Setelah lulus SMA aku meneruskan belajarku di ITB mengambil
jurusan agroteknologi, mengapa aku memilih jurusan itu ?. itu semua karena
yuki, dia yang menyarankanku mengambil jurusan ini karena menurutnya aku
memiliki bakat dalam jurusan ini. Orang tuaku pun setuju dengan pilihan ini
karena menurut mereka jurusan ini memiliki prospek yang bagus, apalagi dengan
bakat yang kumiliki. Aku memang cukup senang dengan tanam menanam dan juga sering
mempraktekkan teknik menanam modern yang sering ku lihat di internet. Tapi
berbeda dengan yang lain lili malah sering mengejekku dengan jurusan ini “ ehh
ada calon petani “ ejeknya sambil senyum-senyum. “ enak aja, kamu tuh
pikirannya dangkal banget sih. Cuma soal cowok kamu aja yang kamu paham. Agro
tu bukannya jadi petani tapi jadi pengusaha tau, tapi dengan cara-cara yang
modern “ ejekku dan juga menjabarkan kepadanya mengenai jurusanku.
Oh ya sedangkan yuki mengambil jurusan kedokteran di UI yang
merupakan cita-citanya sejak kecil, walau kami terpisah jauh. Namun hubungan
kami tetap lancar hingga saat ini, berbeda dengan aku dan yuki. Leon dan anggar
harus mengakhiri hubungan mereka karena leon harus berkuliah di luar negeri.
Pada saat berkuliah aku harus mengekos, karena permintaanku
yang ingin mencoba hidup mandiri. Walau kedua orang tuaku sempat melarangku dan
menyuruhku untuk tinggal di rumah saudara kami yang juga dekat dengan kampus,
namun aku menolaknya.
Hari ini adalah hari ospek pertamaku, tak banyak
teman-temanku yang masuk di ITB dan mereka yang lolos pun tak ada jurusan yang
sama denganku. Aku dapat lolos di ITB pun berkat bantuan yuki yang mengajariku
. aku melihat sekeliling sangat ramai anak-anak baru sepertiku, aku yang
sendiri menuju tempat duduk yang kosong. Sedang asik mendengarkan musik
tiba-tiba ada seseorang yang mengagetkanku “ hei, nama lo siapa, gue virgo “
dia menyodorkan tangannya, aku langsung melepaskan headset yang ada di
telingaku dan berjabat tangan dengannya “ gue reynal, panggil aja rey “. “ lo
ngambil jurusan apa ?” tanya virgo. “gue ambil agroteknologi, kalau lo”
balasku. “sama dong kita “ virgo sepertinya teman yang cukup asik dari
pembiraan kami yang nyambung sejak tadi. Namun harus kami akhiri karena ospek
akan segera di mulai.
Aku dan virgo sekarang sedang berada di pasar mencari barang-barang
yang di minta oleh panitia ospek, untung saja kami tidak kena yang aneh-aneh
seperti yang lain. Sebagai anak baru, aku sih nurutin aja asal gak berlebihan.
Selesai mencari barang yang di cari, aku di ajak virgo ke rumahnya yang
terkesan sangat indah dengan berbagai macam tanaman yang menghiasi rumahnya. “
vir, rumah lo keren banget. Desainnya juga keren. “ aku memandang rumahnya yang
sangat keren dan juga nyaman ini. “ kalau yang desain mama gue dan soal
tanamannya gue yang urus ‘’ virgo mengatakannya dengan amat bangga. Kami pun
lalu mengobrol bersama mamanya virgo yang masih cantik, setelah langit mulai
berubah warna. Aku harus pulang dan virgo mengantarku pulang. Sebelum tidur,
aku menyempatkan sms yuki sebelum tidur dan mengobrol banyak hal tentang hari
ini.
Setelah beberapa bulan berjalan, besok adalah waktunya
liburan. Walau hanya seminggu aku harus memanfaatkannya dengan baik, aku
berencana pulang ke rumahku dan ternyata virgo juga ingin ikut bersamaku. Aku
pun menceritakan kepada yuki “ yuki, besok aku bawa teman aku yah. “ tanyaku
sambil telfonan. “ wah bagus dong, siapa nih orangnya ?. virgo yang sering kamu
bilang itu yah “ yuki terdengar seperti penasaran “ ya, bagus lah kalau kamu
gak marah. Sudah malam nih, tidur sana yuki. Oyasuminasai yuki-chan” aku sambil
senyum-senyum. “ oyasuminasai rey-kun “.
Akhirnya kami pun sampai di rumahku,” rumah lo ok juga rey “
puji virgo sambil memandang sekeliling rumah seperti aku sebelumnya yang
melihat rumah virgo. “ thanks “. Mama lalu keluar rumah bersama lili, aku yang
rindu dengannya langsung memeluk mama dengan erat. “ eh ini yah yang namanya
virgo, rey. “ mama setelah melepas pelukan kami. “ ya tante, saya virgo
temannya rey. “ rey langsung berjabat tangan dengan mama.” Ya sudah kalian ke taman
belakang aja sana. Apel sama anggur yang kamu tanam lagi buah tu, nanti mama
juga buatin kue buat kalian “ mama pun masuk ke dalam sambil memegang lili yang
sejak tadi senyum-senyum terus dan wajahnya tampak memerah seperti tomat. Ku
akui memang virgo adalah pria yang sangat tampan, tinggi dan juga pintar.
Banyak teman-teman kami maupun senior yang menyukainya, tapi kata virgo. Mereka
gak ada yang menarik sama sekali buatnya.
Setelah meletakkan barang-barang kami di kamarku, kami
langsung menuju ke taman belakang. “
rey, anggurnya manis banget. Kamu pake teknik stek eh tanamnya “ virgo
menggigit anggur sedikit demi sedikit. “ yup “ jawabku singkat. Tak lama mama
datang bersama seseorang, itu bukan lili karena tingginya berbeda. Ketika dia
berpindah ke samping mama, aku baru menyadari bahwa dia adalah “ yuki, kamu
kapan sampai “ aku langsung memeluknya dan menatap wajahnya. “ belum lama kok,
tadi habis dari rumah. Aku langsung ke sini “ yuki menunduk dengan wajahnya
yang memerah. “ kamu kan baru pulang pasti capek, ngapa gak beso aja datangnya
? “ tanyaku agak khawatir. “ karena ... aku kangen sama kamu “ wajahnya semakin
memerah. “ sudah-sudah kalian mau sampai kapan dramanya, sudah yuk makan dulu
sini “ mama menghentikan kegiatan aku dan yuki. Kami pun mengobrol banyak hal.
Mengenai kegiatan aku dan rei, juga yuki di jakarta. Termasuk mengenai acara
ulang tahun lili yang akan di adakan 3 hari lagi.
Lili dan virgo pun semakin saja, walau mukanya lili selalu
merah kalau dah dekat dengan virgo. Lili sekarang juga mulai jarang mengejekku,
mungkin karena adanya virgo yang selalu dekat denganku. Tapi tetap saja aku
masih suka mengacak-acak rambutnya dan dia tak marah hanya cemberut saja,
mungkin karena ada virgo. Kami bertiga hari ini berencana membeli hadiah buat
lili untuk acara besok, karena aku dan virgo bingung hadiah apa yang cocok
untuk lili. Untung saja ada yuki yang menolong kami. “ eh ini gimana “ aku menunjuk boneka kelinci kecil yang cukup
lucu. “ bagus juga rey, kamu pilih itu aja “ yuki sambil memegang boneka itu.
Akhirnya kami memilih hadiah untuk lili, yuki membeli kotak musik. Sedangkan
virgo membeli boneka beruang.
Sebelum pulang kami menyempatkan untuk ke cafe sebentar, tuk
melepas lelah. Tapi tak lama karena yuki harus cepat pulang karena ada urusan
yang harus di selesaikannya. Aku dan virgo kini sedang berada di taman belakang
sambil mempersiapkan tanaman untuk acara besok, aku memiliki ide untuk
mendesain acara lili besok dengan menggunakan hiasan-hiasan yang menggunakan
tanaman tapi dengan cara yang unik. Lili pun menyetujuinya setelah mendengar penjelasan
dariku. Menurutnya menarik juga karena terkesan beda sama acara temannya tapi
tetap terkesan keren.
Di saat acara telah di mulai, para tamu yang merupakan
teman-temannya lili tampak bergembira. Bercanda dan tertawa tapi berbeda dengan
lili kini ia tampak sedih, entah apa yang terjadi dengannya. Padahal tadi dia
tampak gembira dengan teman-temannya “ lili kamu kenapa, kok sedih sih ? “ aku
sambil membawanya menuju ke tempat yang sepi. “ gak kenapa-kenapa kok kak “
lili tampak mencoba membuat raut wajah bahagia namun tetap saja wajah sedih itu
tak akan mudah tuk di hilangkan. “ jangan bohong deh, ayo bilang sama kak rey.
Kamu kenapa sedih ? “ aku kembali mencari tahu apa yang membuatnya seperti ini.
“hmm ... gita, cewek ngeselin itu. Tadi dia datang sama july, cowok yang aku
suka kak. “ lili mulai terlihat cemberut dan agak kesal . “ ya sudah biar kak
rey tolongin, jangan sedih lagi yah. Kamu makin jelek tau kalo kayak gini, oh
ya kamu tunggu di sini sebentar yang jangan kemana-mana “ aku tadinya berniat
ingin mengacak rambutnya namun ku batalkan dan hanya tersenyum lalu aku pergi
meninggalkan lili. Aku mencari virgo yang sedang di kerumuni oleh
teman-temannya lili dan menariknya dari kerumunan itu lalu menceritakan apa
yang terjadi dengan lili. Lalu dia setuju dengan ideku untuk menolong lili, ini
ku lakukan untuk membuat gita iri dengan lili. Lili pun tampak senang
mendengarnya, apalagi lili juga cukup tertarik dengan virgo.
Aku kini sedang menikmati pemandangan yang indah di depanku
dan di temani orang yang sangat spesial dalam hidupku, lili terlihat kembali
dengan senyumannya sambil memegang lengannya virgo dan mengobrol dengan
temannya. Gita terlihat kesal di dekat meja makan tak jauh dari lili berada.
Sedang asik menikmati pemandangan yang indah ada suara yang mengagetkanku “
rey, kamu paling bisa yah buat orang lain bahagia “ yuki sambil tersenyum
melihatku. “ kalau orang yang aku sayang bahagia, pasti aku juga akan bahagia.
“ aku lalu memakan kue yang ada di tangan yuki. Kami pun berbahagia sepanjang
malam dengan canda dan tawa, malam juga terasa semakin indah dengan bintang
yang menghiasi langit dengan indahnya.
“ Kebahagiaan itu sederhana dan mudah untuk kau raih, karena
kebahagiaan itu berasal dari orang terdekatmu. Jadi buatlah mereka bahagia
dengan dirimu yang apa adanya “ Reynal
“ janganlah seperti angin yang hanya dapat ku rasakan dan
tak dapat kulihat, ku ingin tak hanya kau saja yang membahagiakan orang lain.
Tapi ku juga ingin membuatmu bahagia dengan segala hal yang ku miliki “ Yuki
Tidak ada komentar:
Posting Komentar