KRINGGGGG.........
Jam weker yang berada di kamarku telah berbunyi,
perlahan-lahan ku bangkit dari kasur empukku yang telah menenggelamkanku di
tidur malamku. Ku segera bergegas bangkit dan segera bersiap-siap berangkat
sekolah, setelah selesai memakai seragam dan membawa tas yang kini ada di
punggungku. Segera ku menghampiri meja makan di mana papa,mama dan adik
perempuanku telah menunggu.
“pagi semua “ sapaku kepada mereka dengan riang gembira
“ ayo makan rey, ntar telat loh “ mama sambil mengoleskan
selai di roti tawar yang ada di tangannya
“ rey, kamu perginya sama lili yah. Papa gak bisa ngantar, ada urusan “ papa yang
dari tadi membaca korannya mulai angkat bicara
“ iya deh pa, biar aku yang antar nona bawel ini “ aku
sambil sedikit mengacak rambut lili
“ ihh ... bang rey jahat. Kan rambut aku aku jadi berantakan
“ gerutunya sambil menggembungkan
pipinya
Perkenalkan aku
reynal fajar, siswa di SMA 21 di bandung. Aku sekarang duduk di kelas 11 IPA
3, sedangkan lili adikku masih duduk di
bangku kelas 3 SMP. Aku pagi ini entah mengapa begitu semangat unuk datang ke
sekolah dan bangun tepat waktu. Padahal biasanya aku sering telat berangkat ke
sekolah, di saat memasuki ruang kelasku.
Aku melihat ada kumpulan orang yang duduk di dekat mejaku, ketika aku menghampiri mereka dan bertanya “
hei, ada apa ramai-ramai di sini “. “
ada anak baru rey, cantik. Kamu
beruntung banget bisa duduk dengan dia “
mendengar penjelasannya, aku yang penasaran lalu membuka jalan sehingga
aku dapat duduk di kursiku. Ketika ku melihatnya, ia benar-benar cantik. Tak
lama bel tanda masuk pun berbunyi
Di saat waktu istirahat ini aku mulai mengobrol dengannya
karena aku gak suka waktu belajarku di ganggu oleh orang lain. “ hai . salam
kenal aku reynal fajar, panggil aku rey. Kalau kamu ?” tanyaku sambil gugup. “
aku yuki sakuragi “ itulah sekilas pembicaraan kami, ia duduk di sampingku
karena tak ada lagi kursi kosong yang lain dan ia ada darah jepangnya sehingga
namanya yah ada unsur jepangnya. Ia
putih, matanya sipit, tingginya juga standar lah dan ia kayak wanita-wanita
jepang yang sering aku lihat di anime-anime. Ia pindahan dari jakarta, karena
ayahnya di pindah tugas sehingga keluarganya harus juga pindah ke bandung.
Keesokan harinya aku kembali bangun dengan cepat alasannya
sih karena aku ingin menemani yuki berkeliling sekolah karena semalam kami tak
sempat tuk melakukannya. Setibanya di kelas ternyata di sudah menungguku “ hai
yuki, selamat pagi. Dah lama yah nunggunya “ sapaku. “ enggak kok, aku juga
baru datang “ yuki sambil membenarkan poninya. Kami pun mulai berjalan-jalan
mengelilingi sekolah, aku juga sambil menjelaskan kepadanya mengenai sekolah
ini seperti seorang tour guide dan juga terkadang kami tertawa bersama. Namun
ketika kami di kantin ada yang menghampiri kami “ hai yuki, ternyata anak baru
itu kamu. Kok gak bilang-bilang sih mau pindah ke sini “ sapa orang tadi yang
ternyata dia leon, orang yang paling aku gak suka di sekolah ini. Alasannya sih
dia tu orangnya sombong, cuek, dan yang paling penting dia tuh nyebelin banget.
Aku mengetahuinya karena kami pernah sekelas di kelas 10. “ aku kan gak pengen
ngerepotin kamu “ yuki sambil meminum es jeruk di depannya. “ setidaknya kamu
kan bisa kasih tau aku kalau kamu mau pindah ke sini “ leon tampak sedkit kesal
dengan yuki.
Bel tanda masuk pun berbunyi, ketika di kelas “yuki, kamu
kok bisa kenal sih sama si leon” tanyaku sambil memainkan pena di tanganku. “
oh leon tu saudara aku. Walau saudara jauh sih, memang ngapa rey ? “ yuki
menatapku dengan penasaran akan jawabanku. “ enggak ada sih, Cuma dia tu kan
sombong banget. Aku aja malas banget liat dia
“ jawabanku malah di balasnya dengan tawanya yang menurutku sangat manis
sekali. “ leon tu memang gitu kalau belum kenal tapi kalau dah kenal dia baik
kok. Biar nanti aku kenalin kalian biar lebih dekat, jadi kamu tau dia kayak
gimana “ jawabnya. “ gak usah, gak papa
kok. Aku percaya sama kamu “.
Di sini lah aku sekarang di rumah yuki bersama yuki tentunya
dan juga leon. Memang benar kata yuki ternyata sebenarnya leon tuh sebenarnya
tuh baik kok, aku aja dulu yang gak mau mencoba berteman dengan dia. Aku pun
akhirnya pulang ketika jarum jam menunjukkan pukul 4 sore.
Tak terasa sudah cukup lama kami berteman bahkan leon kini
sudah bersahabat dengan aku dan sering hangout bareng bersama yuki tentunya.
Leon pun juga sudah tau kalau aku suka yuki, jadi dia berniat bantuin aku,
karena menurut dia aku tuh baik dan cocok sama yuki. Jadi ini lah hari aku
ingin mengutarakan perasaanku sesuai dengan rencananya si leon. Kami pun pergi
ke sebuah taman bermain, tapi ketika sampai di sana “ eh... maaf yah aku harus
pulang dulu nih, ada urusan penting. Kalian senang-senang aja yah “ ia lalu
berlari sambil melambaikan tangannya dan hilang di antara kumpulan pengunjung.
Kami pun mulai bermain dengan beberapa wahana bermain yang
ada sampai ketika “ yuki, kita naik itu yuk “ aku menunjuk komedi putar yang
ada di depan kami . “ ayo aku juga dah lama gak naik komedi putar “ antusias
dia menjawab tawaranku. Di saat kami sedang berputar aku pun mulai membuka
pembicaran setelah sempat berhenti tadi “ yuki, aku pengen ngomong sesuatu sama
kamu “ aku yang dari tadi berada di sampingnya “ mau ngomong apa, ngomong aja
lagi rey “ ia lalu menatapku. “ ehmm ... aku suka sama kamu, kamu mau gak jadi
pacar aku “ terasa gugup ketika ku mengatakannya dengan tangan yang terus basah
dari tadi karena keringat “ Hmm .... “ ia tampak berpikir yang membuat aku
semakin gugup saja menunggu jawabannya. Namun ketika dia ngomong ada tangisan
keras dari anak-anak yang ada di belakang kami karena es krimnya jatuh, karena
tak mendengar apa yang di katakan yuki aku pun bertanya kepadanya “ kamu tadi
ngomong apa yuki. Aku gak denger “ kepalaku agak mendekat ke yuki. Lalu tanpa
ku sadari yuki mencium pipiku lalu berkata “ aku juga suka kamu dan aku mau
jadi pacar kamu “ jawabnya sambil menunduk dengan muka yang merah tapi bukan
dia saja yang memerah namun aku juga karena tindakannya tadi. Lalu aku meraih
tangannya dan kami bergandengan hingga kami pulang.
Keesokan harinya leon telah menungguku di kelas menanti
jawaban atas usahanya “ gimana rey, berhasil gak ?” tanyanya, namun hanya ku
balas dengan senyuman “ kalau gitu ntar di kantin aku tunggu PJ nya ( pajak
jadian ) yah, bye “ ia langsung pergi dari kelasku. Karena aku memang sudah
berjanji kepadanya, jika usahanya berhasil aku akan mentraktirnya.
Setelah mengantar pulang yuki, aku langsung pulang. Ketika
aku sedang asyik nonton tv “ rey, kamu
ngapa sih. Dari semalam senyum-senyum terus “ mama datang sambil membawa
secangkir tehnya. “ iya tuh ma. Dari semalam kak rey senyum-senyum terus pas
lagi mandi dia nyanyi-nyanyi girang gitu,
paling lagi jatuh cinta tuh ma “ lili sambil tertawa “ kamu tuh yah
ganggu aja lili. Hmm ... iya ma aku lagi seneng banget karena aku semalam pas
nembak cewek yang aku suka, dia terima cinta aku “ aku agak tersipu malu
mengatakannya “ ihh ... kak rey nembak cewek. Gimana kak ceweknya gak mati kan
atau ceweknya gak sekarat kan “ lili membalasnya, aku yang mendengarnya
langsung berlari dan mengacak-acak rambutnya “ kamu tuh yah masih kecil jadi
jangan gangguin ngapa “ aku yang telah puas dengan rambutnya lalu
melepaskannya. Dia malah mengejekku dengan lidahnya dan berlari ke belakang
mama “ sudah lah kalian tuh kelahi terus kerjaannya dan rey ingat jaga anak
orang, jangan macam-macam “ mama lalu meminum tehnya “ dengar kak rey jaga anak
orang “ lili malah memotong sebelum aku mau berbicara dan menjulurkan lidahnya
lagi untuk mengejekku tapi sebelum aku mau mengejarnya dia sudah berlari menuju
kamarnya.
Sudah beberapa hari ini aku lihat sikap leon agak berubah
ntah mengapa, dia sering smsan sama seseorang ketika kita lagi bersama sambil
senyum-senyum sendiri dan juga ketika di ajak bicara suka gak nyambung karena
pikirannya ntah ada di mana. Beberapa opini muncul di pikiranku tapi hanya satu
hal yang aku yakin yaitu leon lagi jatuh cinta, kenapa aku bisa berpikir begitu
yah jawabnya mudah aja karena aku juga kayak gitu sebelum pacaran sama yuki.
Ketika di kantin sekolah leon lagi sendirian sehingga aku
ingin bertanya kepadanya, mengenai apa yang ada di pikiranku ini. “ hei leon
bengong aja lo “ aku langsung duduk di depannya “ eh lo rey ganggu aja “ leon
meminum minuman di depannya “ elo kayaknya belakangan ini agak aneh deh, apa
jangan-jangan lo lagi jatuh cinta kan. Sama siapa sih “ aku langsung
menyudutkannya dan dia agak tersedak mendengarnya “ ehhh ... mana ada “ leon agak gugup menjawabnya “ ngaku aja deh lo
sama gue, jangan pake bohong segala lagi “ balasku “ ya deh, lo bener gue lagi
suka sama seseorang “ leon mulai agak santai “ memang siapa sih yang bisa bikin
lo kaya gini “ aku mulai penasaran “ namanya anggar saraswati dia dari SMA 18.
Dia cantik terus menarik banget orangnya rey “ dia agak antusias
menjelaskannya. Namun “ Ohhhh ... “ aku hanya membalasnya begitu . “ kok gitu
sih lo jawabnya rey “ ia agak jengkel melihat responku tadi “ jadi aku harus
jawab gimana karena aku gak terkejut sih, karena anggar tu tetangga aku
sekaligus sahabat aku. Aku juga mengakui kalau dia tuh cantik kok “ aku
menjawabnya dengan santai “ jadi lo kenal ama dia, kalau gitu tolong gue dong
biar bisa deket ama dia “ kini leon memasang tampang memelasnya “ gue sih ok
aja tapi ntar Pj nya yah. Di kafe yang baru buka deket gramedia “ aku memainkan pena yang tadi ada di saku. “
ya deh. Yang pengting gue bisa dapetin anggar “ jawabnya
Aku pun mulai membuat rencana ini di bantu yuki agar rencana
ini dapat semakin sempurna, yuki pun tampak antusias membantuku apalagi ketika
mendengar bakal di traktir kalau misi ini berhasil. Benar saja ternyata misi
kami berhasil dengan sukses.
Hubungan aku dengan yuki semakin hari semakin dekat saja dan
aku selalu ingat pesan mama jaga anak orang dan jangan macam-macam. Aku pun
sendiri tahu aku gak akan merusak seseorang karena hanya berlandaskan cinta
semata saja namun juga harus di landaskan saling kepercayaan yang telah di ikat
oleh pernikahan. walau kadang kami berselisih paham dan bertengkar, tapi kami
kembali akur. Leon juga sudah mendapat pacar tak lama kemudian dan mereka
kelihatan cocok banget, kami juga sering double date dan juga sering ngumpul bareng di rumah yuki ataupun di rumah anggar saat ada waktu luang. keluargaku pun juga telah mengenal yuki dan lili semakin sering menggangguku, namun tetap saja aku akan terus mengacak-acak rambutnya jika itu terjadi. karena itu adalah kebiasaanku,
terpaan angin
menerbangkan daun
rasa cinta melambungkan
dua anak manusia
rasa cinta adalah sayap
bagi mereka tuk terbang tinggi
tanpa ada rasa cinta
hidup seakan tiada artinya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar