Sudah setahun lamanya ku jalani masa SMA dengan biasa saja
tanpa melakukan hal yang aneh-aneh seperti teman-temanku yang selalu sibuk
berpacaran dan kalau putus langsung galau ntar senang lagi dapat yang baru.
Tapi aku berbeda, hari-hari hanya ku jalani dengan belajar dan terkadang hanya
menikmati hidup di rumah saja. Namun seakan semua itu berubah ketika dia datang
ke dalam kehidupanku.
Hari ini ada tetangga baru yang menempati rumah di samping
rumahku, rumah itu memang sudah lama di jual namun mungkin baru sekarang ini
laku di jual. Kata mama sih dia yang promosiin ke temannya dan ia tertarik.
Barang-barang terus saja berpindah dari truk ke dalam rumah itu yang di bawa
oleh para kuli. Sedang asyik membaca buku yang kini ada di tanganku seseorang
dari rumah itu memanggil namaku, “nathan, bisa panggillin mama kamu ? “ tante
luna memanggilku dari pagar yang membatasi rumah kami, aku memang senang baca
di samping rumahku yang menghadap langsung ke rumahnya tante luna yang sedang
memindahkan barang-barangnya itu. “ tunggu yah tante “ aku pun langsung berlari
ke belakang untuk memanggil mama dan kembali duduk ke tempatku semula. “ nathan
sini sebentar “ mama memanggilku mendekatinya yang dari tadi mengobrol dengan
tante luna. “ kenalin nathan, ini keyla anaknya tante.” Kami pun lalu berjabat
tangan walau terpisah oleh pagar kecil yang memisahkan kita. Senyuman yang
terlukis di bibirnya begitu manis terlihat dari sisi manapun
Keesokan harinya sebelum berangkat ke sekolah, mama
mengatakan kepadaku untuk pergi bersama keyla ke sekolah karena mereka akan
bersekolah di sekolah yang sama dan juga kelas yang sama. Di sinilah keyla
sekarang di belakangku yang sedang membawa motor, terasa jantung terus berdetak
kencang sejak keyla naik. “nathan, masih jauh yah “ keyla dengan lembutnya “
gak kok key, tuh gerbang sekolahnya dah keliatan “. Sesampainya kami di tempat
parkir, ternyata masih cukup sepi karena masih pukul 06.30 . “ hmm nathan,
temanin aku sebentar yah “ ia agak malu-malu lalu menunduk. Keyla sangat
berbeda dengan ibunya, tante luna sangat terbuka dan pede banget orangnya.
Sedangkan keyla sopan, agak tertutup dan yang paling membedakannya dengan tante
luna ialah keyla sangat pemalu. “ memang mau ke mana key ? “ nathan sambil
sedikit memiringkan kepalanya. “ ke ruang guru kasih surat ini, tadi di suruh
mama kasih pak burhan “ key menunjukkan surat yang baru diambil dalam tasnya. “
ok deh “ jawabku singkat.
Di saat jam istirahat aku menunjukkan fasilitas-fasilitas
yang ada di sekolah bersama syira, sahabatku. Walau aku di kenal sebagai murid
yang kurang suka bergaul, tertutup dan pendiam, namun ketika aku bersama syira
aku merasa bebas dan menjadi berbeda. Pertemanan kami di awali olehnya yang
sangat terbuka dan menyenangkan, aku juga sering cerita banyak hal kepada yang
bahkan tak aku ceritakan kepada orang lain.
Pada saat kami sedang mengobrol di kantin keyla bertanya
kepada kami. “ di sini ada eskul apa aja dan kalian ambil apa ?“ key menatap
kami yang berada di hadapannya. Sebelum aku ingin menjawab tiba-tiba syira
langsung memotongnya “ di sini cukup banyak kok pilihannya ada volly,badminton,
seni tari, musik dan banyak lagi. kalau
aku ambil basket dan nathan seni musik memangnya kamu suka apa dan di sekolah
kamu sebelumnya ambil jurusan apa key ? “ syira tampak sangat antusias tak
seperti biasanya, entah mengapa “kalau sebelumnya sih, aku ambil olimpiade
biologi. Itu pun Cuma ikut-ikut teman. Aku sih sukanya musik, tapi gak begitu
pandai mainnya “ key meminum es jeruknya. “ memangnya alat musik apa yang kamu
mainin “ aku yang dari tadi diam bertanya kepada key. “ biola, kalau kamu
nathan ? “ key menatapku dengan senyum manisnya yang malah membuatku tersipu
malu dan pertanyaan itu malah di jawab oleh syira. “ kalau nathan jangan di
tanya, dia cukup hebat dalam berbagai alat musik termasuk biola “ syira
mengatakannya sambil merangkul pundakku. “ bisa dong ajarin kapan-kapan “ key
terlihat senang, “ boleh aja “jawabku singkat.
Akhirnya key memilih seni musik sebagai eskulnya, key juga
sering ke rumahku untuk belajar biola di sore hari. Tapi tak hanya biola kami
juga sering belajar bareng dalam pelajaran yang lain, kami tak hanya berdua
terkadang syira juga ikut bersama kami bila dia tidak sedang latihan basket
seperti hari ini. “ key ini gimana sih caranya “ syira bertanya kepada key
tentang suatu soal, padahal aku duduknya lebih dekat. Mengapa dia tidak
bertanya kepadaku seperti biasanya. “ oh yang ini, gini loh caranya “ key
menjelaskan kepada syira dengan penuh perhatian seperti guru kepada muridnya,
aku yang melihat itu seperti ada rasa cemburu. Tapi aku tak begitu
mempedulikannya.
Setiap hari kini syira semakin sering dekat-dekat dengan key
yang membuatku cemburu, seperti ketika suatu pagi tiba-tiba saja syira datang
menjemput key untuk berangkat sekolah bersama, padahal key selalu berangkat
bersamaku. Hingga suatu hari syira menjauh dariku entah apa alasannya, ketika
aku memanggilnya saat berjalan di lorong sekolah dia tak menjawabku dan malah
mempercepat jalannya seperti mencoba menjauh dariku.
Akhirnya aku mengetahuinya ketika aku dan key sedang belajar
bersama, saat itu kami belajar di rumahku. “ nathan aku pulang dulu yah bentar,
mama panggil tuh “ key langsung berlari ke rumahnya. Namun terdengar suara dari
ponselnya key yang di tinggalnya, ternyata pesan dari syira. Aku yang penasaran
pun akhirnya membuka pesan itu.
Syira: Key tolong jauhin
aku kayak gini dong, aku janji akan baikan lagi dengan nathan asal kamu mau
terima aku.
Hah terima, terima apa nih dan apa hubungannya denganku,
lirihku dalam hati. Aku yang semakin penasaran mulai memaca satu persatu pesan
itu mulai dari bawah.
Syira: key, aku mau ngomong sesuatu nih sama kamu.
Key: tentang apa syira, ngomong aja.
Syira: tapi gimana yah aku agak malu mengatakannya .
Key: memangnya tentang apa sih, jadi penasaran nih.
Syira: key ...
Key: ya
Syira: aku sebenarnya suka sama kamu, kamu mau gak jadi
pacar aku.
Key cukup lama pesan itu yang ku ketahuinya dari selang
waktu syira mengirim dan balasan dari key.
Key: maaf syira aku gak bisa
Syira: memangnya kenapa key ?
Key: aku sudah menyukai orang lain dan aku sangat
menyukainya.
Syira: siapa orang itu key ?
Key: dia nathan, syira.
Syira: apakah kamu gak bisa memilihku saja, mengapa harus
nathan, key.
Key: gak bisa syira. karena aku sangat mencintainya dan
terus saja memikirkannya
Syira: please key, kamu akan lebih bahagia bila bersamaku.
Setelah itu key pun tak membalasnya lagi, jadi karena ini
nathan menjauhiku. Dia cemburu terhadapku, ada perasaan sedih dan senang dalam
hatiku secara bersamaan. Sedih karena syira menjauhiku dan senang karena key
juga memiliki perasaan yang sama kepadaku. Tak lama key akhirnya kembali dan ku
tak mengatakan kalau ada sms dari syira.
Hari terus berjalan dan syira terus saja menghindariku
ketika kita saling bertemu. Hingga suatu ketika aku mendengar pertengkaran
syira dan key di belakang perpus ketika semua murid telah pulang, aku
bersembunyi di balik dinding melihat dan mendengar pertengaran mereka. “ syira,
kamu bisa gak sih. gak bersifat kekanakan gitu, dengan tak menjauhi nathan “
key dengan raut wajah marah yang belum pernah ku lihat sebelumnya. “ gak bisa
sebelum kamu mau terima aku, key “ syira memegang tangan key dengan wajah
memelas. “ lepasin syira “ bentak key kepada syira yang akhirnya terlepas. “
kalau kamu terus ngejauhin nathan, aku juga akan terus ngejauhin kamu. Kita
bisa aja kan saling berteman tanpa hubungan yang lebih, lagi pula masih banyak
cewek yang lebih cantik dari aku seperti dina. “ key mencoba menasehati syira
dengan cara yang tepat, membuat syira menunduk dan suasana pun hening seketika.
“ baiklah jika itu jalan yang terbaik bagi kita, aku akan kembali berteman
dengan nathan seperti dulu lagi” jawabnya berusaha tabah. Akhirnya mereka pergi
dari tempat itu, untung saja mereka tak melewati tempatku berada kalau
ketahuankan bisa gawat.
Keesokan harinya syira kembali dekat denganku seperti dulu
dan kami kembali sering belajar bersama lagi. Suatu hari ku mendengar dari
syira bahwa dia akan menembak resni, anak kelas sebelah. Aku begitu senang
mendengarnya, akhirnya dia bisa move on juga. Syira juga mengatakan kepadaku
bahwa key juga menyukaiku dan sebaiknya cepat menembaknya sebelum keduluan yang
lain, aku yang mendengarnya hanya tersenyum.
Di rumah aku terus memikirkan apa yang di katakan syira
kepadaku, perkataannya seperti sebuah semangat bagiku untuk mengatakan perasaan
yang selama ini ada. Aku pun berniat nanti malam untuk mengatakan kepada key.
Aku telah membuat janji dengan key akan mengajaknya jalan dekat komplek.
Di saat kami sedang berjalan sambil memakan es krim aku
mulai mengatakannya. “ key ... “ aku memandangnya yang sedang menjilati es
krim. “ hmm ... , ada apa nathan “ ia membalas memandangku. “ key, aku suka
sama kamu dan kamu mau gak jadi pacar aku “ aku mulai mengatakannya dengan
mengingat perkataan syira yang menjadi semangat bagiku untuk mengatakannya. “
aku juga suka sama kamu dan aku mau, nathan “ key mengangguk lalu tersenyum.
Semua akhirnya berakhir dengan sebuah kebahagian bagi kami,walaupun sempat ada luka di salah satu pihak.