/* Start http://www.cursors-4u.com */ body, a:hover {cursor: url(http://cur.cursors-4u.net/anime/ani-3/ani340.ani), url(http://cur.cursors-4u.net/anime/ani-3/ani340.png), progress !important;} /* End http://www.cursors-4u.com */ One Piece - Tony Tony Chopper

Selasa, 25 Agustus 2015

cinta di dekat mata




          Sudah setahun lamanya ku jalani masa SMA dengan biasa saja tanpa melakukan hal yang aneh-aneh seperti teman-temanku yang selalu sibuk berpacaran dan kalau putus langsung galau ntar senang lagi dapat yang baru. Tapi aku berbeda, hari-hari hanya ku jalani dengan belajar dan terkadang hanya menikmati hidup di rumah saja. Namun seakan semua itu berubah ketika dia datang ke dalam kehidupanku.

          Hari ini ada tetangga baru yang menempati rumah di samping rumahku, rumah itu memang sudah lama di jual namun mungkin baru sekarang ini laku di jual. Kata mama sih dia yang promosiin ke temannya dan ia tertarik. Barang-barang terus saja berpindah dari truk ke dalam rumah itu yang di bawa oleh para kuli. Sedang asyik membaca buku yang kini ada di tanganku seseorang dari rumah itu memanggil namaku, “nathan, bisa panggillin mama kamu ? “ tante luna memanggilku dari pagar yang membatasi rumah kami, aku memang senang baca di samping rumahku yang menghadap langsung ke rumahnya tante luna yang sedang memindahkan barang-barangnya itu. “ tunggu yah tante “ aku pun langsung berlari ke belakang untuk memanggil mama dan kembali duduk ke tempatku semula. “ nathan sini sebentar “ mama memanggilku mendekatinya yang dari tadi mengobrol dengan tante luna. “ kenalin nathan, ini keyla anaknya tante.” Kami pun lalu berjabat tangan walau terpisah oleh pagar kecil yang memisahkan kita. Senyuman yang terlukis di bibirnya begitu manis terlihat dari sisi manapun

          Keesokan harinya sebelum berangkat ke sekolah, mama mengatakan kepadaku untuk pergi bersama keyla ke sekolah karena mereka akan bersekolah di sekolah yang sama dan juga kelas yang sama. Di sinilah keyla sekarang di belakangku yang sedang membawa motor, terasa jantung terus berdetak kencang sejak keyla naik. “nathan, masih jauh yah “ keyla dengan lembutnya “ gak kok key, tuh gerbang sekolahnya dah keliatan “. Sesampainya kami di tempat parkir, ternyata masih cukup sepi karena masih pukul 06.30 . “ hmm nathan, temanin aku sebentar yah “ ia agak malu-malu lalu menunduk. Keyla sangat berbeda dengan ibunya, tante luna sangat terbuka dan pede banget orangnya. Sedangkan keyla sopan, agak tertutup dan yang paling membedakannya dengan tante luna ialah keyla sangat pemalu. “ memang mau ke mana key ? “ nathan sambil sedikit memiringkan kepalanya. “ ke ruang guru kasih surat ini, tadi di suruh mama kasih pak burhan “ key menunjukkan surat yang baru diambil dalam tasnya. “ ok deh “ jawabku singkat.

          Di saat jam istirahat aku menunjukkan fasilitas-fasilitas yang ada di sekolah bersama syira, sahabatku. Walau aku di kenal sebagai murid yang kurang suka bergaul, tertutup dan pendiam, namun ketika aku bersama syira aku merasa bebas dan menjadi berbeda. Pertemanan kami di awali olehnya yang sangat terbuka dan menyenangkan, aku juga sering cerita banyak hal kepada yang bahkan tak aku ceritakan kepada orang lain.

         Pada saat kami sedang mengobrol di kantin keyla bertanya kepada kami. “ di sini ada eskul apa aja dan kalian ambil apa ?“ key menatap kami yang berada di hadapannya. Sebelum aku ingin menjawab tiba-tiba syira langsung memotongnya “ di sini cukup banyak kok pilihannya ada volly,badminton, seni tari, musik dan banyak lagi.  kalau aku ambil basket dan nathan seni musik memangnya kamu suka apa dan di sekolah kamu sebelumnya ambil jurusan apa key ? “ syira tampak sangat antusias tak seperti biasanya, entah mengapa “kalau sebelumnya sih, aku ambil olimpiade biologi. Itu pun Cuma ikut-ikut teman. Aku sih sukanya musik, tapi gak begitu pandai mainnya “ key meminum es jeruknya. “ memangnya alat musik apa yang kamu mainin “ aku yang dari tadi diam bertanya kepada key. “ biola, kalau kamu nathan ? “ key menatapku dengan senyum manisnya yang malah membuatku tersipu malu dan pertanyaan itu malah di jawab oleh syira. “ kalau nathan jangan di tanya, dia cukup hebat dalam berbagai alat musik termasuk biola “ syira mengatakannya sambil merangkul pundakku. “ bisa dong ajarin kapan-kapan “ key terlihat senang, “ boleh aja “jawabku singkat.

          Akhirnya key memilih seni musik sebagai eskulnya, key juga sering ke rumahku untuk belajar biola di sore hari. Tapi tak hanya biola kami juga sering belajar bareng dalam pelajaran yang lain, kami tak hanya berdua terkadang syira juga ikut bersama kami bila dia tidak sedang latihan basket seperti hari ini. “ key ini gimana sih caranya “ syira bertanya kepada key tentang suatu soal, padahal aku duduknya lebih dekat. Mengapa dia tidak bertanya kepadaku seperti biasanya. “ oh yang ini, gini loh caranya “ key menjelaskan kepada syira dengan penuh perhatian seperti guru kepada muridnya, aku yang melihat itu seperti ada rasa cemburu. Tapi aku tak begitu mempedulikannya.

          Setiap hari kini syira semakin sering dekat-dekat dengan key yang membuatku cemburu, seperti ketika suatu pagi tiba-tiba saja syira datang menjemput key untuk berangkat sekolah bersama, padahal key selalu berangkat bersamaku. Hingga suatu hari syira menjauh dariku entah apa alasannya, ketika aku memanggilnya saat berjalan di lorong sekolah dia tak menjawabku dan malah mempercepat jalannya seperti mencoba menjauh dariku.
Akhirnya aku mengetahuinya ketika aku dan key sedang belajar bersama, saat itu kami belajar di rumahku. “ nathan aku pulang dulu yah bentar, mama panggil tuh “ key langsung berlari ke rumahnya. Namun terdengar suara dari ponselnya key yang di tinggalnya, ternyata pesan dari syira. Aku yang penasaran pun akhirnya membuka pesan itu.

Syira: Key tolong jauhin aku kayak gini dong, aku janji akan baikan lagi dengan nathan asal kamu mau terima aku.

Hah terima, terima apa nih dan apa hubungannya denganku, lirihku dalam hati. Aku yang semakin penasaran mulai memaca satu persatu pesan itu mulai dari bawah.

Syira: key, aku mau ngomong sesuatu nih sama kamu.
Key: tentang apa syira, ngomong aja.
Syira: tapi gimana yah aku agak malu mengatakannya .
Key: memangnya tentang apa sih, jadi penasaran nih.
Syira: key ...
Key: ya
Syira: aku sebenarnya suka sama kamu, kamu mau gak jadi pacar aku.
Key cukup lama pesan itu yang ku ketahuinya dari selang waktu syira mengirim dan balasan dari key.
Key: maaf syira aku gak bisa
Syira: memangnya kenapa key ?
Key: aku sudah menyukai orang lain dan aku sangat menyukainya.
Syira: siapa orang itu key ?
Key: dia nathan, syira.
Syira: apakah kamu gak bisa memilihku saja, mengapa harus nathan, key.
Key: gak bisa syira. karena aku sangat mencintainya dan terus saja memikirkannya
Syira: please key, kamu akan lebih bahagia bila bersamaku.

          Setelah itu key pun tak membalasnya lagi, jadi karena ini nathan menjauhiku. Dia cemburu terhadapku, ada perasaan sedih dan senang dalam hatiku secara bersamaan. Sedih karena syira menjauhiku dan senang karena key juga memiliki perasaan yang sama kepadaku. Tak lama key akhirnya kembali dan ku tak mengatakan kalau ada sms dari syira.

          Hari terus berjalan dan syira terus saja menghindariku ketika kita saling bertemu. Hingga suatu ketika aku mendengar pertengkaran syira dan key di belakang perpus ketika semua murid telah pulang, aku bersembunyi di balik dinding melihat dan mendengar pertengaran mereka. “ syira, kamu bisa gak sih. gak bersifat kekanakan gitu, dengan tak menjauhi nathan “ key dengan raut wajah marah yang belum pernah ku lihat sebelumnya. “ gak bisa sebelum kamu mau terima aku, key “ syira memegang tangan key dengan wajah memelas. “ lepasin syira “ bentak key kepada syira yang akhirnya terlepas. “ kalau kamu terus ngejauhin nathan, aku juga akan terus ngejauhin kamu. Kita bisa aja kan saling berteman tanpa hubungan yang lebih, lagi pula masih banyak cewek yang lebih cantik dari aku seperti dina. “ key mencoba menasehati syira dengan cara yang tepat, membuat syira menunduk dan suasana pun hening seketika. “ baiklah jika itu jalan yang terbaik bagi kita, aku akan kembali berteman dengan nathan seperti dulu lagi” jawabnya berusaha tabah. Akhirnya mereka pergi dari tempat itu, untung saja mereka tak melewati tempatku berada kalau ketahuankan bisa gawat.

          Keesokan harinya syira kembali dekat denganku seperti dulu dan kami kembali sering belajar bersama lagi. Suatu hari ku mendengar dari syira bahwa dia akan menembak resni, anak kelas sebelah. Aku begitu senang mendengarnya, akhirnya dia bisa move on juga. Syira juga mengatakan kepadaku bahwa key juga menyukaiku dan sebaiknya cepat menembaknya sebelum keduluan yang lain, aku yang mendengarnya hanya tersenyum.

          Di rumah aku terus memikirkan apa yang di katakan syira kepadaku, perkataannya seperti sebuah semangat bagiku untuk mengatakan perasaan yang selama ini ada. Aku pun berniat nanti malam untuk mengatakan kepada key. Aku telah membuat janji dengan key akan mengajaknya jalan dekat komplek.

          Di saat kami sedang berjalan sambil memakan es krim aku mulai mengatakannya. “ key ... “ aku memandangnya yang sedang menjilati es krim. “ hmm ... , ada apa nathan “ ia membalas memandangku. “ key, aku suka sama kamu dan kamu mau gak jadi pacar aku “ aku mulai mengatakannya dengan mengingat perkataan syira yang menjadi semangat bagiku untuk mengatakannya. “ aku juga suka sama kamu dan aku mau, nathan “ key mengangguk lalu tersenyum.

Semua akhirnya berakhir dengan sebuah kebahagian bagi kami,walaupun sempat ada luka di salah satu pihak.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar