/* Start http://www.cursors-4u.com */ body, a:hover {cursor: url(http://cur.cursors-4u.net/anime/ani-3/ani340.ani), url(http://cur.cursors-4u.net/anime/ani-3/ani340.png), progress !important;} /* End http://www.cursors-4u.com */ One Piece - Tony Tony Chopper

Senin, 24 Agustus 2015

kisah Lili




          Hubungan kak rey dan kak yuki masih berjalan hingga sekarang, aku iri dengan mereka yang dapat berhubungan hingga cukup lama. Aku adalah tipe cewek yang gak pernah berhubungan lama dengan pacar-pacarku, tapi mulai sekarang aku ingin seperti kak rey. Walau terpisah jauh mereka tetap dapat berhubungan dengan baik, yah mungkin terkadang sedikit ada cekcok di antara mereka. Itu wajar sih menurutku, karena setiap hubungan pasti ada masalah di dalamnya walau sekecil apapun.

           Sekarang aku sudah kelas 11 dan di kelas 11 ini aku belum pacaran sama sekali, walau ada seorang cowok yang aku suka. Dia namanya rangga, teman sekelasku. Namun sial bagiku karena menyukai orang yang juga di sukai oleh gita, orang yang paling ngeselin di dunia ini. Wajar aja sih karena rangga itu kan ganteng, tinggi, cool, pemain basket di sekolah dan yang paling penting rangga itu manis banget. Senyumnya itu loh yang membuatnya terkesan manis dengan lesung pipi di pipi kanannya. Aku memang baru menyukai rangga karena dulu kami tidak sekelas dan aku belum tertarik melihatnya, namun kini perasaan itu telah muncul. Kalau gita sih memang dari kelas 10 sudah menyukai rangga tapi sama sekali tak di respon oleh rangga.

           Hari ini seperti biasa gita selalu mampir ke kelasku untuk bertemu dengan rangga, aku yang sedang belajar dengan weni dan norland merasa terganggu kedatangannya. “ eh, kalian lihat rangga “ gita datang-datang memukul pelan meja kami belajar, “ kamu liat aja sendiri ada gak rangganya “ jawabku agak kesal dengan kedatangannya. Gita langsung melihat sekeliling lalu perg meninggalkan kelasku dengan agak cemberut. “ cewek itu ngapa sih suka deketin rangga, padahal kan rangganya dah nolak dia beberapa kali. Tetap aja di deketin terus “ weni agak jengkel dengan tingkah gita yang selalu berlebihan itu. “ sudahlah jangan di pikirin, sambung belajarnya aja yuk “ norland sambil tersenyum mulai menulis tugasnya kembali.

           Setelah cukup lama kak rey tidak pulang ke rumah akhirnya nanti sore, kak rey akan pulang selama seminggu. Kata mama kak rey membawa temannya untuk berlibur di sini, mama pun sudah menyiapkan kue kesukaan kak rey untuk nanti sore. Di saat aku sedang menonton tv, ada suara mobil yang berhenti di depan rumahku. Mama yang sedang berada di dapur langsung keluar menuju pintu depan, aku pun mengikuti mama dari belakangnya. Setelah pintu terbuka mama langsung berlari memeluk kak rey, aku yang berada di belakang mama hanya terpaku dengan sosok pria di samping kak rey. Dia begitu keren banget, lebih ganteng di bandingkan dengan rangga. Aku yang tadinya juga ingin memeluk kak rey karena kangen. Hanya dapat terdiam memandang temannya kak rey yang seperti seorang malaikat.

           Sudah beberapa hari ini kak rey dan kak virgo berada di rumah, kak yuki pun ternyata juga pulang dari kuliahnya di UI karena kak yuki juga liburan. Sejak ada kak rey di rumah, aku mulai sering senyum-senyum sendiri dan wajahku bila bertemu dengan kak virgo selalu merasa memerah. Weni yang melihatku belakangan ini sering senyum-senyum mulai bertanya-tanya. “ lili, kamu kenapa sih. Sering senyum-senyum sekarang “ weni penasaran dengan tingkahku. Aku yang mendengarnya hanya menjawab dengan tersenyum dengan bahagia, tapi ada yang berbeda juga dengan norland dia terlihat agak berbeda sejak perubahanku akhir-akhir ini. Norland lebih sering memperhatikanu dan juga lebih perhatian terhadapku.

           Aku akhir-akhir ini memang lebih dekat dengan kak virgo dan perasaan suka kepadanya tak dapat ku tahan lagi. Di saat kak virgo sedang sendiri di taman belakang, aku menghampirinya dengan niat mengutarakan perasaanku kepadanya. “ sore kak, lagi ngapain “ sambill memperbaiki poniku yang sedikit berantakan. “ lagi santai aja nih, memangnya ada apa ? “ kak virgo memperbaiki duduknya mungkin agar lebih nyaman. “ gak ada apa-apa kok “ jawabku, tak lama kami mulai terdiam. Entah tiba-tiba datang dari mana ku mulai mengatakan persaanku kepadanya. Ini adalah pertama kalinya dalam hidupku menembak seorang cowok, apalagi kayak kak virgo yang ganteng ini. “ kak ... “ lirihku lalu menunduk mencoba mengumpulkan keberanianku kembali. “ ada apa ? “ ia lalu menatapku. “ aku suka sama kak virgo dan mau gak kak virgo jadi pacar aku “ aku kembali menunduk setelah mengatakannya dengan muka yang sudah kupastikan pasti amat merah seperti tomat. Kak virgo lalu tersenyum dengan sangat manis “ kakak udah punya pacar yang bahkan kak rey pun gak tahu. Lagi pula kamu seharusnya mencari pacar yang seusia denganmu sehingga bisa menjadi penyemangat untuk kamu “ ia lalu mengelus rambutku dengan lembut tak seperti kak rey, aku hanya bisa mengangguk dan berusaha tabah mendengarnya.

           Di saat pesta ulang tahunku ini, entah bagaimana caranya gita dapat pergi dengan rangga. Gita terlihat selalu memegangi rangga dan dapat ku lihat di wajahnya rangga tampak risih dengan adanya gita di sisinya. Walaupun begita aku tetap saja sedih melihatnya, raut wajahku pun berubah. Kak rey tiba-tiba saja menghampiriku dan mengajakku ke tempat yang cukup sepi dan bertanya apa yang terjadi denganku. Awalnya memang aku berusaha membohonginya, namun dia terus mendesakku sehingga aku harus menceritakan kepadanya. Setelah mendengarnya kak rey langsung pergi dan tak lama ia membawa kak virgo bersamanya, awalnya memang agak risih namun aku akhirnya menyetujuinya setelah mendengar rencana kak rey.

           Gita benar-benar iri terhadapku karena kak virgo yang lebih ganteng dari rangga, membuatnya agak cemberut. Tapi aku merasa ada tatapan yang aneh kepadaku, bukan dari gita. Setelah ku melihat sekeliling norland sedang menatapku dengan tatapan anehnya, ternyata bukan hanya aku yang merasakannya kak virgo juga di saat aku melihat norland. Ia lalu menghampirinya dan entah ngomongin apa. Tak lama ia lalu kembali, “ lili itu teman kamu kan “ kak virgo menunjuk norland yang sedang duduk menyendiri. Aku hanya dapat mengangguk untuk menjawabnya, “ kamu coba samperin dia, katanya mau ada yang dia omongin tuh “ kak virgo lalu meninggalkanku. Aku lalu duduk di samping norland dan bertanya kepadanya “ kata kak virgo ada yang mau kamu omongin yah, tentang apa ? “ tanyaku “ dia pacar kamu yah “ norland terlihat kesal. “ enggak kok, dia itu temannya kak rey. Bukan siapa-siapa, memangnya kenapa “ aku lalu memandangnya dengan penuh tanda tanya dalam kepalaku. “ enggak ada, oh ya ada yang mau aku omongin tapi gak di sini. Ikut aku yuk “ jawabnya langsung menarikku ke tempat yang sepi dan benar-benar tak dapat di lihat oleh yang lain.

           Ketika sampai dia langsung melepaskan tanganku dan tangannya mengambil sesuatu dari dalam celananya. “ happy birthday lili “ norland mengeluarkan sebuah kertas berwarna pink yang terlipat tapi begitu indah. Aku lalu membukanya secara perlahan-lahan, tapi tulisannya tak begitu jelas. Samar-samar aku membacanya.

Happy birthday lili
           Aku memang gak dapat memberikan hadiah seperti yang lain dan hanya dapat memberikan ini. Namun apalah artinya benda-benda itu bila tak ada maknanya sama sekali, aku berharap kamu dapat menjadi lebih baik lagi dan juga lebih dewasa dengan bertambahnya usia kamu. Kamu dapat sehat selalu dan menjadi gadis yang kuat yang gak mudah sakit. Karena ketika melihat kamu sakit, aku juga seperti dapat merasakan sakit yang kamu rasakan.
           Aku juga ada sesuatu yang ingin aku katakan di balik kertas ini, tapi sebelum kamu melakukannya. Tolong kamu pikirkan baik-baik jawabannya yah

Lalu setelah menatap norland dan dia mengangguk, aku langsung membalik kertas itu

           Lili sebenarnya aku sudah lama suka sama kamu, tapi aku selalu takut untuk mengatakannya, takut kamu menolak aku dan menjauh dariku. Tapi aku telah mengumpulkan keberanian itu dan di hari spesial kamu ini, aku juga ingin membuat hari ini spesial bukan hanya buat kamu tapi juga aku. Lili ku mohon terimalah perasaanku ini, aku tak ingin kamu bersedih lagi. Melihatmu menangis selalu membuat hatiku juga terasa tersakiti.

           Selesai membaca surat itu aku langung menatapnya yang hanya dengan sedikit penerangan, tangannya di arahkan kebelakang dan perlahan mulai bergerak ke depan. Norland mengeluarkan setangkai bunga lili yang entah di dapatnya dari mana “ lili maukah kamu menjadi pacarku, walaupun aku gak tampan seperti rangga tapi aku akan selalu menjadi yang terbaik bagi kamu. Jika kamu menerimaku, kamu dapat memegang bunga itu dan jika tidak kamu dapat melakukan apapun dengan bunga itu “ norland lalu terdiam menunggu jawaban dariku. Cukup lama aku berpikir, norland memang baik dan berbeda dengan yang lain. Dia juga perhatian terhadapku, walau kadang sifatnya membuatku sedikit kesal. Tapi itulah yang menarik darinya yang membedakan dia dengan cowok yang lain dan aku sangat merindukan sifatnya itu di saat kami lama tak bertemu.

           Aku menatapnya perlahan dan mulai mengatakan sesuatu kepadanya “ norland, maafkan aku .... “ jawabku. Ia langsung menunduk mungkin merasa sedih. “ aku ... “ perlahan ku mulai mengatakan sesuatu, ia langsung mengangkat wajahnya dan terlihat setetes air mata di pelupuk matanya. “ mau kok jadi pacar kamu “ aku langsung memeluknya dengan erat. Tak lama pelukan kami pun terlepas, “ kamu itu membuat jantung aku serasa berhenti tau, tapi terima kasih sudah mau terima aku. “ norland terlihat tersenyum dengan manisnya. Tiba-tiba ada suara tepuk tangan dari belakangku, ternyata itu kak rey, kak yuki dan juga kak virgo. Ternyata mereka sejak tadi berada di sana tanpa sepengatahuan kami, aku hanya dapat tertunduk malu dan menyembunyikan wajahku di balik lengannya norland.


“ Hidup itu memang menarik yah, belum tentu orang yang kamu suka itu yang pantas buat kamu. Namun yang terbaik buatmu adalah yang selama ini berada di dekatmu dan tanpa kamu sadari dia selama ini selalu mengamatimu, memperhatikanmu dan menyimpan perasaannya kepadamu. Seperti norland kepadaku “ – Lili 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar