Aku sedang menikamati cemilan yang di buat mama bersama
dengan yoga di sampingku, kami membicarakan hal-hal yang menyenangkan yang
membuat kami sampai tertawa. Saat kami sedang tertawa ronan tiba-tiba datang
bersama mama, “ bang yoga main yuk, ronan punya mainan baru loh “ yoga hanya
tersenyum melihat ronan yang begitu ingin menunjukkan mainan barunya. “ gak
usah ganggu bang yoga, ronan. Bang yoga sama kak hesti mau belajar jangan di
ganggu, kita makan es krim aja yuk sambil nonton upin ipin “ ronan sepertinya
lebih tertarik dengan tawaran mama, sehingga membuatnya mau ikut bersama mama.
Ronan adalah adikku yang masih berusia 5 tahun, dia memang sering bermain
dengan yoga ketika yoga datang ke rumahku dan aku Cuma bisa diam melihatnya
terkadang aku juga merajut untuk mengisi waktu. Kami sekeluarga memang paling
suka sama namanya es krim, kalau aku sih sukanya es krim stroberi.
Tak terasa langit mulai tampak berubah menjadi gelap, yoga
yang niatnya ingin pulang harus menundanya karena mama memaksanya untuk malam
bersama keluargaku. Keluargaku sudah kenal dengan yoga karena yoga sering main
ke rumahku, apalagi dengan sifatnya yang ramah. Membuatnya dengan mudah di
terima di keluargaku ini. “om, tante terima kasih yah atas makan malamnya. Yoga
pulang dulu, takut nanti mama malah khawatir” yoga menyalami kedua orang tuaku
lalu berjalan ke pintu keluar denganku di belakangnya. Saat yoga sudah di atas
motornya dan bersiap pergi “ jangan lupa yah hidupin alarm, besok kita harus berangkat
tepat waktu. Karena pelajaran pertama fisika dan fredi selalu tepat waktu kalau
ulangan “ yoga mengingatkanku sambil mengelus rambutku. “ ya deh, yoga sayang.
Aku bakal melakukannya, tapi besok kamu kasih tau aku yah besok kalau aku lupa
rumus “ aku mencoba memohon kepadanya.” Kamu kan tadi sudah bisa. Aku yakin kok
kamu pasti bisa, jangan pesimis dong.
Kalau nilai kamu bagus, aku akan traktir es krim stoberi deh “ aku
senang mendengar tantangan sekaligus jawabannya kalau aku mampu. Yoga mulai
menghidupkan motornya “ selamat tidur dan mimpi indah hesti sayang “ yoga
tersenyum kepadaku sebelum pergi. “ kamu juga yah “ teriakku kepadanya sambil
melambaikan tangan melihatnya yang semakin menjauh
Akhirnya ulangan pun telah selesai dan kertas ulangan sudah
di bagikan kepada kami semua, “ ye, aku dapat 80 jadi dapat es krim yah “ yoga
tersenyum melihatku yang menunjukkan kepada kertas ujianku. “ ya, kan aku dah
janji sama kamu “ yoga memberikan kertas ujianku. Roni yang duduk di depan kami
berbalik menghadap kami berdua “ enaklah yang dapat nilai bagus terus di
traktir “ roni melihat kami. “enak dong, memang kamu dapat berapa ron “ aku
mengejeknya dengan menjulurkan lidah, “ 90, kamu yog. Dapat berapa ? “ roni
memandang yoga yang senyum-senyum melihat tingkahku. “ 98 ron “ yoga dengan
tenang mengatakannya namun di balas roni dengan wajah yang agak kesal lalu
berbalik kembali ke arah depan menghadap papan tulis. Yoga adalah saingan roni,
namun roni tak pernah dapat untuk menyaingi yoga. Mungkin itulah yang menyebabkannya
tak begitu menyukai yoga sejak pembagian rapot semester kemarin.
Aku sekarang berada di teras rumahku menunggu yoga untuk
menagih traktirannya, tak lama yoga datang dengan sepeda motornya. Ia
menggunakan kemeja berwarna biru, sesuai kesepakatan kita memakai pakaian yang
berwarna biru. Ketika kami mau berangkat ronan keluar dari rumah menuju kami “
kak ikut “ teriak ronan sambil berlari. Mama ternyata membuntuti ronan dari
belakang “ ronan ikut mama aja, Bang yoga sama kak hesti mau ke sekolah “ mama
mencoba mencegah ronan, “ tak papa tante, ronan ikut aja “ yoga tersenyum
melihat ronan.
Akhirnya kami sampai di taman dengan di tambah ronan
tentunya, kami berjalan-jalan di sekitar taman menikmati hari minggu yang cerah
ini. “ yoga kapan makan es krimnya, dah haus nih “ aku mengelus leherku seakan
di sana begitu panas dan membutuhkan sesuatu untuk menyegarkannya. “ ya ya kamu
tuh makan es krim aja sukanya “ yoga mencubit pelan pipiku dengan gemasnya, aku
malu sehingga pipiku agak memerah akibat yang ia lakukan. Tentu saja malu
karena suasana taman saat ini cukup ramai dengan pengunjung. Saat sedang
menikmati es krimnya ronan membuat pipinya terkena noda es krim dengan penuh
perhatian yoga membersihkannya melihat adikku itu, aku yang melihat itu begitu
bangga memiliki pacar yang begitu perhatian dan juga baik hati sepertinya.
Akhirnya weekend itu kami jalani dengan penuh kesenangan,
namun keesokan harinya ada yang berbeda dengan roni terhadapku.
Tunggu cerita selanjutnya di Yoga keep my love chapter 3
Terima kasih sudah membaca, di tunggu komen dan kritiknya
yah agar saya dapat lebih baik lagi dalam membuat cerita-cerita untuk di baca
anda semua. Arigatou gozaimasu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar