Bulir-bulir keringat para pekerja
Terus mengalir dengan derasnya
Teriknya sang mentari
Memanaskan kulit-kulit mereka
Namun mereka terus saja bekerja
Seakan tak peduli
Akan panasnya sang mentari
Ibarat sebuah api
Yang terus membara di dalam dada
Sebagai penyemangat dalam bekerja
Karena keluarga telah menanti di rumah
Ia lah cahaya harapan dalam keluarga
Ia berharap suatu hari nanti
Anaknya tak menjadi sepertinya kelak
Tidak ada komentar:
Posting Komentar