuk menjadi mc, namun akhirnya dia berhasil juga. Hari ini lah hari perlombaan itu di laksanakan, sudah beberapa murid maju ke panggung membacakan puisi karyanya. Setelah ini adalah giliran aku, terasa gugup banget karena seluruh murid SMA 21 dan para guru menontonnya. Tiba-tiba adikku, lili muncul kebelakang panggung tempat aku sekarang berada menunggu giliran. Lili sekarang sudah kelas 10 dan bersekolah di sekolah yang sama denganku “ kak rey semangat yah. Jangan buat malu ntar” lili mengejekku namun hanya ku balas dengan mengacak-acak rambutnya dan suara yuki dan teman mc nya memanggil namaku. “ semangat kak rey, ingat jangan buat malu “ dia cekikikan lalu berlari ke tempat siswa lain menonton.

          Aku kini berada di atas panggung memegang sebuah kertas di tanganku, sedangkan yuki dan temannya berada di sisi kanan panggung. Dia hanya menuduk sejak aku naik ke atas panggung. Aku pun mulai membaca puisiku dan membacanya sambil memandangi yuki.


Maaf
Maafkan aku atas
kesalahan yang telah ke perbuat
ku mengakui hal itu
aku bersalah dan ku mohon
maafkan lah diriku ini
ku tanpamu hanya seperti sebuah sepatu
ku tak berguna dan tiada artinya
jika bersamamu ku merasa
hidupku teramat berarti
tidak hanya untuk kita namun juga orang lain


          sebelum puisi ini selesai habis, aku menghampiri yuki yang masih saja menunduk dan memegang tangannya lalu ia mulai mengangkat kepalanya dan mulai menatapku. Mata kami saling berpandangan satu sama lain.

maaf
itulah kata yang dapat terucap dari bibir ini

lalu aku mengeluarkan setangkai bunga yang dari tadi ku sembunyikan.

“ Yuki maukah kau memaafkan aku atas kesalahan yang telah ku perbuat, jika kau memaafkanku ambil lah bunga ini dan jika sebaliknya kau dapat membuang bunga ini “ ujarku dan memberikan bunga itu

          Ku terkejut atas apa yang ia perbuat, yuki memelukku lalu berkata “ aku memaafkanmu rey “ ujarnya sedikit berbisik. Namun karena ia mengucapkannya dekat clip-on ( mikrofon yang sering di letakkan di baju saat wawancara ) jadi seluruhnya yang ada di sini dapat mendengarnya. Mereka lalu bertepuk tangan dengan semangatnya.

          Setelah mengantar pulang yuki yang masih membawa bunga yang ku berikan tadi ternyata lili lagi asik menceritakan kejadian tadi kepada mama “ ma tadi kak rey romantis banget tau ma sama kak yuki “ lili sambil memandangiku yang baru saja pulang. “ memangnya rey ngapain lili ? “ mama sepertinya tertarik mendengarnya. “ tadi kak rey minta maaf sama kak yuki, kak rey bacain puisi terus minta maafnya sambil ngasih bunga gitu. Bahkan kawan lili sampai ada yang nangis “ lili tertawa ketika dia selesai mengatakannya. “ kamu tuh yah sama aja kayak papa kamu “ mama agak pelan mencubit lenganku. “ memang papa gimana ma “ tanya aku dan lili bersamaan. “ ada deh “ mama tak menjawabnya lalu matanya kembali ke tv dan aku hanya meihat senyman di bibirnya. Kami berdua hanya kesal karena tidak di ceritakan.

          Beberapa hari sudah berlalu setelah perlombaan itu, leon datang ke kelaskku dan mengajakku entah mau  di bawa kemana. Ternyata dia membawaku ke mading sekolah dan ku lihat pengumuman pemenang dan ternyata aku juara satu dalam perlombaan itu, aku pun mulai bingung kok bisa aku yang juara satu dengan hadiah yang cukup besar jumlahnya. “ lo yah yang jadi jurinya ? “ tanyaku masih tak percaya, karena dia duduk di dekat kursi juri yang merupakan para guru “ ngapain juga aku bantuin lo, lagian itu para guru tau yang nilai. Jadikan ntar traktirannya “ dia senyum-senyum lalu yuki tiba-tiba saja hadir di antara kami “ ye, kita makan-makan nih “ yuki tampak senang dan ternyata dia tadi mengikuti kami. “ kita double date nih dan di bayarin lagi “ leon lalu tertawa dan aku hanya dapat kesal sambil menggembungkan pipiku.

          Setelah kejadian itu kami merasa semakin dekat saja namun mulai jarang bertengkar lagi dan mulai memahami satu sama lain. Yuki juga mengerti aku dan tidak terlalu menekanku untuk selalu belajar namun terkadang aku juga sering bertanya kepadanya jika tak mengerti tentang soal-soal itu. Beginilah kami menjalani hubungan ini dengan suka cita, tanpa beban. menganggap pasangan sebagai penyemangat hidup dan bukannya sebagai sesuatu yang menambah beban hidup.
Nikmati hidupmu dan jangan menganggapnya sebagai beban.

Kamis, 06 Agustus 2015

Reynal dan Yuki



KRINGGGGG.........

          Jam weker yang berada di kamarku telah berbunyi, perlahan-lahan ku bangkit dari kasur empukku yang telah menenggelamkanku di tidur malamku. Ku segera bergegas bangkit dan segera bersiap-siap berangkat sekolah, setelah selesai memakai seragam dan membawa tas yang kini ada di punggungku. Segera ku menghampiri meja makan di mana papa,mama dan adik perempuanku telah menunggu.

“pagi semua “ sapaku kepada mereka dengan riang gembira
“ ayo makan rey, ntar telat loh “ mama sambil mengoleskan selai di roti tawar yang ada di tangannya
“ rey, kamu perginya sama lili yah.  Papa gak bisa ngantar, ada urusan “ papa yang dari tadi membaca korannya mulai angkat bicara
“ iya deh pa, biar aku yang antar nona bawel ini “ aku sambil sedikit mengacak rambut lili
“ ihh ... bang rey jahat. Kan rambut aku aku jadi berantakan “  gerutunya sambil menggembungkan pipinya

          Perkenalkan aku reynal fajar, siswa di SMA 21 di bandung. Aku sekarang duduk di kelas 11 IPA 3,  sedangkan lili adikku masih duduk di bangku kelas 3 SMP. Aku pagi ini entah mengapa begitu semangat unuk datang ke sekolah dan bangun tepat waktu. Padahal biasanya aku sering telat berangkat ke sekolah,  di saat memasuki ruang kelasku. Aku melihat ada kumpulan orang yang duduk di dekat mejaku,  ketika aku menghampiri mereka dan bertanya “ hei, ada apa ramai-ramai di sini “.  “ ada anak baru rey,  cantik. Kamu beruntung banget bisa duduk dengan dia “  mendengar penjelasannya, aku yang penasaran lalu membuka jalan sehingga aku dapat duduk di kursiku. Ketika ku melihatnya, ia benar-benar cantik. Tak lama bel tanda masuk pun berbunyi

          Di saat waktu istirahat ini aku mulai mengobrol dengannya karena aku gak suka waktu belajarku di ganggu oleh orang lain. “ hai . salam kenal aku reynal fajar, panggil aku rey. Kalau kamu ?” tanyaku sambil gugup. “ aku yuki sakuragi “ itulah sekilas pembicaraan kami, ia duduk di sampingku karena tak ada lagi kursi kosong yang lain dan ia ada darah jepangnya sehingga namanya yah ada unsur jepangnya.  Ia putih, matanya sipit, tingginya juga standar lah dan ia kayak wanita-wanita jepang yang sering aku lihat di anime-anime. Ia pindahan dari jakarta, karena ayahnya di pindah tugas sehingga keluarganya harus juga pindah ke bandung.

          Keesokan harinya aku kembali bangun dengan cepat alasannya sih karena aku ingin menemani yuki berkeliling sekolah karena semalam kami tak sempat tuk melakukannya. Setibanya di kelas ternyata di sudah menungguku “ hai yuki, selamat pagi. Dah lama yah nunggunya “ sapaku. “ enggak kok, aku juga baru datang “ yuki sambil membenarkan poninya. Kami pun mulai berjalan-jalan mengelilingi sekolah, aku juga sambil menjelaskan kepadanya mengenai sekolah ini seperti seorang tour guide dan juga terkadang kami tertawa bersama. Namun ketika kami di kantin ada yang menghampiri kami “ hai yuki, ternyata anak baru itu kamu. Kok gak bilang-bilang sih mau pindah ke sini “ sapa orang tadi yang ternyata dia leon, orang yang paling aku gak suka di sekolah ini. Alasannya sih dia tu orangnya sombong, cuek, dan yang paling penting dia tuh nyebelin banget. Aku mengetahuinya karena kami pernah sekelas di kelas 10. “ aku kan gak pengen ngerepotin kamu “ yuki sambil meminum es jeruk di depannya. “ setidaknya kamu kan bisa kasih tau aku kalau kamu mau pindah ke sini “ leon tampak sedkit kesal dengan yuki.

          Bel tanda masuk pun berbunyi, ketika di kelas “yuki, kamu kok bisa kenal sih sama si leon” tanyaku sambil memainkan pena di tanganku. “ oh leon tu saudara aku. Walau saudara jauh sih, memang ngapa rey ? “ yuki menatapku dengan penasaran akan jawabanku. “ enggak ada sih, Cuma dia tu kan sombong banget. Aku aja malas banget liat dia  “ jawabanku malah di balasnya dengan tawanya yang menurutku sangat manis sekali. “ leon tu memang gitu kalau belum kenal tapi kalau dah kenal dia baik kok. Biar nanti aku kenalin kalian biar lebih dekat, jadi kamu tau dia kayak gimana  “ jawabnya. “ gak usah, gak papa kok. Aku percaya sama kamu “.

          Di sini lah aku sekarang di rumah yuki bersama yuki tentunya dan juga leon. Memang benar kata yuki ternyata sebenarnya leon tuh sebenarnya tuh baik kok, aku aja dulu yang gak mau mencoba berteman dengan dia. Aku pun akhirnya pulang ketika jarum jam menunjukkan pukul 4 sore.
Tak terasa sudah cukup lama kami berteman bahkan leon kini sudah bersahabat dengan aku dan sering hangout bareng bersama yuki tentunya. Leon pun juga sudah tau kalau aku suka yuki, jadi dia berniat bantuin aku, karena menurut dia aku tuh baik dan cocok sama yuki. Jadi ini lah hari aku ingin mengutarakan perasaanku sesuai dengan rencananya si leon. Kami pun pergi ke sebuah taman bermain, tapi ketika sampai di sana “ eh... maaf yah aku harus pulang dulu nih, ada urusan penting. Kalian senang-senang aja yah “ ia lalu berlari sambil melambaikan tangannya dan hilang di antara kumpulan pengunjung.

          Kami pun mulai bermain dengan beberapa wahana bermain yang ada sampai ketika “ yuki, kita naik itu yuk “ aku menunjuk komedi putar yang ada di depan kami . “ ayo aku juga dah lama gak naik komedi putar “ antusias dia menjawab tawaranku. Di saat kami sedang berputar aku pun mulai membuka pembicaran setelah sempat berhenti tadi “ yuki, aku pengen ngomong sesuatu sama kamu “ aku yang dari tadi berada di sampingnya “ mau ngomong apa, ngomong aja lagi rey “ ia lalu menatapku. “ ehmm ... aku suka sama kamu, kamu mau gak jadi pacar aku “ terasa gugup ketika ku mengatakannya dengan tangan yang terus basah dari tadi karena keringat “ Hmm .... “ ia tampak berpikir yang membuat aku semakin gugup saja menunggu jawabannya. Namun ketika dia ngomong ada tangisan keras dari anak-anak yang ada di belakang kami karena es krimnya jatuh, karena tak mendengar apa yang di katakan yuki aku pun bertanya kepadanya “ kamu tadi ngomong apa yuki. Aku gak denger “ kepalaku agak mendekat ke yuki. Lalu tanpa ku sadari yuki mencium pipiku lalu berkata “ aku juga suka kamu dan aku mau jadi pacar kamu “ jawabnya sambil menunduk dengan muka yang merah tapi bukan dia saja yang memerah namun aku juga karena tindakannya tadi. Lalu aku meraih tangannya dan kami bergandengan hingga kami pulang.

           Keesokan harinya leon telah menungguku di kelas menanti jawaban atas usahanya “ gimana rey, berhasil gak ?” tanyanya, namun hanya ku balas dengan senyuman “ kalau gitu ntar di kantin aku tunggu PJ nya ( pajak jadian ) yah, bye “ ia langsung pergi dari kelasku. Karena aku memang sudah berjanji kepadanya, jika usahanya berhasil aku akan mentraktirnya.

           Setelah mengantar pulang yuki, aku langsung pulang. Ketika aku sedang asyik  nonton tv “ rey, kamu ngapa sih. Dari semalam senyum-senyum terus “ mama datang sambil membawa secangkir tehnya. “ iya tuh ma. Dari semalam kak rey senyum-senyum terus pas lagi mandi dia nyanyi-nyanyi girang gitu,  paling lagi jatuh cinta tuh ma “ lili sambil tertawa “ kamu tuh yah ganggu aja lili. Hmm ... iya ma aku lagi seneng banget karena aku semalam pas nembak cewek yang aku suka, dia terima cinta aku “ aku agak tersipu malu mengatakannya “ ihh ... kak rey nembak cewek. Gimana kak ceweknya gak mati kan atau ceweknya gak sekarat kan “ lili membalasnya, aku yang mendengarnya langsung berlari dan mengacak-acak rambutnya “ kamu tuh yah masih kecil jadi jangan gangguin ngapa “ aku yang telah puas dengan rambutnya lalu melepaskannya. Dia malah mengejekku dengan lidahnya dan berlari ke belakang mama “ sudah lah kalian tuh kelahi terus kerjaannya dan rey ingat jaga anak orang, jangan macam-macam “ mama lalu meminum tehnya “ dengar kak rey jaga anak orang “ lili malah memotong sebelum aku mau berbicara dan menjulurkan lidahnya lagi untuk mengejekku tapi sebelum aku mau mengejarnya dia sudah berlari menuju kamarnya.

          Sudah beberapa hari ini aku lihat sikap leon agak berubah ntah mengapa, dia sering smsan sama seseorang ketika kita lagi bersama sambil senyum-senyum sendiri dan juga ketika di ajak bicara suka gak nyambung karena pikirannya ntah ada di mana. Beberapa opini muncul di pikiranku tapi hanya satu hal yang aku yakin yaitu leon lagi jatuh cinta, kenapa aku bisa berpikir begitu yah jawabnya mudah aja karena aku juga kayak gitu sebelum pacaran sama yuki.

          Ketika di kantin sekolah leon lagi sendirian sehingga aku ingin bertanya kepadanya, mengenai apa yang ada di pikiranku ini. “ hei leon bengong aja lo “ aku langsung duduk di depannya “ eh lo rey ganggu aja “ leon meminum minuman di depannya “ elo kayaknya belakangan ini agak aneh deh, apa jangan-jangan lo lagi jatuh cinta kan. Sama siapa sih “ aku langsung menyudutkannya dan dia agak tersedak mendengarnya “ ehhh ... mana ada “  leon agak gugup menjawabnya “ ngaku aja deh lo sama gue, jangan pake bohong segala lagi “ balasku “ ya deh, lo bener gue lagi suka sama seseorang “ leon mulai agak santai “ memang siapa sih yang bisa bikin lo kaya gini “ aku mulai penasaran “ namanya anggar saraswati dia dari SMA 18. Dia cantik terus menarik banget orangnya rey “ dia agak antusias menjelaskannya. Namun “ Ohhhh ... “ aku hanya membalasnya begitu . “ kok gitu sih lo jawabnya rey “ ia agak jengkel melihat responku tadi “ jadi aku harus jawab gimana karena aku gak terkejut sih, karena anggar tu tetangga aku sekaligus sahabat aku. Aku juga mengakui kalau dia tuh cantik kok “ aku menjawabnya dengan santai “ jadi lo kenal ama dia, kalau gitu tolong gue dong biar bisa deket ama dia “ kini leon memasang tampang memelasnya “ gue sih ok aja tapi ntar Pj nya yah. Di kafe yang baru buka deket gramedia  “ aku memainkan pena yang tadi ada di saku. “ ya deh. Yang pengting gue bisa dapetin anggar “ jawabnya

          Aku pun mulai membuat rencana ini di bantu yuki agar rencana ini dapat semakin sempurna, yuki pun tampak antusias membantuku apalagi ketika mendengar bakal di traktir kalau misi ini berhasil. Benar saja ternyata misi kami berhasil dengan sukses.


          Hubungan aku dengan yuki semakin hari semakin dekat saja dan aku selalu ingat pesan mama jaga anak orang dan jangan macam-macam. Aku pun sendiri tahu aku gak akan merusak seseorang karena hanya berlandaskan cinta semata saja namun juga harus di landaskan saling kepercayaan yang telah di ikat oleh pernikahan. walau kadang kami berselisih paham dan bertengkar, tapi kami kembali akur. Leon juga sudah mendapat pacar tak lama kemudian dan mereka kelihatan cocok banget, kami juga sering double date dan juga sering ngumpul bareng di rumah yuki ataupun di rumah anggar saat ada waktu luang. keluargaku pun juga telah mengenal yuki dan lili semakin sering menggangguku, namun tetap saja aku akan terus mengacak-acak rambutnya jika itu terjadi. karena itu adalah kebiasaanku, 

terpaan angin 
menerbangkan daun 
rasa cinta melambungkan 
dua anak manusia
rasa cinta adalah sayap 
bagi mereka tuk terbang tinggi 
tanpa ada rasa cinta 
hidup seakan tiada artinya 

Keyakinan diri



Hamparan pasir terbentang luas
Sinar mentari begitu menusuk kulit
Para binatang bersembunyi di balik sarangnya
Tapi ku harus terus berjalan
Mencari dirimu berada 
Entah di mana jalan ku pulang
Karena kau lah tempat ku pulang 
Ku hanya mencoba tuk terus melangkah
Melangkah tuk menyelamatkanmu
Walau tiada kepastian
Ku yakin kau pasti menungguku
Menunggu aku yang entah kapan

Dapat bertemu kembali 

Kisah di balik hujan



Butiran hujan membasahi bumi
Udara dingin menyapa kulit
Ku pandangi hujan
Di balik jendela kamar
Seiring air yang mengalir dari langit
Air juga mengalir dari kelopak mata
Ku teringat masa-masa indah
Di saat semuanya ku miliki
Kini itu hanya kenangan
Tak dapat terjadi lagi
Hanya dapat ku ingat dalam pikiran
Kembali menatap langit
Mentari kini telah kembali dengan pesonanya
Ku juga harus begitu
Harus bangkit dari keterpurukan

Yang menyelimuti pikiran ini

Waiting


Ku menunggu
Menunggu dirimu yang mau menerimaku
Aku telah berusaha
Memberikan perhatian
Semangat di saat kau ujian
Nasihat di saat kau
Lelah menghadapi dunia
Aku telah menyatakan perasaan ini
Tapi kau menolaknya
Walau kau mengatakan
Kita sebaiknya berteman saja
Itu katamu
Aku tetap menunggu
Segala usaha telah coba
Hanya dirimu yang dapat menentukannya
Ku serahkan kepadamu

Pujaan hatiku 

Selasa, 04 Agustus 2015

sehelai benang

terkadang kata tak sanggup tuk menggambarkan
perasaan yang ada di dalam hati
namun terkadang pula
tindakan mengacaukan rencana yang telah ada
aku gugup
aku kesal
dan aku merasa diriku
hanya seperti sehelai benang
tak dapat tuk menghangatkan tubuh
tapi kini kusadari satu hal
walau hanya sehelai benang
namun benang yang begitu panjang
yang memiliki masa depan
aku dapat menjadi apa yang aku mau
bahkan ku yakin pasti
ku juga pasti kan mendapatkan hatimu 

Minggu, 02 Agustus 2015

ini jalanku



          Cinta itu memang menarik begitu banyak hikmah yang bisa di ambil dari cinta dan cinta itu juga unik. Beragam jenis cinta yang ada di dunia ini dari cinta terlarang, cinta monyet, hingga cinta-cinta lainnya, tapi bukan hanya sesama manusia saja yang disebut cinta namun makhluk hidup yang berbeda jenis pun dapat merasakan cinta seperti aku yang sangat mencintai kucing dan tanaman karena mereka itu memiliki keunikannya tersendiri. Pasti kalian juga merasakan hal yang sama, yah walaupun terhadap hal yang berbeda denganku. Perkenalkan namaku revan seorang guru di sma negeri di kotaku, ehh bukan kotaku tapi lebih tepatnya kota tempatku tinggal. Walaupun cintaku tak serumit cinta orang lain yang begitu menarik perhatian, tapi cukup bagus untuk di baca.

          Semua bermula ketika aku masih kelas sebelas sma, suasana begitu berisik di hari pertama tahun ajaran baru. Hanya beberapa teman saja yang dapat aku kenali dari sekian banyak orang di dalam kelas termasuk temanku ketika kelas 10 ira, ia juga lah yang memperkenalkanku kepada teman-teman yang begitu baik kepadaku hingga saat ini. Walau terkadang menyebalkan sih, kembali ke cerita. Aku memulai tahun ajaran baru dengan hanya diam menatap teman-teman lain yang berusaha saling mengenal satu sama lain. Namun aku berbeda aku belum bisa menerima suasana yang baru secepat mereka, aku butuh waktu yang lama untuk itu.

          Ira yang duduk di sampingku mencoba memperkenalkan teman-teman yang baru di kenalnya yang sedang duduk di belakan kami. Dengan menarik nafas panjang lalu ku hembuskan semuanya lalu berbalik badan memasang senyuman seadanya pada wajahku yang datar ini, mereka pun mulai memperkenalkan dirinya masing-masing. Setelah memperkenalkan diri mereka mulai mengobrol hal-hal yang sama sekali tak membuatku tertarik, aku hanya berusaha menjadi pendengar yang baik saat itu.

          Setelah berjalannya waktu aku pun mulai dekat dengan mereka yang ternyata sangat asik dan ada seseorang yang membuatku tertarik dalam kelompok ini, ia bernama diyah. Kami selalu berusaha sekelompok ketika di berikan tugas maupun dalam mengerjakan tugas-tugas yang lain, jadi aku cukup sering bertemu orang itu. Dia adalah orang yang menarik sih, gak seperti yang lain menjalani kehidupannya dengan barang-barang yang bagus walau sebenarnya ia mampu membelinya dan berdandan dengan secukupnya saja gak lebay kayak yang lain. Aku pun cukup sering ke rumahnya, bahkan sampai tetangganya cukup akrab denganku.

          Aku sangat senang sekali berada di dekatnya, sebelumnya aku belum pernah merasakan cinta. Sehingga selama ini aku hanya menyimpannya saja dan menganggap perasaan ini adalah sebuah perasaan karena sebuah pertemanan. Hingga suatu ketika kami melakukan jalan-jalan ke sebuah tempat wisata dan aku merasakan sesuatu yang sangat menyayat hati, kejadiannya begitu singkat.
Ketika kami lelah berkeliling kami semua duduk dekat sebuah pohon dan ada salah satu temanku yang menyatakan cintanya kepada diyah, perasaanku saat itu begitu hancur dan kesal. Hancur karena diyah menerimanya dan kesal karena diyah langsung di peluk oleh pria tadi tanpa ada penolakan sama sekali. Setelah saat itu pun aku hanya dapat memberikan tawa dan senyuman palsu agar mereka tak mengetahui apa yang aku rasakan saat ini.

           Ternyata hubungan mereka tak begitu lama entah alasan apa yang membuat mereka begitu tapi aku tak peduli yang penting aku bahagia karena sekarang aku memiliki kesempatan tuk memilikinya. Namun semua tak berlangsung lama ketika kelas 12, ia pindah kota. Entah alasan apa yang membuatnya pindah, hati ini kini terasa sepi dan hampa tanpa adanya dia. Hari-hari pun terus kujalani, aku telah berusaha menghubngi nomornya tapi tak ada jawaban darinya dan ia pun menjadi jarang membuka media sosial. Bahkan hampir gak pernah lagi membukanya, aku yang tak sempat menyatakan perasaan ini hanya mampu menyimpannya di sudut terdalam di dalam hati sehingga aku tak lagi dapat melihatnya dalam hatiku.

          Kini aku telah menjadi salah satu mahasiswa negeri di daerahku, aku mengambil jurusan pendidikan kimia. Walau menjadi guru bukanlah cita-citaku, tapi kimia adalah pelajaran yang sangat aku senangi, yah walau sebenarnya sih aku gak pernah memiliki cita-cita dalam hidupku. Aku hanya memiliki impian sejak kecil yaitu merawat tanaman di rumahku yang letaknya di pinggiran kota yang begitu nyaman bersama kucing-kucing yang dapat membuatku tersenyum ketika mereka bermanja-manjaan minta di elus pada rambut halus mereka dan juga membuat sebuah toko yang menjual tanaman-tanaman, juga beberapa hal yang di jual toko tanaman lainnya.

          Selama aku menjadi mahasiswa selama 4 tahun tak pernah ada yang pernah membuatku tertarik tuk menjadi kekasihku, mereka hanya ku anggap teman saja. Hingga aku menjadi guru dan impianku terwujud pun  aku belum juga menikah. Hingga membuat kedua orang tuaku resah dengan anaknya yang akan menjadi bujangan abadi. Namun semua itu berbeda sejak hari ini, hari ini hari minggu sehingga aku dapat mengawasi pegawaiku yang ada di toko. Ketika aku sedang asik merawat beberapa tanaman-tanamanku ada seseorang yang mengagetkanku, “ mas di sini ada menjual bunga mawar putih ? “ tanyanya sambil memegang topi yang ada di kepalanya. Ketika aku berbalik aku terkejut dan dia pun sama terkejutnya dengan diriku, ternyata dia telah kembali. “ diyah, sejak kapan kamu kembali kemari ? “ jawabku yang buka jawaban dari pertanyaan yang dia ajukan tadi. “ belum lama kok, kamu dah sukses yah sekarang “ aku hanya dapat tersenyum atas pujian itu. “terima kasih, oh ya tunggu sebentar yah aku mengambil mawarnya dulu “ aku pun bergegas ke belakang menyuruh pegawaiku mengambil beberapa tangkai mawar putih untuknya.


          Kami pun mengobrol panjang lebar, ternyata ia kemari sedang liburan bersama suaminya dan mereka baru saja menikah sebulan yang lalu. Ketika sedang asyik mengobrol ada suaru yang mengujutkan kami, “ diyah, kok lama banget sih “ tanya pria itu. “ oh ya aku sampai lupa, karena ngobrol jadi gak ingat kalau kamu nungguin. Ini revan teman aku saat sma “ jawab diyah . “ yogi “ ucapnya lalu kami bersalaman. Lalu tak lama mereka pergi yang ternyata ingin mengunjungi keluarga diyah yang sedang sakit, jadi ia memebeli bunga. Mereka pun pergi meninggalkanku yang dari tadi memandang kepergian mereka. Terasa sakit memang namun aku tetap harus menjalani hidupku dengan bahagia karena aku yakin dia bukanlah cinta sejatiku. Aku yakin pasti cinta sejatiku pasti telah lama menungguku di luar sana, aku pun akhirnya dapat bahagia melihatnya yang kini bahagia dan semua terasa begitu ringan ketika aku melapaskan sesuatu yang selama ini menusuk hati terdalamku.